2. bunga rayuan

843 54 0
                                    




"Untukmu.."

Sebuah buket mawar putih tepat didepan ku.

Iya aku kenal wangi parfum itu, aku mendongakan wajahku dan melihat dia tersenyum manis padaku, iya dia istriku tercinta.

"Untukku..? Apa ini bunga rayuan..?"

"Emm.. kata sky aku yang harus minta maaf, iya aku benar benar salah.."

"Kau harus tau... bukan aku melarang hobi mu, aku hanya ingin kamu istirahat dengan cukup"

"Jadi, apa yang kau inginkan saat ini agar aku bisa menebus kesalahanku karna selalu meninggalkan kau tidur sendiri.."

"Kamu, aku ingin kamu.."

"Kamu akan mendapatkannya.." dia mengendong ku dan meletakanku diranjang membuatku tertawa.

Dia melepas blezernya dan melemparkannya begitu saja.

.

.

.


.

.

"Aahhhh.. mmh sshh..." jari jari lisa kini sudah berada didalam milik ku.

Aku memejamkan mataku seolah menahan semua rasa yang saat ini aku rasakan, termasuk untuk tidak mendesah terlalu keras.

Aku mencengram bahu lisa sangat kuat, lisa dari dulu hanya akan diam saja ketika kami melakukannya, dia hanya akan menikmatinya dan terus menatapku sampai kami mengakhirinya.

Dia terus memberi ciuman dileher, rahang, dan pipiku sedangkan tangannya masih memompa dibawah sana.

"Apa kau ingin menambahnya hon.? Katakan saja.." tawarnya dengan suara rendah.

"Iya kau bisa menambahnya.." kataku dan aku kembali menggigit bibir bawahku untuk menahan erangan saat dia memasukan satu jarinya lagi.

"Mmm.. sshhh.. honeyy...." aku mencengram punggungnya untuk menahan segala rasa yang hadir.

"Aahh.. hon, aku akan ke_..luar.." kataku dengan terbatah batah karna iya aku akan mencapai puncaknya.

"Keluarkanlah.. aku akan membantu dengan mempercepat temponya.." iya tidak kenal lelah untuk terus menghantam milikku.

Benar saja tak lama dari itu aku keluar untuk kesekian kalinya, aku masih merasakan dia mendiamkan jarinya didalam ku menunggu sampai aku selesai dan perlahan dia mencabutnya dan aku merasakan proses hilangnya rasa keberadaan jari jari didalam ku.

Dia menatapku dengan nafas kami yang masih belum beraturan lalu dia mengusap keringat dikeningku.. mencium keningku sangat lama, iya ini adalah kebiasaanya.

"Kamu hebat.. hon.." kataku dan dia tersenyum.

"Kita yang hebat.." katanya dan menempelkan keningnya dikeningku.

"Kamu milikku, selamanya.." katanya dan yaampun dia suka mengucapkan kata kata manis setelah kami selesai bercinta.

"I Love you jennie.."

"Thank you, I Love You Too"



Hening...

Aku memeluknya dan bersandar di dadanya, kami sama sama menetrelkan diri kami masing masing. Bersandar didadanya, mendengarkan detak jantungnya yang sudah mulai normal, Percayalah sampai saat ini aku masih suka memastikan detak nya, seakan akan kejadian itu menjadi trauma untukku.

"Hon.. kau langsung membawaku ke ranjang, apa kau sudah makan..?"

"Sudah, barusan memakan mu.." katanya dan aku mencubit perutnya.

Thank you, I Love You (Sorry, I Love You season 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang