"Kenapa disini sangat gelap?"
"Sudah!" Aciel membuat api untuk menerangi jalan mereka.
Embun memimpin jalan dan melihat tempat yang hanya ada lorong gelap. Dia menapaki jalanan dengan menatap hologram yang menunjukkan jalan menuju emas. Tinggal beberapa meter lagi dan mereka akan mendapatkan tambang yang ditutup.
"Ibu! Tambang apa ini?" Tanya Aciel memegangi baju Embun.
"Bekas tambang berlian tapi beberapa tahun yang lalu tempat ini sudah ditutup. Aku juga tidak tahu alasannya mungkin karena tidak ada lagi tambang yang ditemukan. Sayangnya mereka tidak tahu jika tambang ini juga mengandung emas! Kita akan merampasnya lebih dulu daripada Duke Agler!"
"Apakah tidak apa-apa kita melakukannya?" Milo mengawasi sekitar. Dia merasa aneh dengan tambang ini.
"Tidak apa-apa asalkan orang itu tidak tahu. Kita tetap aman!" Embun berhenti berjalan. Didepannya ada tiga lorong berbeda. Depan, kanan, dan kirinya. Menurut hologram dia hanya perlu berjalan ke arah kanan.
Embun berjalan ke arah kanan mengikuti hologram.
"Berhenti Embun! Aku mencium aroma aneh di tempat ini!" Milo menarik tangan Embun.
"Aroma apa? Hmm..." Embun mengendus dan hanya mendapati aroma dirinya sendiri yang lumayan bau.
"Monster!" Aciel menatap Embun.
Monster?
"Krakkk... Krakkk..."
Mereka melihat ke belakang dan menemukan banyak mata yang bermunculan dimana-mana. Bukan hanya satu tapi begitu banyak mata yang terlihat dan saat satu kaki berjalan ke depan. Mereka semua berhenti bernafas.
"Itu apa?" Embun melihat kaki lagi yang keluar.
"Krakkk..."
"Arghttt... Kecoa!" Embun berlari lebih dulu meninggalkan Milo dan Aciel yang masih diam di tempat.
Apapun monsternya tapi jangan kecoak atau serangga. Pasti Embun akan menghadapinya dengan penuh kesombongan. Masalahnya adalah di belakangnya penuh dengan kecoa berukuran besar yang tengah mengejar Milo dan Aciel.
"Arghttt..." Aciel berteriak keras dan berlari lebih cepat dari Embun.
"Apa yang kalian lakukan? Kita harus pergi dari tempat ini!" Teriak Milo mencoba mengejar dua orang didepannya.
"Oh iya! Aku lupa Milo!" Tapi tidak, dia takut untuk berhenti. Embun terus berlari dan berhenti seketika di dekat Aciel.
Buntu! Jalan mereka buntu!
"Arghttt! Kenapa buntu sih?" Embun takut setengah mati.
"Hah... Hah... Mari pergi!" Milo memegangi tangan Embun.
"Krakkk... Krakkk..." Para kecoa besar mendekati mereka begitu cepat.
Embun menggigit bibirnya dan mengarahkan tangannya kepada para kecoa.
"Air Cross!" Angin besar membelah tubuh para kecoa.
Embun melakukannya lagi, berkali-kali. Dia sudah berada di tempat ini. Dia tidak akan pergi sebelum mendapatkan apa yang dia cari.
"Air Cross!"
"Krakkk..." Tubuh para kecoa terbelah tanpa ada satupun yang berhasil selamat.
"Ibu! Sebenarnya apa saja kekuatanmu?" Tanya Aciel menatap Embun horor. Dia sungguh tidak akan membuat masalah dengan Embun dalam bentuk apapun.
"Hah... Gue takut banget! Jijik! Iyuhhhh... Hoekkk..." Embun menutup mulutnya yang ingin mengeluarkan isi perutnya.
"Embun! Mari pulang saja, kondisimu tidak baik sekarang! Kau juga sudah membunuh Hydra dan para monster terbang. Kau berhenti sekarang, aku tidak ingin kau kelelahan!" Milo memegangi tubuh Embun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue OverPower? 2 ( END )
FantasyEmbun melanjutkan hidupnya seperti biasa menyelesaikan skripsinya dan bekerja di salah satu perusahaan keuangan. Setelah lima tahun lamanya Game A keluar lagi untuk season kedua. Tapi sesuatu sangat aneh terjadi pada Embun. tubuhnya tiba-tiba menjad...