Blarrrr...
Pertarungan terus berlanjut, Aciel terus membakar semua monster sedangkan Milo membuat jalan dan melindungi Aciel dari belakang. Sedangkan Embun menikmati pantai dan meminum air kepala. Sungguh nikmat menikmati pemandangan menakjubkan ini.
"Hah... Enak tenan! Gue rasa dunia ini butuh yang namanya tempat buat nongkrong gitu deh. Nanti isinya mbak-mbak sama mas-mas yang butuh hiling minum kopi! Terus buat insta story sama caption puitis anak senja. Sore ini kehabisan dengan secangkir kopi seperti keajaiban melihat matahari yang mulai merubah dirinya menjadi malam. Kayak gue!"
"Arghttt... Hey! Ibu! Apa yang kau lakukan disana? Monsternya semakin banyak!" Aciel terjatuh di pasir dan melihat Embun yang bersantai ria.
"Urus saja Aciel! Ibumu ini ingin beristirahat!"
"Tapi monsternya pergi ke pemukiman ibu!" Teriak Aciel berlari lagi ke tumbuhan milik Milo.
"Hah... Hidup gue disini kebanyakan kerja nggak dibayar! Untung sistem gue infinity. Kalau gitu, gue harus minta tanggung jawab sama Duke Agler nanti. Inikan wilayahnya! Hahaha..." Embun berpindah tempat dan sudah berada di atas tumbuhan Milo.
Dia merentangkan tangannya dan tersenyum penuh kemenangan.
"Bubble Boom!"
Gelembung muncul satu persatu dan menangkap tiap tubuh monster.
Boommm....
Ledakan beruntun terjadi di langit. Para monster meledak di dalam gelembung dan hancur berkeping-keping. Embun membuka kacamatanya dan menganggukkan kepalanya paham. Ternyata mereka juga monster yang memakan buah neraka versi kecil. Kalau begitu monster-monster itu berubah dari hewan dan menjadi sosok monster. Tapi siapa yang melakukannya? Pasti iblis itu! Atau manusia yang memiliki jiwa iblis. Embun berbalik dan melihat Milo juga Aciel.
"Mari temui Aarav!"
🏺🏺🏺
"Apa yang sedang kalian pakai ini?"
Embun berkacak pinggang dan menatap wajah Aarav yang sedang mengamati pakaiannya bersama dua orang di belakangnya. Pakaian mereka pakaian khas ke pantai dengan noda darah juga pasir.
"Jangan pedulikan pakaian kami! Kami baru saja dari Kota Arang untuk mendapatkan tanah tapi gagal. Jadi kami berlibur disana. Hanya saja tiba-tiba Hydra datang menyerang juga bersama kawanan monster terbang." Jelas Embun.
"Hydra? Bukankah monster itu sudah mati 10 tahun yang lalu oleh dua orang Rangker kelas SSS. Jadi apa maksudmu ini Embun?"
"Itu bukan Hydra tepatnya adalah hewan ular laut yang memakan buah neraka kecil dan berubah menjadi Hydra. Buah itu mirip kelereng kecil berbeda dengan buah neraka yang kita tahu. Bukan hanya ular itu saja. Bahkan monster yang sering menyerang istana ini juga adalah hewan yang memakan buah itu. Seseorang membuat mereka dan mungkin saja dia sedang membuat hewan lainnya. Bisakah kamu mencari seseorang yang memiliki riwayat jual beli hewan beberapa bulan ini? Juga seseorang yang mungkin memiliki hobi memelihara hewan. Tolong cari tahu itu, aku merasa dia hanyalah seorang manusia yang memiliki hati iblis!"
"Kalau begitu kita tidak perlu khawatir bahwa kita bukan memiliki musuh seorang iblis. Melainkan seorang manusia. Aku akan mencari tahunya." Aarav menatap Embun begitu serius.
"Iya dan bisakah kamu temukan tambang Aarav? Aku ingin membeli tambang itu!" Pinta Embun.
"Tambang? Kau mau tambang juga?"
"Yahhh... Aku memiliki banyak anak sekarang yang harus di urus jadi bagaimana Aarav? Apakah kamu mau memberikannya atau kamu bisa menemukan tambang yang bisa kubeli. Berapapun aku akan membelinya! Aku kaya!" Sombong Embun.
"Aku akan mencarinya juga! Kenapa kau ini banyak sekali permintaannya? Pasti Milo sangat kewalahan menghadapi sikapmu ini!" Sindir Aarav.
"Justru aku yang kewalahan dengan permintaan Milo! Benarkan sayang?" Embun tersenyum melihat Milo.
Milo memalingkan wajahnya yang sangat merah. Aciel memutar bola matanya malas. Bisakah dia tidak melihat sesuatu yang tidak ingin dia lihat dari dua manusia ini?
"Hah... Pergilah kalian! Nikmati liburan kalian lagi! Jika bisa jangan membuat masalah dengan Duke Agler di Kota Arang. Dia sangat sensitif apalagi mengenai tanah miliknya. Dia orang yang sangat menjaga harta warisan keluarga."
🏺🏺🏺
"Sepertinya kita sudah membuat Duke Agler marah!" Embun menutup wajahnya.
"Kita ditolak masuk ke Kota Arang! Bahkan aku juga tidak bisa masuk ke dalam kota itu." Aciel menunduk dalam.
Mereka menghembuskan nafas mereka di depak gerbang Kota Arang. Saat mereka berpindah tempat lagi, Kota Arang menolak mereka datang. Biasanya setiap kota memiliki kemampuan untuk menutup gerbang mereka dari orang asing yang akan masuk. Terutama penjahat, seseorang yang tidak diperbolehkan datang atau orang asing. Embun menatap penjaga yang terus melihat mereka dengan mata menyeramkan.
"Mari pergi saja!"
"Tidak mau! Kita sudah membantu mereka tapi apa-apaan ini? Inikah balasannya setelah menyelamatkan mereka dari Hydra dan monster itu? Sialan! Lebih baik kota kalian hancur saja oleh monster itu! Jika kalian diserang lagi, aku tidak akan menolong!" Teriak Embun keras.
"Sudah Embun! Biarkan saja mereka, jika mereka membutuhkan pertolongan biarkan saja mereka mengurusnya sendiri!" Milo memegangi tubuh Embun.
"Benar ibu! Jika mereka meminta tolong, kita tidak perlu repot-repot datang kemari. Lagipula mereka pasti memiliki Rangker di kota ini! Jadi jangan membuang tenaga untuk mereka yang tidak tahu diri!" Aciel menatap tajam dua penjaga.
"Baiklah! Mari pulang saja ke rumah dan menikmati teh! Aku tidak akan datang lagi ke kota ini! Wlekkk!" Embun memegangi tangan Aciel dan Milo.
Padahal dia hanya ingin menikmati pantai saja tanpa mau berurusan dengan Duke Agler lagi. Tapi mereka bertiga di tolak masuk. Kalau begitu, Embun mengembangkan senyumannya dan berpindah ke sebuah tempat asing. Dia melepaskan tangan dua laki-laki yang sedang terkejut.
Dimana mereka sekarang?
Tempat apa ini?
"Karena Duke Agler menolak kita! Mari temukan emas di bekas tambang ini dan ambil ahli semuanya! Dia kira aku ini anak yang baik hati begitu? Anggap saja bayaran kita yang sudah membunuh monster. Ayo! Kita harus cari emas itu!"
🏺🏺🏺
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue OverPower? 2 ( END )
FantasíaEmbun melanjutkan hidupnya seperti biasa menyelesaikan skripsinya dan bekerja di salah satu perusahaan keuangan. Setelah lima tahun lamanya Game A keluar lagi untuk season kedua. Tapi sesuatu sangat aneh terjadi pada Embun. tubuhnya tiba-tiba menjad...