CHAP-2

20.3K 892 3
                                    

Hallo semua...

How's your day?

How are you?

Semoga kalian baik-baik saja..

Selama membaca...

THE TWINS









Pagi hari..

Di sebuah kamar, terdapat sepasang ayah dan anak yang masih terlelap dalam mimpi nya.

Athena mengerjapkan matanya menghalau silau matahari yang masuk melalui celah jendela. Athena mendongakkan kepala nya melihat sang Daddy yang masih terlelap. Athena memeluk sang Daddy erat, merapat kan wajah nya ke dada kekar sang Daddy lalu melanjutkan tidur nya.

Roger membuka mata ketika merasakan pergerakan dari putrinya. Roger terbangun dengan wajah yang lebih segar dari biasanya, semenjak perjalanan bisnis ia tak dapat tidur dengan nyenyak, selalu memikirkan keadaan putra-putri nya. Namun ia mudah terbangun jika ada suara atau pergerakan sekecil apapun.

Melihat kebawah, putrinya kembali tertidur. Roger tersenyum tipis dan terkesan lembut. Ia sangat merindukan putrinya setelah 2 bulan ditinggal ke Jerman.

Roger pun memeluk semakin erat putrinya dan memejamkan matanya kembali, ah sepertinya mereka melupakan sesuatu..




2 jam kemudian..

Pull me in
And take me out
Am I lost till the end of time?
Pull me in
And take me out
I am lost, guide me home

Suara dering telepon dengan lagu Lost - Ghost Nation dari hp Athena mengusik keduanya yang masih terlelap dengan nyaman. Athena membuka sedikit matanya, berguling ke kiri untuk mengambil handphone nya dan mengangkat nya. Sedangkan Roger yang tidak ingin melepaskan pelukan pada putrinya lantas berdecak sebal,

'Pengganggu! Akan ku tebas kepalanya nanti!' batin Roger kesal.


"Buongiorno signorina, mi spiace disturbare. Voglio dire che ho preparato le tue necessità e le ho portate alla tua macchina." ucap seseorang di seberang sana. ("Selamat pagi nona, maaf mengganggu. Saya ingin mengatakan bahwa keperluan nona sudah saya siapkan, dan sudah saya bawa kedalam mobil nona.")

"Grazie Jena." ("Terima kasih Jena.") sahut Athena, lalu mematikan telpon nya sepihak.

Athena menengok ke arah Daddy nya ketika mendengar suara decakan penuh kekesalan untuk kedua kalinya. Athena tersenyum manis, senyum yang hanya ia perlihatkan kepada Daddy dan kembaran nya.

"Sayangnya, kita harus bersiap sekarang Daddy." ucap Athena dengan terselip nada mengejek. Athena tentu tahu apa yang menjadi kekesalan Daddy nya.

Roger mendengus, sedetik kemudian ia menyeringai mengerikan. Athena menaikkan sebelah alis nya, 'ada apa?' dirinya bertanya didalam hati.

Roger menarik Athena lalu mengukung nya, kemudian ia mengelitiki perut putrinya. Salah satu area sensitif Athena, yaitu perut. Athena tertawa dengan meliukkan tubuh nya, matanya berkaca-kaca. Suara tawa Athena membuat Roger semakin bersemangat untuk terus mengelitiki perut putrinya.

Roger berhenti ketika melihat Athena mengeluarkan air mata dari sudut matanya, kemudian mencium seluruh wajah putri kecilnya. Roger tertawa puas berhasil membuat anaknya lemas tak berdaya.

Athena masih meredakan nafas nya yang tak teratur dengan suara tawa yang masih terdengar. Sungguh ia lebih memilih lari 400 meter 10 kali dibandingkan di gelitiki perutnya.

Athena memandang Daddy nya yang masih tertawa puas setelah mengerjai nya, Athena tidak marah. Athena bahagia, ya bahagia bisa melihat Daddy nya yang jahil, melihat Daddy nya tertawa tanpa beban.

THE TWINS [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang