•••••••••••••••••••••••••••••••••••••
FOLLOW n VOTE dulu yuk👍😘Yang masukin story aku ke READING LIST, boleh banget loh klik FOLLOW dan BINTANG 😊
THANK U BUAT READERS YANG SUDAH FOLLOW, BACA, VOTE, COMMENT, JUGA MASUKIN STORYKU KE READING LIST.
BIG LOVE F U❤️
••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Maia merasa pipinya panas. Tubuhnya gemetar saat Alex menariknya mendekat. Dia seperti daging tanpa tulang saat menubruk tubuh Alex yang keras dan berotot. Bibir Alex melumat bibirnya dengan cara yang tak pernah dilakukan pacarnya dulu, bahkan lidahnya mencecap lidah Maia dengan cara paling erotis yang tak pernah terbayangkan olehnya sebelumnya. Sepenuhnya gadis itu bergetar dan mencengkram kuat jas Alex. Saat erangannya meluncur lirih, pria itu menjauhkan diri dari Maia.
•
•
•"Well, Itu tadi pemanasan yang cukup meyakinkan. Aku tidak ragu lagi dengan pertunjukan hari minggu nanti. Sandiwara yang sangat meyakinkan. Good job Maia Angela...." Ujarnya lirih dengan mata berkilat aneh.
Maia hampir terpental saking syok dan malunya mendengar kata-kata Alex barusan. Jadi itu tadi adalah bagian dari show saja ? Dan dia dengan bodohnya sudah baper... Sialan!
"Aku pergi." Ujar Maia dingin. Air matanya hampir tumpah saking malu dan sakit hatinya. Dia berjalan menuju mobilnya tanpa menoleh lagi kebelakang.
Dengan fikiran kacau dia mencari-cari kunci mobil di dalam tasnya. Ketika seseorang muncul tiba-tiba dari arah belakangnya. Teriakan kaget spontan meluncur dari mulut Maia.
"Ssst, ini aku Edward, Mai. Aku sengaja menunggumu disini, aku tau kau pasti akan pulang sendiri. Makanya aku menunggumu..." ucap Ed pelan dan sedikit gugup. Kepalanya menoleh kekanan dan kekiri untuk memastikan tidak ada yang menghampiri mereka karena jeritan Maia barusan.
"Sialan, kau membuatku ketakutan setengah mati !." Gerutu maia meneruskan mencari kunci mobil di tasnya. Rasa cemas dengan keberadaan mantan pacar di dekatnya, membuatnya gugup dan tidak konsentrasi menemukan kuncinya.
"Aku hanya ingin bicara denganmu, aku..." gerakan Edward yang semakin mendekat padanya, membuat Maia semakin gugup hingga kunci mobil yang sudah berada digenggamannya pun terjatuh.
"Tidak ada yang perlu kita bicarakan, aku menyesal dengan kegagalan pernikahanmu. Tapi sungguh, aku tidak ingin membahas tentang masa lalu apalagi masa depan denganmu." Potong Maia tergesa.
"Dengar, aku tidak pernah melupakanmu. Aku terlalu tergesa-gesa menyetujui rencana pernikahan yang dibuat ibuku dan Lili. Nyatanya hanya denganmu aku bisa tersenyum bahagia..." ujar Edward keras kepala.
"Kumohon, aku tidak ingin mendengar apapun lagi darimu. Pulanglah Ed, ini sudah cukup malam, anak dan istrimu menunggumu di rumah." Kata Maia tanpa melihat kearah Edward. Tangannya begitu gemetar sehingga berkali-kali gagal memasukkan kunci kelubangnya.
"Kau mendengarnya, pergilah !" Suara serak, tegas dan berwibawa itu bagaikan pasukan khusus yang datang menyelamatkannya.
Itu Alex, bathin Maia girang. Pria itu dengan tenang mengambil kunci dari tangan Maia dan membukakan pintu untuknya.
"Terimakasih," ujar Maia serak menahan tangis. Secepat kilat dia masuk ke mobil dan menghidupkannya.
"Apa idiot itu menakutimu ?" tanya Alex dengan sorot mata tajam. Maia menggeleng cepat saat menyadari tangan Alex yang telah mengepal, kontra dengan raut wajahnya yang datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE LOVER (TAMAT)
RomanceWARNING! 21+ [konten dewasa] ALEX PAMUNGKAS MEIER menyandarkan tubuh besarnya ke kursi kulit singgasananya dengan tidak nyaman. Seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya, setiap kali gadis itu berada di sekitarnya, dengan kurang ajar juniornya membes...