BAB 12

1.2K 32 2
                                    


Hi Readers,
FOLLOW, VOTE, n' COMMENT ya 👍😘





Maia menoleh heran pada Alex. Lelaki itu hanya melirik sekilas padanya dengan tak acuh. Sikapnya itu membuat Maia mengerutkan dahi. Bukankah ini saat yang tepat untuk membantainya karena telah melalaikan perintah untuk tetap terjaga dan menunggunya ? Sesuatu pasti telah mengalihkan fokus Tuan Sinis Bin Ketus, hingga dia lupa mengambil kesempatan emas untuk memarahinya dengan lidah tajam disertai tampang sinisnya yang legendaris.

"Apa ?!" Tegur Alex sedikit ngegas ketika menyadari Maia menatapnya lebih lama dari yang biasa dia berani lakukan.

"Tidak ada," sahut Maia membuang muka, berusaha terlihat tak acuh.

Dia lantas bergegas keluar dari dalam mobil, Maia sangat penasaran ingin melihat rumah impian kekasih Alex. Tetapi kemudian dia buru-buru melipat tangannya ke dada saat udara dingin dan angin yang kencang tanpa permisi menerpa tubuh rampingnya.

"Wow, jadi ini rumah impian kekasihmu ? Ini... um, unik sekali," desis Maia tidak tau harus berkata apa melihat design rumah mungil yang agak nyentrik diantara pohon-pohon pinus yang menjulang itu.

 um, unik sekali," desis Maia tidak tau harus berkata apa melihat design rumah mungil yang agak nyentrik diantara pohon-pohon pinus yang menjulang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alex menatapnya dengan dahi berkerut. Tatapannya aneh, tapi dia tidak mengatakan apapun untuk mengomentari penekanan Maia pada kata 'kekasih'. Keduanya lalu beranjak masuk ke dalam rumah.

Diluar ekspektasi Maia, ternyata bagian dalam bangunan itu cukup luas, walaupun hanya ada satu ruangan. Tidak seperti rumah pada umumnya, disana tidak ada penyekatan antara satu fungsi ruangan dengan satu fungsi ruangan lainnya, semuanya terpampang begitu nyata sejauh mata memandang. Hanya permainan dekorasi dengan peletakan barang-barang unik secara proporsional membuat ruangan mungil itu terlihat lebih besar dan lebih mahal.

Dan hal yang membuat Maia menahan nafas, hampir semua dindingnya berkaca transparan.

Maia bergidik ngeri, saat melihat tempat tidur yang hanya tersedia satu buah, juga kamar mandi satu-satunya yang transparan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maia bergidik ngeri, saat melihat tempat tidur yang hanya tersedia satu buah, juga kamar mandi satu-satunya yang transparan. Fikiran-fikiran negatif berseliweran liar di kepalanya. Apakah sebenarnya Alex sudah merencanakan perjalanan ini untuk 'macam-macam' dengannya ?

FAKE LOVER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang