Bab 4 : Reuni

598 66 3
                                    

"Hah! Tinggal masuk Embun! Lo pasti bisa!"

Tokkk... Tokkk...

Embun mengetuk pintu beberapa kali dan menunggu seseorang membukakannya. Bagaimana kabar Milo saat ini? Apakah dia sudah menikah dan memiliki seorang anak? Embun berdiri gelisah di depan pintu. Dia takut menerima kenyataan bahwa Milo sudah...

"Iya?" Seorang perempuan muncul.

Embun menahan tangisnya. Kenapa kenyataan begitu jahat kepadanya? Embun tersenyum sedih melihat perempuan di depannya ini. Milo sangat cocok dengannya.

"Apakah ini rumah Milo?" Tanya Embun dengan suara tercekat.

"Milo? Rumah Milo berada di sebelah sana, ini rumah saya!" Jawab perempuan itu menunjuk satu rumah lainnya yang lebih kecil.

"Ohh... Jadi itu rumah Milo? Terima kasih banyak! Sialan, sistem. Emang kerjain gue!" Embun berlari ke rumah Milo cepat.

Pasti ini baru rumahnya karena ada banyak alat pertanian di rumah ini juga tanaman yang begitu tumbuh subur.

Tokkk... Tokkk...

"Permisi! Milo!" Teriak Embun.

Apakah dia pergi ke suatu tempat? Embun menunggu dengan sabar tapi pintu tak kunjung di buka dari dalam. Apakah Milo benar-benar tinggal disini?

"Siapa kau?"

Embun berbalik dan melihat seseorang membawa kayu di punggungnya. Tapi ada yang salah, kenapa tubuh Milo jadi binaragawan? Juga wajah Milo terlihat tua jauh dari kata muda 2 tahun yang lalu. Bukankah di dunia ini baru 2 tahun setelah tragedi itu? Kenapa Milo sangat berubah? Atau jangan-jangan dia bukan Milo?

"Apa kamu Milo?" Tanya Embun masih tidak percaya.

"Aku Milo! Apa kau mencariku? Untuk apa? Apakah kau dari istana? Maka pergilah aku tidak akan membantu kalian mengurus iblis itu!" Tolak Milo.

Brukkk...

Milo menjatuhkan kayu dipunggungnya dan menatap Embun dari atas ke bawah. Dia menggelengkan kepalanya dan mulai membelah kayu satu persatu tanpa mempedulikan kehadiran Embun.

"Kenapa kamu tidak ingin membantu? Keadaan akan bertambah buruk nanti! Tenang saja, aku bukan dari istana. Aku seorang Rangker! Namaku Mustika! Bagaimana jika kita bekerja sama untuk mengalahkan iblis itu? Pangeran Aarav akan membayar kita dengan harga mahal! Kita akan jadi kaya!"

"Aku tidak butuh! Aku tidak butuh uang atau apapun itu. Maka pergilah dari tempat ini!"

"Kenapa kamu jadi seperti ini Milo? Bukankah kamu seorang Rangker Petarung? Kamu tidak ingin membantu?"

"Tidak!"

"Serius? Kamu benar-benar tidak mau membantuku?"

"Tidak!"

"Hah... Baiklah aku tidak akan memaksamu. Toh kamu juga hidup baik di tempat ini. Aku senang melihatmu lagi, kalau begitu aku pergi Milo. Jika kamu berubah pikiran tolong datang ke istana! Aku menunggu kabarmu!" Embun tersenyum dan berjalan pergi dari sana.

Kenapa Milo jadi seperti itu? Embun mengusap air matanya yang menetes, bahkan Milo juga tidak mengenalinya. Apa karena wajahnya yang tidak secantik dulu? Apa Milo tidak tahu jiwanya saat ini adalah jiwa yang sama seperti dulu? Embun menghilang dan sudah berada di tempat Aarav lagi.

"Hiskkk..."

"Kau sudah dari tempat itu? Kenapa menangis?" Tanya Aarav memeriksa dokumen di mejanya.

"Hiskkk... Milo tidak mengenaliku!"

"Apa kau menjelaskannya tentang keadaanmu? Mungkin dia akan mengerti sama sepertiku!"

"Aku tidak bisa. Dia pasti tidak akan percaya. Hiskkk..."

"Hah... Harusnya kau katakan saja. Milo adalah orang yang paling keras mengatakan perempuan itu bukan Embun. Dia pasti percaya padamu!"

"Bagaimana jika dia tidak percaya? Aku takut. Hah... Aku sudah memintanya untuk membantu, entah dia mau atau tidak aku memintanya datang ke istana. Aarav kabari aku jika iblis itu datang. Aku ingin mencari informasi di Asosiasi Rangker!"

"Berhati-hatilah!"

"Tumben kamu memintaku berhati-hati!" Embun merentangkan tangannya melakukan pemanasan.

Dia belum terbiasa menggunakan kekuatannya dengan tubuh aslinya. Jika terluka sedikit saja, Embun akan sangat marah pada orang yang melukainya.

"Maksudku adalah orang yang kau temui. Mereka harus berhati-hati padamu!"

🏺🏺🏺

Embun terkagum-kagum dengan banyaknya tempat yang berubah. Yang paling mencengangkan adalah monumennya. Ada nama dan patung dirinya berdiri begitu kokoh. Entah apa maksudnya, kenapa dia seperti sudah mati jika melihat ini? Sayangnya wajah disana adalah wajah Heera bukan dirinya. Hanya namanya saja yang sama Embun Mustika umur 18 tahun. Umur juga salah! Umur aslinya dulu adalah 22 tahun sekarang dia sudah 27 tahun.

Embun menikmati keadaan ini, dia kembali lagi ke dunia yang telah lama dia tinggalkan. Menyelesaikan lagi game yang mungkin tidak akan pernah selesai jika pembuatnya terus membuat game ini! Embun harus menghentikan orang itu jika sudah pulang nanti.

Jika ada season tiga, Embun akan memaki orang itu!

"Gue bosan! Tapi gue nggak punya kerjaan. Kalau misi? Hmm... Misi! Gue cari misi aja deh yang gampang. Mungkin cari kodok atau cari orang hilang karena demonstrasi. Kayaknya bisa nih! Gue kan OP! Over Power!" Embun sudah berada di depan papan misi.

Orang-orang melihat Embun terkejut dan memilih untuk menyingkir darinya. Embun menatap satu persatu misi dan mengambil sesuatu yang menarik perhatiannya.

"Orang hilang beneran dan ini anak Duke! Hmm... Hmm... Waktunya udah seminggu yang lalu. Apa masih bisa gue temuin itu anak? Yahhh... Bisa! Saya pilih ini!" Embun mengangkat kertas ditangannya.

"Apa anda yakin?" Tanya penjaga Asosiasi Rangker.

"Iya!"

"Misi ini sudah seminggu yang lalu, orang-orang sudah berusaha mencarinya tapi tidak kunjung ditemukan. Mereka sudah menyerah, apakah anda tetap akan mengambilnya?"

"Iya! Dia anak berusia 5 tahun, besar kemungkinan dia diculik atau di kurung di suatu tempat. Saya akan mencari anak ini!"

"Baiklah!"

Embun menerima tanda terima misi dan bergerak cepat menuju rumah ayah anak ini. Kalau tidak salah Embun pernah mendengar namanya Duke Luke Mallory. Dia salah satu orang yang tidak terlibat pada pemberontakan dua tahun yang lalu. Ini tidak masalah untuk membantunya menemukan anaknya yang hilang.

"Omong-omong rumahnya dimana ya?"

🏺🏺🏺

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Gue OverPower? 2 ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang