"Pakai Milo! Ini demi kesehatan!"
"Apa ini?"
"Masker! Lihat keadaan sekitar, mereka semua sakit! Kemungkinan besar karena serangan tikus di desa ini anehnya mereka tidak memilih pergi meninggalkan desa ini. Kamu sudah tahu tempat kepala desa?" Tanya Embun memasang masker pada Milo.
"Dia meninggal dunia beberapa hari yang lalu!"
Embun membuka mulutnya lebar-lebar di balik masker. Meninggal dunia? Jadi kepala desa tempat ini sudah mati? Embun memijat kepalanya yang menjadi pusing tujuh keliling. Desa ini benar-benar kacau balau. Sungguh Embun rasa desa ini perlu di bakar! Benar! Bakar!
"Lalu apa yang terjadi?"
"Orang itu mengatakan beberapa bulan yang lalu seseorang mengalami penyakit misterius. Dia mengalami luka di tubuhnya dan nanah keluar dari sana. Lalu beberapa orang ikut terjangkit sampai dimana serangan tikus melanda desa ini. Mereka sudah meminta bantuan ke Kota Ivar tapi mereka menolak menampung mereka karena penyakit ini. Jadi mereka bertahan di sini dan hanya menunggu kematian. Mereka semua sudah tidak memiliki harapan untuk hidup lagi! Hanya kematian yang menjadi akhir!"
"Ya ampun! Gue nggak tega nih! Hah... Oke, pertama-tama kayaknya kita harus usir nih tikus pergi! Karena nggak mungkin tikus bisa sebanyak ini. Milo bisa kamu kumpulkan orang-orang ke tempat aman?"
"Apa yang ingin kau lakukan?"
"Membakar tempat ini! Tenang saja, aku hanya akan membakar tikus saja! Tolong ya Milo!"
"Membakar?"
"Iya! Karena sepertinya mereka bukan tikus biasa. Jika terjadi kerusakan aku akan bertanggung jawab! Uang kerajaan juga sangat banyak, aku hanya perlu memintanya pada Aarav! Cepat bawa orang-orang pergi. Aku akan mengurus para tikus!"
"Apa kau yakin? Tikus di tempat ini terlalu banyak!"
"Aku tahu! Maka dari itu serahkan pada Rangker SSS ini!" Embun tersenyum pada Milo.
Embun sangat yakin tikus-tikus ini adalah ulah salah satu teman wanita penculik itu!
🏺🏺🏺
"Baiklah! Sepertinya kalian memang suka sekali di desa ini! Jika kalian tetap akan disini, maka jangan salahkan aku untuk membunuh kalian semua! Fire Attack!"
Api membara begitu besar dari satu rumah ke rumah lainnya. Embun merentangkan tangannya dan membuat api lainnya seakan ingin menghanguskan semua benda di tempat ini. Jeritan-jeritan tikus terdengar begitu indah memenuhi tempat ini. Embun semakin bersemangat membakar semuanya sampai tidak tersisa. Untuk biaya rumah, dia akan memintanya pada Aarav. Rumah-rumah mereka juga sudah tidak sehat untuk ditinggali.
"Hahaha... Gue emang pintar! Ini gunanya kekuatan OP! Bakar!!!! Gue jadi nggak stress lagi karena kerjaan! Yuhuuu... Kemari lo laporan keuangan! Gue bakar juga lo! Gue ini jurusan psikologi kenapa jadi staf keuangan? Hah! Gue kan mau jadi HRD! Sialan! Siapa sih yang terima gue?" Teriak Embun membakar lagi dan lagi.
"Hey! Siapa yang menyuruhmu membakar anak-anakku?"
Embun berhenti dan melihat seseorang keluar dari balik api. Tubuhnya gempal dengan berjalan begitu pelan. Perutnya bergerak kesana-kemari terlihat lucu bagi Embun. Siapa dia?
"Lo siapa ya?"
"Aku? Kau tidak tahu siapa aku?"
"Ya nggak lah! Orang ketemu pertama gini, ya kali gue kenal sama lo! Emang lo artis? Nggak kan? Jangan sok kenal deh, sok seleb!" Sindir Embun.
"Kau benar-benar kurang ajar!"
"Yahh... Memang! Karena itu jangan salahkan aku untuk membunuhmu!"
"Membunuhku? Hohoho... Kau pikir bisa membunuhku? Serang dia!" Orang itu merentangkan satu tangannya ke arah Embun.
Para tikus keluar dari api dan bergerak ke arah Embun. Embun tersenyum lebar melihat mereka yang berdatangan dari berbagai arah. Embun berpindah dan mengangkat pedangnya begitu tinggi.
"Light Blue!"
"Arghttt..."
"Emang lo harusnya rada pinteran dikit! Biasanya bos kalau mati anak buahnya ikut mati! Sialnya lo malah lawan gue! Jadi, selamat tinggal aja deh!"
"Arghttt... Siapa kau sebenarnya?"
"Ingat nama ini dan katakan pada tuanmu. Embun!"
Orang itu berteriak lagi sampai tubuhnya berangsur-angsur menghilang begitu juga tikus-tikus yang ada di Desa Kara. Embun menatap dingin tempat ini. Mereka tidak begitu kuat tapi mereka bisa membuat huru-hara dimana-mana. Bukan hanya satu atau dua orang, kemungkinan besar mereka memang berniat membuat kekacauan di berbagai tempat di Kerajaan Artemis.
"Auhhh... Panas banget nih tempat! Gue kasih ujan aja kalik ya?"
🏺🏺🏺
"Sistem! Ini gimana ya? Kebakarannya parah banget! Kayaknya nih tempat nggak bisa ditinggali lagi! Lo punya lokasi bagus?" Tanya Embun berjalan menuju orang-orang yang dibawa Milo.
"Beberapa meter terdapat tempat strategis, ada aliran air juga tanah yang cocok untuk ditanami. Apakah Player ingin membuka lahan baru?"
"Membuka lahan baru? Maksudnya?"
"Earth Hour, Player bisa menggunakan kekuatan ini untuk membuka lahan."
"Ohhh... Gue paham! Oke gue pakai!"
Earth Hour diaktifkan
Embun berjalan dengan riang menuju orang-orang yang telah menunggunya. Terlebih dahulu dia harus mengobati mereka yang sakit baru membuka lahan baru. Ternyata menyenangkan memiliki point tanpa batas jadi dia bisa membeli berbagai macam skill baru!
"Milo!"
"Bagaimana? Apa kau terluka?" Milo melihat Embun dari atas ke bawah.
"Tidak, aku ini kuat! Aku akan mengobati orang-orang lebih dulu. Juga karena mereka sudah terbakar sepenuhnya, aku akan membuka lahan baru. Mereka bisa tinggal disana dan memulai hidup baru yang lebih baik!"
"Apa yang terjadi pada tikus-tikus itu?"
"Seseorang datang, dia juga pasti salah satu dari kelompok iblis itu! Tikus-tikus itu juga darinya. Aku sudah membunuhnya dan tikus-tikus itu juga sudah pergi. Sepertinya kita akan sibuk Milo, akan ada banyak orang sepertinya muncul. Kalau begitu ayo obati mereka. Bisakah aku meminta tolong padamu?"
"Apa itu?"
"Tolong rahasiakan kekuatanku ya! Soalnya kekasihku memintaku menyembunyikan kemampuan penyembuhku! Dia khawatir padaku!" Embun tersenyum dan pergi menuju salah satu orang.
Dia sudah memberikan kisi-kisi untuk Milo. Apakah Milo akan menyadarinya? Embun berbalik melihat Milo yang terdiam.
"Gue harap lo sadar Milo!"
🏺🏺🏺
Salam ThunderCalp!🤗
Apakah Milo sadar?
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue OverPower? 2 ( END )
FantasyEmbun melanjutkan hidupnya seperti biasa menyelesaikan skripsinya dan bekerja di salah satu perusahaan keuangan. Setelah lima tahun lamanya Game A keluar lagi untuk season kedua. Tapi sesuatu sangat aneh terjadi pada Embun. tubuhnya tiba-tiba menjad...