Bab 17 : Serangan Dari Seseorang

478 49 0
                                    

"Bisa jelaskan apa yang terjadi semalam?" Tanya Keegan pada Embun dan Milo.

"Hmm... Milo! Emang semalam kita kenapa?" Tanya Embun.

Milo menutup matanya dan tersenyum pada Embun yang melupakan segalanya. Termasuk tidur di atas atap kerajaan. Milo berusaha mencarinya dan Embun tertidur pulas disana tanpa rasa takut untuk jatuh.

"Kami saat itu berada di luar istana dan mereka tiba-tiba muncul dari atas. Saya menutupi area istana dengan tanaman saya dan Em... Mustika yang membunuh monster itu!" Jelas Milo.

"Monster apa?" Tanya Embun tidak tahu apapun.

"Jadi begitu, itu artinya mereka melewati pelindung Lemuel. Siapa yang mengirim mereka?"

Embun menggaruk kepalanya dan melihat mereka yang begitu serius. Jadi semalam tempat ini diserang saat pesta ulang tahun Aarav? Tapi kapan dia melawan monster? Seingat Embun tidak ada monster yang dia lawan.

"Kami harus bertemu dengan Pangeran Aarav, kami permisi yang mulia!" Milo menarik tangan Embun.

"Baiklah! Kalian bisa pergi!"

Milo membungkuk sesaat dan membawa Embun pergi dari ruangan Keegan. Semalam memang menggemparkan semua orang saat tanaman Milo menutupi semua area istana bukan hanya itu suara pertarungan dan ledakan terdengar begitu keras membahana. Hanya saja Embun tidak tahu akan hal itu.

"Semalam apa yang terjadi Milo? Kenapa aku tidak tahu?"

"Kau mabuk dan tidur!"

"Lalu kenapa aku bisa membunuh monster?"

"Saat kau mabuk, kau melakukannya! Sudah kukatakan padamu untuk tidak minum Embun! Tubuhmu tidak bisa menahannya! Jangan melakukannya lagi!"

"Hanya itu?" Tanya Embun.

Milo memalingkan wajahnya dan dalam sekejap dia mencium bibir Embun. Milo mendorong tubuh Embun ke dinding dan mengurung perempuan itu. Perlu diingatkan, Embun memang harus diingatkannya. Embun memegangi erat baju Milo dan memiringkan wajahnya. Kilatan ingatan mulai menjalar diingatan Embun.

"Hah... Hah... Astaga! Bisa-bisanya dia tidur di tempat ini! Bagaimana jika dia jatuh?" Milo menemukan Embun yang tidur.

Milo membawa tubuh Embun turun ke bawah dengan tanamannya. Dia tidak menyangka Embun bisa-bisanya tertidur saat pertarungan berlangsung. Jika terjadi sesuatu pada gadis ini, Milo akan sangat marah pada dirinya sendiri.

"Milo?"

"Tidurlah! Kau sudah bekerja keras hari ini!"

"Tidur! Ayo pulang!"

Brukkk..

Milo mengepalkan tangannya kuat-kuat, kenapa Embun tidak memberitahunya akan berpindah tempat?

"Milo!" Embun tersenyum dan menyentuh wajah Milo.

"Jangan bermain-main Embun! Tidurlah sekarang seperti kau di atas atap tadi!" Milo bangkit dan berjalan pergi meninggalkan Embun.

"Temani aku! Kumohon!" Embun memeluk Milo sebelum Milo pergi meninggalkannya.

"Kau mabuk!"

"Aku tidak mabuk!"

"Kau mabuk Embun! Kau tidak sadar sekarang, lebih baik kau ti..."

Milo tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi, Embun menciumnya mengantarkan sejuta perasaan yang Milo simpan selama dua tahun ini. Milo menutup matanya dan membalas ciuman Embun. Dia mendorong tubuh Embun ke dinding dan menciumnya.

Gue OverPower? 2 ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang