Bab 14 : Hidupku Kacau

515 55 0
                                    

"Hiskkk..."

"Aku merindukan tempat ini!" Milo masih memeluk Embun dari belakang dan mendekap perempuan yang sangat dia rindukan ini.

"Apa kamu tidak merindukanku? Aku sangat merindukanmu! Hiskkk... Aku... Tidak bisa hidup tanpamu, Milo! Aku selalu terbayang-bayang tentangmu! Hiskkk... Rasanya aku mau kembali lagi ke tempat ini tapi aku tidak tahu caranya! Aku ingin bersamamu!"

"Kau pikir aku juga bisa hidup tanpamu? Aku juga gila, aku juga sangat kacau, apalagi seseorang datang dan dia mirip denganmu. Tapi dia bukan kau, aku semakin gila memikirkanmu ada dimana. Saking gilanya aku selalu ingin pergi tapi dimana tempatmu itu? Aku tidak tahu! Aku sangat mencintaimu, Embun! Tolong jangan tinggalkan aku lagi! Kumohon! Tetaplah disisiku!"

Embun kian menangis keras di Black Hole ini. Dia berbalik dan memeluk Milo kencang. Dia juga ingin seperti itu. Dia tidak ingin meninggalkan laki-laki ini lagi. Tapi bagaimana bisa? Dia akan kembali lagi setelah menyelesaikan game ini! Embun mencengkram erat baju Milo, apakah dia berpura-pura saja tidak tahu siapa yang harus dia bunuh dan memilih pergi ke suatu tempat bersama Milo? Tapi bagaimana dengan orantuanya? Embun masih menyayangi mereka.

"Hiskkk..."

"Mari kita cari cara agar kita tetap bersama! Apapun caranya aku tetap akan melakukannya!" Milo mencium pucuk kepala Embun. Dia akan lakukan apa saja untuk selalu bersama Embun. Bahkan jika harus ke dunia perempuan ini. Dia akan lakukan itu! Karena bagi Milo, dunianya sekarang hanyalah ada Embun.

🏺🏺🏺

"Darimana saja kalian!?" Tanya Aarav.

"Masalah orang dewasa, anak kecil tidak boleh tahu! Bagaimana dengan mereka? Apakah Griffinku sudah diberi makan?" Embun melihat ke berbagai arah.

Sepertinya para Griffin sudah pergi. Pasti Aarav kesal saat dia dan Milo tiba-tiba hilang bersama.

"Mereka sudah pergi! Orang-orang itu sudah berada di dalam penjara."

"Baiklah! Aku memiliki urusan dengan Milo! Kamu juga harus pergi ke Desa Kara! Ingat itu Aarav!"

"Aku tahu! Pergi kemana kalian?"

Embun memeluk Milo kencang tersenyum penuh kemenangan pada Aarav. Dia ingin membicarakan banyak hal dengan laki-laki ini. Di mulai dari mana? Embun ingin menghabiskan banyak waktu dengan Milo.

"Kencan! Milo sudah tahu aku Embun! Wlekkk..."

"Bagaimana bisa?" Aarav dibuat syok lagi.

"Kau kira aku lupa pada kekasihku? Kalian saja yang menganggap orang itu Embun. Embun tidak mungkin lupa padaku juga dia tidak mungkin menjadi perempuan cengeng dan lemah seperti itu!"

Embun menatap horor Milo, bisa-bisanya Milo mengatakannya pada Aarav. Bagaimanapun dia ratu kerajaan ini! Milo bisa dalam masalah nanti!

"Milo!"

"Aku sangat kesal padanya yang berpura-pura menjadi kau, Embun! Kau tahu saat dia mengatakan bahwa dia adalah Embun. Aku ingin sekali membunuhnya. Apa dia tidak tahu bahwa kau memiliki tahi lalat di leher?"

"Milo!"

"Aku mudah mudah membedakannya dengan kau yang dulu! Bahkan warna mata kalian juga berbeda, kau memiliki warna mata biru dan dia merah. Rambutmu juga lurus bukan bergelombang. Kau juga memiliki aroma buah yang sangat manis bukan aroma bunga. Kau juga..."

"Milo! Cukup! Jangan teruskan!" Embun menggelengkan kepalanya dengan wajah yang sangat merah.

Bagaimana bisa Milo tahu semua itu? Aarav juga heran kenapa bisa Milo sedetail itu memperhatikannya. Benar jika Milo adalah orang gila berikutnya.

"Hanya mereka yang tidak percaya padaku. Bahkan Keegan yang selalu percaya padamu, dia lebih percaya pada wanita itu. Dia hanya mirip dengan wajahmu yang dulu. Tapi sifat dan sikapnya sangat berbeda. Aku marah kepada semua orang yang mengelu-elukan namanya, tapi itu namamu!"

"Aku tahu! Tapi sekarang lihat aku, aku bukan Embun yang dulu! Wajahku sudah berbeda bahkan mungkin aroma yang kamu bicarakan tidak tercium lagi ditubuhku. Itu hanya sebuah nama, pada akhirnya aku yang memiliki nama itu dan dia adalah Ellia. Toh mereka menyebut namaku bukan namanya. Itu artinya mereka masih mengelu-elukankanku! Tenang Milo! Asalkan kamu mengenalku, aku baik-baik saja."

Milo menunduk dan bersandar di bahu Embun. Dia begitu marah kepada semua orang di kerajaan ini. Baginya Embun hanya satu dan itu adalah perempuan didepannya ini. Tidak ada lagi yang lain.

"Bisakah kalian pergi? Aku terlalu sibuk mengurus perbuatan kalian! Teruskan saja pembicaraan kalian entah dimana aku tidak peduli. Tapi yang jelas, malam ini datanglah ke pesta ini perayaan ulang tahunku!"

"Ulang tahun!? Kamu hari ini ulang tahun Aarav? Kenapa tidak katakan padaku?" Tanya Embun.

"Kau tidak bertanya dan aku sudah melakukannya selama bertahun-tahun! Tidak ada yang spesial!"

"Hadiah apa yang ingin kamu minta?" Tanya Embun lagi.

"Tidak ada! Intinya datang saja bersama Milo! Kalian adalah temanku jadi kuharap kalian datang!" Aarav menggaruk kepalanya.

Embun tersenyum, Aarav masih malu-malu mengatakan dan mengakuinya bahwa mereka adalah teman baik. Kalau begitu dia harus menyiapkan hadiah terbaik untuk temannya satu ini. Tapi apa?

"Kami akan datang! Apakah aku harus memakai gaun?"

🏺🏺🏺

"Milo! Aku tidak memakai gaun seperti itu lagi!"

"Tunjukkan padaku!"

"Aku belum selesai! Tunggu sebentar saja, oke!" Embun segera menyelesaikan tugasnya memakai gaun yang dia beli menggunakan point juga make up super cantik ini.

Embun tersenyum di depan cermin dan melihat pantulan dirinya. Gaun yang ringan dengan warna cerah juga make up yang tidak tebal. Embun menyukai make up satu ini. Dia terlihat jauh lebih muda dari usianya.

"Embun!"

"Milo! Kamu ini bisa sabar tidak! Dasar, gue kan mau tampil cantik! Ini pesta lho bukan kayak party! Gue harus anggun terus jaga image! Jangan buka mulut lebar-lebar nanti! Yang penting disana nanti gue kasih hadiah buat Aarav terus makan kue anak! Gue nggak sabar!"

"Embun!"

"Sumpah itu orang! Bawel banget!" Embun segera membuka pintu dan melihat Milo yang sudah siap menggunakan jas nya.

Milo terdiam sejenak melihat tampilan Embun yang sangat cantik. Bahkan mungkin semua orang di kerajaan ini akan kalah dari tampilan perempuan ini.

"Gue tahu gue cantik! Jangan dilihatin terus nggak mau cium?" Goda Embun.

"Ckkk... Kita bisa melakukannya nanti!" Milo memalingkan wajahnya yang sangat merah.

"Malu-malu kucing tapi sebenarnya mau kan! Tapi jangan sekarang, make up gue nanti rusak. Ayo ke pesta Aarav. Gue mau kasih hadiah! Hari ini kamu tampan memakai jas ini! Mirip seperti CEO!" Puji Embun.

"CEO?"

"Iya, orang yang memiliki perusahaan. Apalagi umurnya sudah tua! Tapi ini cocok untukmu, dulu rasanya wajahmu awet muda Milo. Kenapa sekarang kamu jadi terlihat tua?"

"Aku sudah dewasa Embun! Kau pikir umurku dan wajahku akan tetap sama?"

"Siapa tahu! Ayo pergi dan temui anak laknat itu!"

🏺🏺🏺

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Gue OverPower? 2 ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang