BAB 3

3.5K 64 15
                                    



Hi, Readers...
FOLLOW, VOTE, n' COMMENT yaaa😘
Enjoy Reading...



Tidak ada reaksi spektakuler dari gadis berusia dua puluh tahun itu, seperti yang diprediksi Alex sebelumnya. Hanya kelopak matanya yang mengerjap berkali-kali, sebagai penanda kebingungannya atas kata-kata yang dilontarkan Alex barusan.

"Aku garis bawahi kata, "pura-pura," agar kau faham jika ini murni hubungan kerja, kita akan profesional. Dan satu hal lagi, jika kau menerima tawaran ini, artinya statusmu adalah karyawanku, dan kau akan menandatangani kesepakatan resmi untuk mempertahankan sandiwara itu sampai aku memutuskan peranmu sudah berakhir."

Maia terdiam sepenuhnya atas penjelasan Alex. Dia masih sulit percaya Alex memberinya tawaran seperti itu. Setau Maia, saat ini Alex Meier sedang berpacaran dengan artis sinetron stripping yang sangat terkenal. Bahkan ada rumor kencang jika mereka akan segera bertunangan. Dan percayalah, dia punya lebih dari selusin wanita yang sedang dikencaninya dibelakang kekasih artisnya. Lantas mengapa dia meminta Maia berpura-pura menjadi kekasihnya ?

"Maaf, tapi aku tidak mengerti," terang Maia hati-hati.

"Kau tidak perlu mengerti. Aku punya alasan sendiri dan aku tidak berniat mengatakannya. Itu rahasia."

"Apa aku tampak begitu menyedihkan bagimu, sehingga pantas dijadikan lelucon ?." Tanya Maia dengan nada tajam.

"Tentu saja tidak." Jawab Alex sedikit terkejut.

"Tapi kau pasti mengenal ratusan perempuan, untuk orang dengan status sosial dan kekayaan sepertimu, tidaklah sulit untuk memilih satu yang tercantik dan yang terpintar, bahkan yang sama kayanya denganmu. Jadi, kenapa aku ?"

"Aku lebih suka menyewa dan memecat daripada buang-buang waktu dengan merayu dan menaruh kepercayaan," ujar Alex dingin.

"Aku tidak bisa melakukannya..." gumam Maia. "Kita seperti Tom and Jerry bahkan minyak dan air. Aku tidak akan nyaman berada dalam kehidupan sosialmu. Jadi, aku tidak akan mungkin bisa meyakinkan siapapun bahwa kita ... sepasang kekasih."

"Oh, jangan terlalu merendah nona, jelas kau punya kemampuan itu..." ujar Alex misterius. Suaranya parau, nyaris seperti lafaz mantra yang mistis dan membius. Entah mengapa, tiba-tiba bulu ditubuh Maia meremang semua. Tatapan mata Alex yang begitu tajam menusuk, mengirimkan getaran sensual yang begitu menggoda disetiap syarafnya.

"Apa yang harus kulakukan dengan berpura-pura menjadi kekasihmu ?" tanya Maia menghalau fikiran-fikiran vulgar yang semakin masif berseliweran di kepalanya.

"Tinggal di apartemen yang kusediakan, mengenakan pakaian yang kubelikan, pergi ke mana pun dan kapan pun sesuai permintaanku, tanpa banyak bertanya." Jawab Alex santai.

Seperti boneka tak berotak, bathin Maia bicara geli dalam hati. Alex benar-benar bajingan yang suka menguasai. Tapi poin yang menarik adalah : Alex tidak meminta mereka tinggal bersama, sandiwara itu hanya untuk di depan umum, dia tidak meminta keintiman bathin apalagi aktivitas sexual. Mungkin kekasih palsu ini hanya untuk urusan bisnis, karena kekasih aslinya yang artis sinetron stripping itu sangat sibuk syuting stripping sehingga tidak bisa membantunya.

"Aku akan mempertimbangkannya malam ini." Ujar Maia pelan. Hatinya sakit bak ditusuk belati saat mengatakan kata-kata menyerah itu. Tapi saat ini dia benar-benar tidak punya pilihan lain. Hutang bank nya dan hutang bank ibu angkatnya harus segera dilunasi, juga gaji karyawannya.

"Apa lagi yang harus kau pertimbangkan ?!" tanya Alex dengan mimik mencemooh.

"Anda terlalu meremehkanku Tuan ketus dan sinis. Sebagai permulaan, anda perlu camkan ini, aku punya keluarga, meskipun mereka tidak sedarah denganku tapi aku perlu memikirkan dampak baik dan buruk keputusanku nanti, karena mereka penting buatku."

FAKE LOVER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang