WARNING ⚠️TIDAK UNTUK BOCIL SD, SMP 🚸❌🆙 1821+selamat membaca...
VOTE DULU dongs🥰•
•
•
•
•"Aku ingin kita menikah." Ujarnya pelan dan yakin. Bola mata hazel itu membelalak penuh, pun bibir merah jambunya yang pucat tampak merekah sempurna. Membuat Alex tak kuasa menahan diri untuk mendaratkan ciumannya lagi disana.
—————-"A-apa ?" Kata Maia tergagap setelah ciuman monopoli Alex terlepas. Saking syoknya dia bahkan lupa mengumpat lelaki itu yang lagi-lagi sesukanya menciumnya.
"Tidak. Jangan mulai berdebat lagi denganku. Kali ini dengarkan aku dulu," ujar Alex datar. "Ini juga bayiku. Aku ingin dia mendapat cinta serta keamanan seperti yang diberikan ayahku padaku."
Meski kakinya lemas dan rasa syoknya belum hilang, Maia bangun dari duduknya dan menatap Alex dengan waspada. Coba membaca keseriusan di wajah tampan itu. Dia sangat terguncang dengan lamaran mendadak itu. Dan sama sekali tidak pernah menduga reaksi Alex yang seperti itu terhadap bayi mereka. Maia berjalan kearah pintu menghadap kolam renang dengan perasaan tak karuan. Dia tidak tau harus menjawab apa sekarang.
"Ku harap kau tidak akan mengambil keputusan sembrono semisal menjadi single parents, seperti ibumu..." ujar Alex mulai resah dengan sikap diam Maia.
Diluar dugaannya, Maia berbalik badan dengan kemarahan di wajahnya. "Jangan bawa-bawa ibuku dalam hal ini. Aku bisa mengurus hidupku sendiri tanpa bantuan siapapun...!" geramnya sangat marah.
"Tapi kau tidak perlu membesarkan anak kita sendirian. Aku bersedia untuk kalian dan aku mampu. Jangan hukum anak kita karena dosa-dosaku," bantah Alex tegas.
Warning itu mengguncang Maia dengan telak. Benarkah dia sedang menghukum Alex ? Padahal sungguh, dia mengira Alex tidak akan tertarik pada bayi yang hadir tanpa persetujuannya ini. Tadinya dia mengira Alex akan bersikap seperti Petra ayah biologisnya yang menolak mentah-mentah kehadirannya di dunia ini. Sehingga Maia bersikeras akan membesarkan anaknya sendiri tanpa mengemis bantuan Alex.
"Aku tidak menduga sama sekali bahwa aku akan hamil." Aku Maia dengan suara bergetar. "Maksudku, apa kau benar-benar berfikir akan sanggup bertahan dalam pernikahan demi seorang bayi yang tidak kau cintai atau bahkan tidak kau rencanakan ?" Usai mengucapkan kata-kata itu, pipi Maia langsung merona semerah tomat. Bagaimana bisa dia menanyakan hal yang mencerminkan minatnya untuk dinikahi Alex! Dia mengumpat dirinya sendiri habis-habisan dalam hati.
"Aku juga ingin kau kembali ke tempat tidurku, honey." Alex menatap mata Maia dengan sungguh-sungguh dan tulus hingga membuat nafas Maia tercekat panas. "Banyak perkawinan yang bisa bertahan dengan alasan yang lebih receh dari mempelai wanita yang telah hamil duluan." Sambungnya coba menularkan keyakinannya.
Maia terdiam, sibuk berargumen dengan dirinya sendiri. Ada selusin alasan masuk akal untuk menikah dengan Alex. Ia tau pasti, betapa sulitnya menjadi orang tua tunggal tanpa ada yang bisa dimintai bantuan. Mungkin dia bisa mencari nafkah untuk ia dan anaknya, tqpi ketika dia bekerja tentu saja tidak ada yang menjaga bayinya. Sangat sulit mencari perusahaan yang membolehkan pekerjanya membawa anaknya ke tempat bekerja. Jika ia membayar orang untuk menjaga bayinya, itupun memerlukan biaya yang tidak sedikit belum lagi sejumlah resikonya. Lagi pula, jika menikah dengan Alex, Maia tentu saja tidak perlu mencemaskan biaya kebutuhan hidup atau pendidikan anaknya di masa depan. Selain itu, anaknya juga tidak akan mengalami pembulian karena tidak punya bapak seperti halnya dirinya dulu.
Tubuh Maia meremang malu, dengan semua alasan itu artinya dia telah memanfaatkan anaknya untuk menyandang status nyonya Meier. Padahal baru sebulan yang lalu dia menghujat Alex karena telah memanfaatkannya untuk menjatuhkan musuh Alex yang merupakan ayah biologis Maia.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE LOVER (TAMAT)
RomanceWARNING! 21+ [konten dewasa] ALEX PAMUNGKAS MEIER menyandarkan tubuh besarnya ke kursi kulit singgasananya dengan tidak nyaman. Seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya, setiap kali gadis itu berada di sekitarnya, dengan kurang ajar juniornya membes...