Bab 12 : Desa Kara

493 58 0
                                    

"Hah... Siapa lagi?"

"Berhentilah! Kau sudah melakukan yang terbaik, kau bisa melanjutkannya besok!"

"Tidak! Tenagaku masih banyak Milo. Jika aku berhenti sekarang, orang-orang sehat akan terjangkit lagi! Aku bisa! Hah..."

Embun menyembuhkan lagi orang-orang, dia tidak bisa berhenti di tengah jalan dan membuat mereka terjangkit kembali. Walau hologram sudah memperingatinya, tapi Embun tidak bisa berhenti. Hanya tinggal sedikit lagi dan dia akan membuka lahan baru untuk mereka. Satu lagi.

Tinggal satu orang lagi!

"Heal!"

"Jika kau lelah, biarkan saja aku. Wajahmu sangat pucat nak!"

"Tidak apa-apa! Saya masih bisa melakukannya! Kalian sudah menderita berbulan-bulan jadi ini saja tidak masalah bagi saya. Hah... Sudah."

"Ini sangat ajaib! Terima kasih banyak! Terima kasih telah menolong kami, nak! Kami tidak tahu harus membalas apa padamu!"

"Nenek! Ini tugas saya datang kemari. Anda tenang saja! Saya akan melakukan yang terbaik untuk desa ini!" Embun mencoba berdiri walau tubuhnya sedikit sempoyongan.

Dia harus membuka lahan baru dan memikirkan cara untuk membuat rumah untuk mereka. Milo menatap Embun tidak suka, tidak suka karena perempuan itu terus tidak peduli pada kesehatannya sendiri. Milo memegangi tubuh Embun yang akan jatuh, sudah cukup dia melihat perempuan ini bekerja hari ini.

"Beristirahatlah!"

"Tapi! Mereka harus mendapatkan rumah! Ini tugasku Milo!"

"Tidak apa-apa nak! Kami baik-baik saja, beristirahatlah dan kami akan mengurus sisanya. Kami sudah sangat berterima kasih kau mau menolong kami yang sudah tidak memiliki harapan hidup lagi." Seorang laki-laki membungkuk pada Embun.

Diikuti orang-orang yang juga berterima kasih padanya. Embun tersenyum lebar sampai dimana dia terjatuh dipelukan Milo.

"Hah! Sudah kukatakan untukmu beristirahat! Dasar!" Milo menatap wajah Embun yang tertidur. Dia tersenyum dan memeluknya begitu erat.

🏺🏺🏺

"Hah! Hah! Dimana ini?"

"Hutan!" Jawab Milo memberikan minum untuk Embun.

"Orang-orang? Mereka dimana?" Tanya Embun gelagapan.

Dia harus membantu mereka semua, bisa-bisanya dia tidur di saat seperti ini. Sebelum dia berhasil membuat rumah, dia tidak boleh tidur. Embun berdiri dan melihat semua orang tengah tertidur pulas. Ternyata hari masih sangat malam. Berapa lama dia tidur tadi?

"Apa yang kau lakukan? Tidurlah!"

"Tidak bisa Milo! Aku tidak bisa tidur, aku akan bekerja sebelum pagi. Mereka akan mendapatkan rumah mereka. Aku minta bantuanmu! Bisakah kamu menebang pohon?"

🏺🏺🏺

"Earth Hour!"

Tanah mulai bergerak aneh, perlahan pohon-pohon tumbang dan rerumputan mulai menghilang. Permukaan tanah mulai terbentuk menjadi sebuah lahan besar yang kosong. Embun tersenyum lebar, ternyata mudah melakukannya. Sekarang giliran Milo untuk mengolah pohon-pohon itu!

"Semangat Milo!"

Milo merentangkan tangannya dan membuat pohon-pohon tumbang terbelah menjadi banyak bagian. Dia terus melakukannya sampai membuat papan-papan kayu yang siap digunakan untuk pembangunan rumah. Embun akan memanfaatkan semua ini untuk membangun rumah. Tanah disini juga berbeda dari tanah lain. Disini jauh lebih subur dan air mengalir dengan baik.

"Apa yang kau lakukan dengan semua ini? Kita bukan pembuat rumah!"

"Tenang! Serahkan padaku! Building!" Embun mengarahkan tangannya pada papan-papan kayu.

Secara menakjubkan papan-papan kayu mulai membentuk rumah-rumah dengan sendirinya. Ini salah satu skill yang ditawarkan sistem. Tanpa pikir panjang Embun langsung membelinya. Saat matahari muncul nanti, semua orang akan berbahagia melihat rumah baru mereka.

"Bagaimana kau melakukannya?" Tanya Milo melihat rumah-rumah yang sudah berdiri dengan kokoh.

Aneh! Milo menyentuh salah satu rumah dan menatapnya lama. Bagaimana cara melakukannya? Milo tidak mengerti sama sekali dengan cara kerja kekuatan itu.

"Hanya ini itu dan jadi! Kamu hanya perlu berimajinasi dan membayangkannya saja! Rumah ini masih rumah sederhana saja, jika mereka mau. Mereka bisa membangunnya lebih baik lagi. Aku akan membuka lahan baru untuk pertanian. Sepertinya disana bagus! Oh iya, ayo! Aku butuh bantuanmu juga. Kamu harus menumbuhkan banyak tanaman disana nanti."

"Aku memang orang gila!"

"Benar, harusnya aku menjadi raja saja! Sepertinya aku cukup mampu memimpin sebuah negara."

"Memangnya kau bisa? Raja bukan pekerjaan mudah dilakukan, kenapa kau tidak menjadi seorang ratu saja? Menikah dengan raja dan kau bisa memimpin negara bersamanya."

"Hmm... Yah... Sepertinya bagus! Tapi kekasihku bukan seseorang yang suka hal itu. Dia lebih suka menjadi seorang petani dan penebang kayu! Mau bagaimana lagi, aku lebih suka dirinya seperti itu!"

Embun berhenti berjalan dan melihat Milo yang sekali lagi diam. Dia mendekati laki-laki itu dan menatap wajahnya yang terlihat kebingungan. Pasti Milo bertanya-tanya siapa dirinya sebenarnya. Embun tersenyum dan menarik tangan Milo.

"Ayo Milo! Pekerjaan kita sangat banyak!"

🏺🏺🏺

"Wahhhh... Kita punya rumah!"

"Disana ada banyak tanaman!"

"Bagaimana bisa ini terjadi?"

"Terima kasih banyak nona, tuan! Kalian sangat membantu kami!"

"Terima kasih banyak!"

Mereka semua begitu senang melihat rumah juga lahan yang penuh dengan tanaman. Ada berbagai jenis tanaman yang tumbuh dan semua itu dari bibit di rumah Milo. Embun dan Milo sempat kembali ke rumah Milo untuk mengambil bibit yang ada yang menanamnya di tempat ini. Dengan kekuatan Milo, tanaman jauh lebih cepat untuk hidup. Dengan ini untuk beberapa saat mereka bisa menjualnya untuk kebutuhan hidup. Embun akan datang lagi dan memberikan bantuan hidup lainnya. Tentu saja dengan uang milik Aarav!

"Sama-sama! Kedepannya kalian harus hidup dengan baik juga perhatikan kesehatan kalian mulai sekarang! Juga kebersihan rumah agar tikus-tikus itu tidak datang lagi! Jangan lupa untuk memakan makanan sehat mulai saat ini!" Embun sudah merasa seperti petugas kesehatan rumah sakit.

"Baik!"

"Lalu, kalian bisa memanen tanaman disana. Hasilnya bisa kalian jual dan membeli untuk kebutuhan kalian semua. Karena kepala desa telah lama berpulang, siapa yang mau menggantikannya mengurus tempat ini?" Tanya Embun.

"Saya! Saya anak kepala desa, saya akan bekerja menggantikan ayah saya!" Seorang laki-laki mengangkat tangannya penuh keyakinan. Embun tersenyum cerah, sepertinya dia cocok untuk menjadi kepala desa.

"Baiklah! Aku serahkan Desa Kara ini padamu! Tolong jaga tempat ini juga orang-orangnya. Kamu harus benar-benar memperhatikan kondisi mereka semua!" Pinta Embun.

"Iya! Tapi bisakah anda memberitahu nama anda nona? Saya sangat ingin tahu! Maksudku kami! Kami ingin tahu siapa anda!" Laki-laki itu mengusap lehernya melihat Embun.

"Namaku? Namaku Mustika dan ini temanku Milo! Kami seorang Rangker! Kalau begitu kami harus pergi, aku akan kembali nanti. Sampai jumpa!" Embun melambaikan tangannya dan memegangi tangan Milo untuk pergi.

Ada hal lain yang harus Embun urus sebelum kembali ke istana.

"Kenapa kita di tempat ini?"

"Count itu! Aku ingin tahu siapa dia!"

🏺🏺🏺

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Gue OverPower? 2 ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang