Roger's Side Story (3)

2.3K 132 11
                                    

Halooo

Achel kembali lagiii!!

Ada yang kangen Achel?

Atau kangen THE TWINS aja?

Yuu vote nya ratakan...






































“SELAMAT DATANG TUAN!” mereka semua serempak memberikan sambutan kepada Roger. Roger mengangguk dan mulai berjalan menuju salah satu ruangan.

Tak ada yang berani mengikuti Roger, mereka semua melanjutkan pekerjaan mereka. Roger membuka pintu khusus untuk para tahanan "SPESIAL" milik nya, Roger menuruni tangga dengan pelan dan tatapan nya semakin menajam.

Roger menyeringai menatap tahanan "SPESIAL" yang akan ia habisi, ada 5 orang di sana. Roger mengambil pisau berkarat, belati tajam, dan alat cambuk. Roger menghampiri mereka dengan seringai lebar dan tatapan lapar.

Mereka adalah para budak yang organ tubuh nya rusak sehingga tidak bisa di jual, mereka melakukan hal bejat dan akhirnya berada di ruangan ini dengan label khusus.

Ctas..

“AKHH!”

BUGH!

BUGH!

BRAK!

“ARRGHH!”

JLEB!

SRAK!

“UHHUUK!”

BRAK!

Roger menghajar salah satu dari mereka yang memiliki tatto di tangan nya. Mencambuk, menghajar, dan menusuk perut tengah pria itu dengan brutal. Senyuman iblis milik Roger terbit, sungguh menyenangkan!

Roger mencambuk semua nya berurutan, bahkan menancapkan pisau berkarat itu di masing-masing bagian tubuh mereka.

“Hahahaha..” Roger tertawa geli melihat keadaan mereka semua.

Saat ingin menancapkan belati tajam miliknya pada jantung salah satu pria di sana, Roger seketika menghentikan gerakan nya, mimik wajah nya berubah seketika.

“T-tuan am-punilah k-keluarga s-saya..” ucap pria yang ingin di tusuk oleh Roger.

“A-anak s-saya masih b-bayi.. T-tolong j-jangan b-bunuh a-nak s-saya, s-saya sangat menya-yangi nya.. I-istri s-saya te-lah t-tiada, a-anda bi-sa b-bunuh s-saya, j-jangan a-nak s-saya..” ucapan permohonan itu membuat nafas Roger memburu.

Entah mengapa perasaan Roger terganggu karena itu, Roger menggeram saat sisi kemanusiaan nya bangkit. Roger dengan cepat menusuk jantung pria itu, pria itu mati dengan mata terbuka yang masih mengeluarkan air mata.

Roger memalingkan wajah nya, menatap mereka semua yang sudah mati, Roger mengepalkan tangan nya dan beranjak keluar dari sana.

Roger menutup pintu dan berjalan menjauh, Roger bertemu dengan salah satu bawahan nya yang sedang membawa peralatan. Roger menghentikan mereka.

“Bawa anak dari budak nomor 1867 ke panti asuhan milik Costello! Pastikan anak-anak lainnya terawat!” titah Roger tegas.

“Baik, tuan!” jawab kedua nya serempak, dan Roger melangkah pergi.

Roger memilih kembali ke mansion pribadi nya, keadaan hening sampai mansion. Roger langsung mengurung dirinya lagi di kamar.

















THE TWINS [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang