SELAMAT MEMBACA...😘"Katakan padaku, apakah itu anakku...?" tanya pria bermata gelap itu straight to the point, menatap lurus dan tajam pada Maia yang gelisah di kasurnya.
•
•
•
•
•"Apa kau punya hak menanyakan itu padaku ?" ketus Maia membuang pandangan kearah lain. "Lebih baik kau urus saja tunanganmu itu...." imbuhnya dingin. Dia lalu memberi isyarat pada nurse untuk melanjutkan mendorong kasurnya keruang perawatan.
Roda kasur baru bergerak sedikit tapi jemari panjang itu kembali menahan pergerakan kasur.
"Aku berhak tau jika dia adalah darah dagingku." Tegas Alex memaksa. Dia bergerak mendekat. Raut wajahnya terlihat dingin tapi sebenarnya dia tengah menahan kemarahan besar atas kekerasan yang menimpa Maia hingga wajahnya memar dan babak belur.
Apa yang sebenarnya terjadi dengannya ? Dan mengapa sampai sekarang para pengawal yang dibayarnya untuk menjaga dan melaporkan keadaan gadis itu tidak ada satupun yang memberinya laporan ?
Alex berfikir keras hal mencurigakan apa yang sekiranya terlewatkan olehnya saat meninggalkan gadis itu sendirian di Solo. Maia tidak pernah terlibat suatu sindikat kejahatan, Alex sudah berkali-kali mengecek circle pertemanan gadis itu. Jadi kemungkinan besar, orang yang berani mengusiknya ada kaitannya dengan Alex atau ayah kandungnya sendiri.
Ingatan Alex dengan segera melayang pada beberapa hari lalu saat para tetua keluarganya yang korup dan penjilat kekuasaan mengancam akan melengserkannya dari tampuk CEO dan kepemilikan saham jika dia tidak segera membatalkan keputusan cerobohnya yang memutuskan hubungan dengan putri ketua parlemen. Wanita manja dan tukang kontrol itu menggunakan kekuasaan ayahnya untuk mengikat leher Alex agar kembali padanya.
Tapi kali ini keadaannya sudah berbeda, Alex telah menemukan belahan jiwanya yang lama dicari. Dia tidak akan bersikap masa bodoh lagi dengan semua drama dan sifat manipulatif Amira. Sejak awal hubungan mereka memang terlalu dipaksakan. Amira yang pertama kali mengejarnya meski tak dipungkiri pula Alex dan keluarganya mendapat banyak keuntungan dari hubungan mereka. Tapi sebenarnya Alex tidak pernah mencintainya. Dia bahkan tanpa sungkan menjalin hubungan dengan perempuan-perempun lain meskipun Amira meradang dan semakin posesif.
Alex telah bersikukuh dengan keputusannya meninggalkan Amira. Untuk pertama kali dalam hidupnya yang selalu dalam tekanan dan kontrol para tetua trah THE MEIER yang menguasai lima puluh lima persen saham dan assets THE MEIER, dia berani menentang kehendak keluarga besarnya. Alex memang telah lama berencana untuk menunjukkan tajinya pada keluarganya bahwa dia bukanlah si lemah yang bisa di dikte lagi. Terutama saat mereka tidak melakukan apapun atas pembunuhan adiknya Luna karena mereka terlalu takut pada partai politik besar dibelakang Petra Hofmann yang akan berakibat buruk pada bisnis keluarga mereka.
Sejak kecil, tepatnya sejak kematian ayahnya, Alex telah belajar dan bekerja sangat keras supaya dapat lebih unggul dari sepupu-sepupunya agar terpilih menjadi Direktur Utama sekaligus CEO dan pemilik empat puluh lima persen saham THE MEIER. Agar dia dan ibunya yang di pandang sebagai bukan siapa-siapa dalam keluarga ayahnya hanya karena dia adalah wanita pribumi tidak ditindas lagi oleh keluarga besarnya.
Akan tetapi sesuatu diluar kendalinya terjadi dan menyeretnya ke dalam pusaran rasa bersalah ketika Amira terus menerus mencoba melakukan percobaan bundir saat Alex memutuskan hubungan dengannya.
Atas tekanan keluarganya dan keluarga Amira akhirnya Alex terpaksa meninggalkan Maia di Solo untuk terbang ke Dubai menemui Amira dan tanpa di duga keluarganya telah mengkhianatinya dengan menyetujui sebuah kesepakatan menguntungkan antara THE MEIER dengan orang tua Amira dan menjebaknya dalam sebuah pertunangan yang disiarkan secara live diberbagai aplikasi medsos populer.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE LOVER (TAMAT)
RomanceWARNING! 21+ [konten dewasa] ALEX PAMUNGKAS MEIER menyandarkan tubuh besarnya ke kursi kulit singgasananya dengan tidak nyaman. Seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya, setiap kali gadis itu berada di sekitarnya, dengan kurang ajar juniornya membes...