PROLOG Thank you, I Love You

2.5K 90 0
                                    

"Jennie kim, dari studio jennie kim fashion.."

Semua orang didalam gedung ini bertepuk tangan mengiringi langkah kaki ku untuk menaiki panggung besar disana.

Iya sekarang aku sedang berada di acara penghargaan fashion dan betapa senangnya namaku keluar sebagai desainer terbaik tahun ini.

Aku naik keatas panggung dan menerima penghargaan itu, aku bisa melihat dua malaikat ku melambaikan tangannya di kursi undangan.

"Terimakasih atas penghargaan yang dipercayakan kepada saya dan tentunya tim saya secara 3 tahun berturut turut, ini akan menjadi motivasi untuk kami menciptakan karya lebih baik lagi untuk dunia fashion, terimakasih.."

setelah selesai menyampaikan sambutan di panggung, aku segera turun dan berjalan menuju lisa yang sudah merentangkan tangannya untuk memelukku. Iya dia tidak pernah berubah untuk selalu memberi ku support.

"Selamat honeyy..." dia memelukku dan mengayun ayunkan tubuhku didalam pelukannya.

"Terimakasih hon.."

"I love you.."

"Thank you, I Love you too.."

Pelukan kami terurai karna dengan tubuh kecil nya yang berusaha menerobos cela ditengah tengah kami, iya dia adalah sky putra kecil kami.

"Oh baby.. kau ingin mendapat pelukan juga hm..?" Lisa mengangkat tubuh kecilnya ke udara membuat dia tertawa geli.

"Stop.. dada aku ingin memeluk mommy.." rengek nya.

"Tidak ingin memeluk ku juga..?" Kata lisa dengan cemberut.

"Tidak, sekarang yang menang mommy bukan dada.."

"Baiklah, tapi lihat istriku hebat kan..?"

"Jangan pura pura lupa dada, dia juga mommyku.." kata sky dengan memberi lisa lirikan tajamnya, membuat aku dan lisa tertawa.

"Lihatlah hon.. putramu melirikku dengan tajam persis sepertimu kalau ngambek.." katanya dan berhasil membuat aku dan sky meliriknya kembali dengan tajam membuat dia hanya menelan ludahnya dengan kasar.

"Baiklah baik.. dada yang salah..." percayalah dia masih selalu akan kalah dengan ku, oh tidak.. bahkan sekarang dengan aku dan sky.

Meskipun sky seperti lisa kecil, bahkan dia memiliki sifat pengertian seperti lisa tapi ketika dia marah tidak seperti lisa yang diam, iya dia akan seperti aku yang berkobar kobar, seperti ini contohnya dia ngambek dan hanya memberi lisa lirikan tajam.
.

.

.
Sesampainya dirumah lisa membukakan pintu mobil untuk, lalu dia mengambil sky yang tertidur dipangkuanku. Dia juga tidak pernah berubah tentang ini, dia tidak akan pernah membiarkanku dalam kesusahan.

Sky tertidur nyenyak dibahu lisa, wajahnya semakin persis dengan lisa saat tidur.

"Masuklah.. aku yang akan mengurus sky dikamar nya.." dia mengusap lembut kepalaku dan pergi ke kamar sky.

Kamar sky letaknya melewati kamar kami, lebih dekat dengan kamar mommy dan daddy jika mereka pulang.

Ngomong ngomong tentang rumah, mommy tidak ingin kami meninggalkan rumah ini dan aku setuju meskipun diawal kita berkencan aku ingin memiliki tempat tinggal sendiri, tapi seiring jalannya waktu aku semakin nyaman disini dan percayalah semua kenangan kami ada dirumah ini, itu yang membuat aku setuju dengan mommy.

Sambil menunggu lisa, aku membersihkan diriku, lalu melakukan perawatan pada wajahku dan hanya memakai piyama bermodel kimono.

Cklekk...

Thank you, I Love You (Sorry, I Love You season 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang