BAB 31

1K 18 2
                                    


selamat membaca...
VOTE DULU YA😘





2 minggu kemudian...

Kurang dari 24 jam lagi Maia akan menjadi pengantinnya Alex, dia akan segera resmi menjadi NYONYA MEIER.

Walaupun acara pernikahan digelar dadakan dan sangat sederhana untuk ukuran milyarder sekelas Alex Meier tapi Maia sangat bersyukur semua persiapan berjalan lancar. Apalagi secara diluar dugaan Alex telah dengan gentle membawanya menghadap Mona untuk meminta restu dan mengakui kesalahan mereka. Meski awalnya Mona sempat syok  dan marah dengan kehamilan Maia,  namun berkat kesabaran Alex dalam menyatakan kesungguhan niatnya membina rumah tangga dengan Maia, akhirnya ibu angkat Maia itu memberikan restunya dan menobatkan diri sebagai ketua panitia resepsi pernikahan Maia dan Alex. Dia juga memaksa Maia untuk kembali kerumahnya semata-mata agar dia bisa menjaga dan merawat Maia beserta kandungannya.

Urusan surat-surat, tetek bengek resepsi pernikahan di handle oleh Aida asisten pribadi Alex dan Mona. Kedua wanita itu bekerja sama dengan sangat baik dan melarang Maia turun tangan sendiri mengurus pernikahannya dengan alasan kehamilannya yang rentan. Mereka berdua sangat antusias mengurus segala sesuatunya. Maia merasa malu pernah berprasangka buruk pada perempuan berdada jumbo itu. Apalagi kini terbukti dia memang tidak ada hubungan khusus dengan Alex seperti praduga Maia sebelumnya. Dua bulan yang lalu Aida menikah dengan salah seorang kolega Alex yang berstatus duda beranak dua. Aida terlihat bahagia dan sangat menyayangi kedua anak tirinya yang beranjak remaja. Meski dia masih tetap tidak menyukai Maia, setidaknya wanita itu sudah membantunya mewujudkan pernikahan impian Maia di out door, dengan kolam renang cantik, bertabur bunga-bunga tropis dan para tetamu yang ber-dress code putih.

Dan jangan lupakan juga gaun pengantin berwarna putih rancangan designer ternama yang baru tiba pagi tadi. Berkat koneksi Alex dan kerja keras asprinya yang getol menguber-uber sang designer akhirnya baju pengantin impian Maia selesai hanya dalam tempo kurang dari dua minggu.

Sehingga sekarang Maia bisa tersenyum-senyum manja di depan cermin dan sesekali memutar tubuh dengan pakaian pengantinnya.

"Maia, ada tamu nyari kamu...!" Teriakan Mona ibu angkatnya dari bawah tangga membuyarkan keasyikan Maia mematut diri di depan cermin.

"Iya Bu..." jawab Maia seraya buru-buru merapikan pakaian pengantinnya kedalam kotak.

Mona menyambutnya dengan wajah tegang saat melihat Maia menuruni tangga. "Ayahmu...dia menunggumu di teras depan, aku sudah menyuruhnya masuk tapi dia menolak."

Maia terperangah kaget. "Ayahku ? Dia... datang kesini ?"

"Katanya dia ingin ketemu denganmu," ujar Mona tersenyum lembut walau dimatanya terbayang kecemasan. "Cobalah bersikap baik, ingat kau akan segera menjadi ibu..."

Maia mengangguk tanpa berkata apapun. Hatinya penasaran sekaligus gelisah, dia menemui Petra dengan kaku. Pria tua itu terlihat lebih kurus dari yang terakhir kali mereka bertemu. Uban yang dibiarkannya begitu saja tanpa dicat membuatnya terlihat lebih tua.

"Alex mendesakku untuk datang berkunjung menemuimu. Aku sendiri tak yakin kau akan bersedia menemuiku..." aku Petra terlihat lelah dan resah.

"Alex ?" Gumam Maia bingung.

Dalam keheningan yang menegangkan, pria tua itu mendudukkan tubuhnya yang gemetar dan melanjutkan kata-katanya, "Pertama-pertama, aku akan menceritakan hubunganku dengan ibumu, kurasa kau berhak tau yang sebenarnya langsung dari mulutku sendiri."

"Ya." Sahut Maia mengambil duduk dihadapan Petra. Dia terlihat lega Petra yang duluan mengungkit topik itu.

"Saat kami bertemu, ibumu baru berumur 19 tahun, tapi dia sudah menikah dan punya seorang anak tiri yang sedang beranjak remaja." Kata Petra sambil menghela nafas berat. "Ibumu sering bercerita kalau anak tirinya tidak akur dengannya. Anak itu membencinya dan menganggap ibumu sebagai penyebab perceraian orang tuanya, padahal yang sebenarnya ibunya lari dengan pria lain dan kemudian menggugat cerai ayahnya. Selain suka mencari gara-gara dengannya, anak tiri ibumu juga sering memukulinya. Suami ibumu akhirnya menyuruhnya melanjutkan kuliah supaya dia punya kegiatan dan intensitas pertemuan ibumu dan anak tirinya berkurang. Dan ketika dia mulai kuliah, dengan alasan takut di KDRT oleh anak tirinya, jika suaminya belum pulang kerumah ibumu akan menghabiskan waktu dengan teman-teman kampusnya. Dia pintar, cantik dan energik, dengan cepat dia menjadi populer di kampusnya dan... lama kelamaan timbul penyesalan dihatinya telah menikah muda dengan duda yang usianya jauh lebih tua darinya." Imbuh Petra tersenyum tipis dengan sorot mata menerawang jauh. Seakan dia melihat sosok ibunya Maia yang cantik dan energik di depan matanya.

FAKE LOVER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang