THE TWINS [END]√

Roger's Side Story (6) End~

Haloo...

Welcome back to my story...

Kali ini benar-benar end ya...

Sebenarnya aku mau up Side Story nya Alister, Athena, dan Mark.

Tapi, berhubung cerita ini mau di jadikan buku. Aku tidak akan up bagian mereka...

Aku akan fokus buat naskah, dan revisi yang di wattpad...

Jadi, kalau kalian mau liat Side Story punya Alister, Athena dan Mark kalian bisa baca si buku nya hehe...

Maaf banget ya? Waktu nya nggak cukup juga soalnya...

Jangan marah, jangan sebel sama Achel... Soalnya Achel sayang kalian banyak-banyak 🤗

Sudah 7 bulan lamanya Roger terbaring di ranjang rumah sakit, dan selama itu pula Roger dan Lucienne menghabiskan waktu mereka.

Setelah aksi nekat Lucienne terhadap tubuh Roger, Roger semakin tunduk kepada Lucienne.

Roger masih ingin melihat kedua anak nya, dan keputusan ada di tangan Lucienne. Jika, Roger melakukan sedikit kesalahan, maka habis dirinya.

Mereka berdua sepakat untuk bersatu. Lucienne tetap menguasai tubuh Roger, tapi Lucienne juga tidak boleh serakah. Mereka akan bertukar dengan waktu 6 bulan.

Awalnya Roger sangat curiga kepada Lucienne yang sangat mudah menyetujui nya. Karena, Lucienne sangatlah licik. Lucienne sangat sangat licik, manipulatif, dan jangan lupakan sikap seenaknya miliknya itu.

“Aku akan kembali.” ucapan bernada datar terucap dari mulut Roger.

Lucienne menatap tajam diam-diam, dan Roger tak menyadari nya. Lucienne membuang muka dan berdecih sinis.

“Kau seperti tidak senang.” sahutan Roger membuat Lucienne semakin memasang wajah masam.

“Pakai tanya!” ucapan ketus Lucienne membuat Roger mendelik kesal.

“Kita sudah buat kesepakatan selama 7 bulan ini, Lucienne!” geram Roger.

“Ya! Dan itu karena kau keras kepala, sialan!” balas Lucienne tajam.

“Kau membuang waktu berharga ku hanya untuk berdiskusi masalah sialan ini! Kau tinggal pergi apa susahnya sih?! Benar-benar memuakkan!” ucapan Lucienne yang tanpa filter itu ternyata menyinggung hati Roger.

“Kau benar-benar tak tau diri!” balas Roger menatap tajam Lucienne.

Lucienne menyeringai, “Protes pada Zeus keparat itu! Dia yang membangkitkan ku menjadi lebih sempurna dibandingkan dirimu!”

“ARRGGHH!” Roger kalah telak, Roger tak akan bisa aku argumen lama dengan Lucienne.

“KUPING KU SAKIT SIALAN!” Lucienne membentak tepat di depan wajah Roger.

Roger membeku, setelah sekian lama dirinya merasakan perasaan ini lagi. Tangan Roger mulai bergetar, dan Lucienne berdecak melihat itu.

“Diam! Tenangkan dirimu sendiri, aku tak sudi menolong mu!” ucap Lucienne dingin, lalu pergi meninggalkan Roger yang masih ketakutan.

Lucienne berjalan menjauhi Roger, jika ia berlama-lama di sana, maka Lucienne akan kalah. Bagaimanapun, salah satu alasan Lucienne terbentuk adalah trauma milik Roger.