Bab 8 : Seorang Ratu

535 57 0
                                    

"Kenapa kamu tidak ingin bertemu ratu?"

"Aku tidak suka padanya yang memanfaatkan wajah Embun ku!"

Embun tersenyum mendengar jawaban Milo. Sungguh laki-laki masih sangat mencintainya. Embun berjalan beriringan dengan Milo dan melihat lorong menuju tempat ratu. Untuk apa ratu ingin menemui Milo? Apa hanya karena senjata itu? Atau ada hal lain?

"Ratu telah menunggu anda!" Seorang prajurit membukakan pintu.

Milo dan Embun masuk ke ruangan yang penuh dengan aroma bunga. Tapi pandangan Embun langsung tertuju pada ratu yang tersenyum cerah secerah matahari pagi. Dia menatap Milo berbinar dan berlari begitu cepat ke depan Milo.

"Milo! Apakah kau sudah membawa senjata milikku?" Tanya ratu.

Embun melihatnya dari atas ke bawah dan tersenyum penuh ejekan. Ternyata sama persis dengan penampilannya dulu. Bedanya hanya warna matanya yang bukan biru tapi merah. Tapi siapa nama perempuan yang mirip Heera ini? Bagaimana bisa dia berpura-pura menjadi Embun? Apa dia sudah gila jika identitasnya diketahui semua orang? Aarav memintanya untuk menyembunyikannya sementara waktu karena ini berhubungan dengan kerajaan lain dan mereka harus berhati-hati untuk mengungkapkan kebenaran yang ada.

"Hemmm... Salam cahaya untuk yang mulia ratu. Ratu perkenalkan saya Mustika. Saya seorang Rangker..."

"Milo dimana barangnya? Berikan padaku cepat! Aku harus segera memilikinya!" Ratu didepannya terus mendesak Milo.

"Maafkan saya! Tapi senjata itu telah lama hilang!"

"Apa? Hilang? Bagaimana bisa? Bukankah kau yang menyimpannya?"

"Maafkan saya yang mulia!"

"Atau jangan-jangan kau menyembunyikannya? Kumohon Milo, tolong berikan kepadaku! Itu milikku!"

Embun sudah tidak tahan lagi mendengar suara perempuan ini yang terlalu dibuat-buat. Sungguh siapa perempuan ini? Embun berjalan dan berdiri di antara Milo dan ratu. Dia tersenyum dan mendorong tubuh Milo mundur. Sejujurnya Embun tidak ingin ikut campur tapi dia sudah tidak tahan kepada seseorang yang mengaku-ngaku miliknya. Bahkan ratu sekalipun.

"Pepatah mengatakan jangan pernah memiliki sesuatu yang bukan menjadi hak milikmu. Maafkan saya yang mulia jika saya ikut campur dalam masalah anda. Hanya saja saya dibuat kebingungan dengan ini. Bukankah anda seorang Rangker?" Tanya Embun.

"Siapa kau ini? Aku tidak memiliki urusan padamu, kau juga harusnya bersikap sopan padaku!"

"Saya sudah bersikap sopan pada anda yang mulai. Bahkan saya menyapa anda tapi anda justru mendekati Milo dan bertanya mengenai senjata. Senjata apa yang anda maksud itu? Apakah sebuah pedang?" Tanya Embun lagi.

Ratu mundur pelan dan mengepalkan tangannya melihat Embun.

"Bukan! Senjata api dan itu milikku!"

"Ahhh... Senjata api? Bagaimana warnanya? Bagaimana bentuknya? Bagaimana cara kerjanya? Bisakah anda memberitahu saya karena saya akan senang hati mencarinya untuk anda."

Bagaimana cara perempuan ini menjelaskannya? Embun sangat ingin tahu!

"Arghttt... Kepalaku sakit!"

"Pfttt..." Embun menutup mulutnya melihat Ratu yang memegangi kepalanya.

"Yang mulai anda baik-baik saja?" Semua pelayan datang membantu ratu untuk duduk di kursi.

"Tiba-tiba saja kepalaku sakit mengingatnya!" Bohongnya membuat Embun kian ingin tertawa.

Sungguh siapa perempuan ini? Darimana asalnya dan alasan apa dia berpura-pura menjadi dirinya?

"Pftttt... Hahahaha... Lo emang kocak sih! Siapa yang kirim lo ke tempat ini? Harusnya lo nggak kayak gini. Kalau lo mau jadi Embun, harus menyakinkan dong! Embun nggak akan mungkin sakit kepala kayak gitu. Lo mau jelasin senjata itu aja nggak bisa! Apa itu benar-benar milik lo atau orang lain? Hah... Ratu! Sebaliknya anda berhenti bermain-main. Jika anda melewati batas, saya akan pastikan semua orang akan tahu kebenarannya. Juga tentang senjata itu! Sayangnya itu bukan senjata api! Hahahah... Kami permisi!" Embun menyentuh tangan Milo dan menghilang begitu saja.

Ratu menatap kepergian Embun dengan jantung yang berdetak cepat. Siapa dia? Siapa orang itu?

🏺🏺🏺

"Aarav! Siapa sebenarnya ratu itu?" Embun menyilangkan kakinya.

Dia kesal! Sangat kesal! Terutama Milo yang langsung pergi setelah mereka sampai di ruangan ini. Apa laki-laki itu akan kembali pulang ke rumahnya? Embun menatap langit-langit tersenyum mengerikan.

"Hahahaha... Dia bukan orang baik Aarav! Apa kamu akan tetap membuatnya berada di posisi ratu? Bagaimanapun kakakmu menjadi korban!"

"Aku tahu! Tapi tidak semudah itu, pernikahan ini juga pernikahan politik Embun. Dua kerajaan di persatukan dengan sebuah pernikahan sebagai landasannya. Jika tiba-tiba saja perempuan itu diceraikan oleh kakak, kerajaan akan bertanya-tanya alasannya. Kerajaan Artemis akan marah jika tahu bahwa perempuan itu telah menipu kerajaan ini. Sebagai seorang komandan prajurit, hal ini juga mencoreng nama baik kerajaan dan perang adalah jalak keluarnya."

"Apakah dia seorang putri kerajaan?"

"Benar, dia adalah Putri Ellia dari Kerajaan Ophelia. Jika dia telah terbukti berbohong, sudah pasti hukuman mati yang dia terima dan ini akan menjadi sumber peperangan untuk kedua kerajaan."

"Apakah kerajaan itu kuat?"

"Iya! Maka dari itu, aku tidak bisa membiarkan dua kerajaan ini saling berperang disaat kita semua dihadapi dengan serangan iblis! Aku harus menjaga semua orang!"

Embun tersenyum melihat bagaimana Aarav menjadi anak yang begitu baik juga bijaksana. Dia tidak seperti Aarav yang dulu. Pantas saja dia menjadi Komandan Kerajaan menggantikan Oricon. Anak itu sudah tumbuh menjadi begitu baik.

"Kita kesampingkan masalah ratu Ellia. Kita urus itu nanti, jadi kasus apa yang ingin kamu bicarakan?"

"Mengenai rumah itu, kami menemukan beberapa informasi dari sana. Beberapa hari lagi akan ada yang terjadi pada kerajaan ini. Tidak ada penjelasannya hanya ada waktu yang ditetapkan. Kemungkinan besar mereka telah menyiapkan sesuatu!"

"Begitu rupanya! Tidak masalah, tarik nafas! Semuanya akan aman terkendali! Hah... Oh iya! Tolong cari informasi dari tempat Tullia. Dia mungkin ada sangkut pautnya dengan semua ini! Orang yang kubunuh itu, dia teman Tullia dan saat aku memeriksa ingatannya. Ada banyak orang sepertinya yang berkumpul di suatu tempat. Tempat itu sangat ramai dan dipenuhi dengan lilin. Aku tidak tahu dimana tempat itu tapi yang jelas, disana sangat menyeramkan!"

"Aku akan mencari tahu! Apakah kau sudah bertemu dengan Dame Velora dan Penyihir Lemuel?"

"Mereka selalu disisi Keegan dan aku tidak ingin bertemu Keegan. Kita kesampingkan mereka! Aku akan tinggal tidak jauh dari tempat ini. Jika kamu ingin mengunjungiku. Tolong jangan mendadak! Aku pasti akan membunuhmu!"

"Baiklah!"

"Aku pergi! Siapa namamu?" Tanya Embun kepada kaki tangan Aarav.

"Frey!"

"Jaga Aarav!" Embun menepuk pundak Frey dan menghilang ke entah berantah.

Aarav tersenyum dan melihat Frey yang memegangi pundaknya.

"Jangan katakan pada siapapun Frey! Kau baru saja dipegang oleh Embun Mustika seorang Rangker Petarung kelas SSS!"

🏺🏺🏺

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Gue OverPower? 2 ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang