CHAP-1

36.4K 1K 7
                                    

Selamat datang di cerita pertama ku.. Cerita ini ku buat hanya untuk mengisi waktu luang.

Semoga kalian semua suka dengan cerita aku.

Just call me achel (echel)

WARNING!!!



JUST FICTION!!



THE TWINS








Malam hari di Italy...


Seorang gadis cantik sedang berada diruangan bawah tanah dan tampak memegang sebuah cambuk. Ya, Athena.

Ctaar..

"AKHHH!"

Ctaar..

"Jleb!"

"AAOOULKK!" Seseorang memuntahkan banyak darah karena pisau yang masih menancap di ulu hati nya diinjak dengan sepatu khas tentara.

"Chi ti ha ordinato?" tanya Athena dengan nada dingin. (Siapa yang menyuruh mu?)

Sang tahanan tidak menjawab membuat Athena semakin gatal untuk segera memenggal kepala itu.

"Ancora non vuoi parlare?" tanya nya ulang dengan nada yang semakin menakutkan. (Masih tidak ingin angkat bicara?)

Pria itu gemetar, bodyguard dibelakang Athena juga tak kalah gemetar mendengar nada nona muda nya. Mereka secara bersamaan mengumpati pria tua yang menjadi tahanan itu karena telah membuat nona muda nya badmood.

"Disgustoso bastardo da quattro soldi!" ucap Athena dengan penuh penekanan dengan seringai mengerikan diwajah nya. (Bajingan murahan yang menjijikan!)

"D-Diavol-lo-lo! Che crudele!" ucap korban dengan lantang. (Kau iblis! Sungguh kejam!)

"That's me." balas nya seraya bergumam dingin. Mengambil katana kesayangan nya, lalu...

Ctas

Blesss

Cuurrr

Sedetik kemudian kepala itu terpisah dari tubuhnya. Gadis itu terkekeh dingin melihat katana kesayangan nya berlumuran darah.

Para bawahannya hanya bisa diam bak patung. Salah satu diantara nya maju dan menghentikan kegiatan nona nya yang masih memandang katana berlumuran darah itu.

"Mi scusi signorina, volevo informarla che il maestro la sta aspettando in sala d'armi." ucap Mike yang merupakan pengawal pribadi nya. (Permisi nona, saya ingin memberitahukan bahwa tuan sudah menunggu anda di ruang senjata.)

Athena menoleh pada Mike yang saat ini sedang menundukkan kepalanya.

"Hm, grazie Mike." ucap nya dengan nada rendah.

Athena berjalan keluar dari 'Dark Room' menuju sang Daddy. Mengetuk pintu sebentar, lalu masuk kedalam. Pandangan pertama tertuju pada sosok lelaki berusia 40 tahun yang masih terlihat sangat tampan yang sedang menghisap benda nikotin. Roger Lucienne N.

Roger menoleh, melihat sang putri, segera ia mematikan benda nikotin itu. Ia memberikan isyarat kepada sang putri untuk duduk dipangkuan nya. Athena berjalan perlahan dan mendudukkan dirinya di paha sang Daddy.

"Kau sudah besar." ucap sang Daddy. Ya, memang sang Daddy jarang pulang, bahkan bisa dalam satu tahun tidak pulang sama sekali.

Menjadi pengusaha diberbagai bidang dan menjadi seorang Mafia bukanlah hal yang mudah. Memiliki perusahaan di bidang teknologi, otomotif, bank, senjata, batu bara, tambang, perusahaan rokok, dan masih banyak perusahaan lain diberbagai bidang. Ditambah ia adalah seorang Mafia yang memimpin di Italy, Spain, dan beberapa di negara Asia. Dan bekerja sama dengan negara dan aparat negara.

THE TWINS [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang