"Parah Lo man anak orang lu PHP in", ejek Saleh.
"Iya kan gua ga sengaja Leh, lagian tuh cewek bukannya tungguin disitu eh malah pergi sama si bibir kelebihan omongan julid itu", kesal Lukman.
Saleh hanya menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan acara makan baksonya. Mereka berdua sedang di kantin kampus sekarang. Sambil menunggu Haedar datang, ia katanya ke toilet tapi belum ada tanda-tanda tuh sang leader datang.
"Lukman, Saleh... Kalian liat Haedar ga?", tanya seseorang yang baru saja datang menghampiri mereka.
"Dia bilang sih ke kamar mandi rin, tapi tuh anak kaga balik-balik heran gua", gerutu Lukman.
"Oh gitu yah,nanti bilangin Haedar aja yah kalo aku nyariin dia terus bilang suruh temuin gua di perpustakaan yah,oke bye man, Leh", kata Karina lalu pergi meninggalkan kantin kampus.
Lukman dan Saleh pun mengangguk sebagai jawaban 'iya'. Lalu mereka saling memandang satu sama lain. Ketika Haedar datang menghampiri mereka namun ia tak sendiri tetapi bersama seorang wanita.
"Gua balik duluan ya,ada urusan", tutur Haedar sambil mengambil kunci motornya yang berada di atas meja kantin.
"Tapi Dar..."
"Gua cabut!", sela Haedar lalu diikuti oleh wanita itu.
Setelah perginya Haedar, Lukman dan Saleh saling menatap. Mereka sedikit terkejut dengan sikap Haedar yang sedikit berubah.
"Lu liat kan?", tanya Saleh.
"Iya gua liat,lu kira gua buta apa?!", pekik Lukman.
"Bisa aja,tapi gua heran kok si haedar bisa jalan sama fitriya?", bingung saleh.
Lukman hanya menatap datar pada Saleh. Ia pun menjitak jidat Saleh lalu sang empunya pun mengaduhkan ringis kesakitan.
"Bangsat Lo man! Lu pikir jidat gua koin apa main jitak ae", protes Saleh.
"Abisnya Lo ngatain gua buta anjir,mata gua masih sehat wal afiat kali!", ketus Lukman.
"Nyenyenye bacot", cibir saleh.
....
Sementara di perpustakaan, Karina masih setia menunggu kedatangan Haedar. Ia rela menunggunya sampai sore hari. Dimana suasana kampus sudah sepi karena sebagian mahasiswa sudah pulang ke rumah masing-masing.
"Mana yah haedar,kata Lukman dia cuman pergi ke kamar mandi tapi kok lama banget yah,apa jangan-jangan mereka berdua ga bilang lagi sama Haedar kalo gua nungguin dia di sini?", gumamnya khawatir.
"Masa iya Haedar udah ga suka lagi sama gua? Atau karena si anak kedokteran itu?", batinnya semakin berpikiran negatif tentang Haedar.
"Loh ada Karina disini?"
Karina terkejut lalu menoleh ke arahnya. Karina bisa lihat disana ada Eza teman dari Jaeyno yang baru beberapa hari pindah kampus ke kampus yang sama sepertinya.
"Eja kan ya?"
"Eza rin bukan eja", ucapnya membenarkan perkataan Karina.
"Eh salah yah,maaf yah. Kamu ngapain disini?", tanya Karina.
"Gua abis balikin buku yang sempet gue pinjem kemaren,terus lu ngapain disini? Sendirian lagi", jawab Eza.
"Eung ini aku lagi nunggu seseorang tapi belum dateng-dateng orangnya", jelas Karina.
"Haedar ya? Tadi gua liat dia udah balik tuh sama si fitriya anak kedokteran itu", penuturan Eza membuat Karina dengan cepat menatap kaget pada Eza.
"Dia pulang sama fitriya za?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Awal Dan Akhir || Lee Haechan
Novela Juvenil"Pesan terakhir terindah bagiku" "Hidup itu sulit, ya kita mati saja, simpel kan!" setiap cerita memiliki awalnya dan pasti ada akhirnya bahagiakanlah orang yang kalian sayangi, sebelum orang itu benar-benar pergi meninggalkan kalian @gita_nurjanah