24.

544 39 0
                                    


"Hon.. aku langsung berangkat saja ne.."

Aku mendengar teriakan nya dari dapur karna aku belum menyelesaikan masakanku.

Dia berjalan tergesa gesa menuruni tangga bahkan sambil memakai jas nya dan lihatlah dasi yang dia pakai uhh.. seperti sky yang selalu memasang dasinya miring.

"Sungguh..? Kau bahkan demam hon.." kataku kesal dan segera mematikan komporku dan menghampirinya.

Iya bahkan dia masih demam meskipun tidak sepanas semalam.

"Ini sudah lebih baik hon, terimakasih sudah merawatku.. aku hampir melupakan metting hari ini.."

Aku menghampirinya dan merapikan dasi lalu jas hitam yang dia pakai.

"Kau bisa menyuruh bam untuk menggantikanmu dulu hon.."

"Tidak bisa hon, harus aku.. aku janji hari ini aku akan memenangkan tender besar dan proyek terbesar ini.."

Aku menatapnya tajam sambil memasang ulang dasinya, aku bersumpah dia sangat menyebalkan. Sial, aku memikirkan bahwa dia masih demam lalau dia berpikir tender.? Meskipun itu besar aku tidak peduli, yang aku pikirkan hanya kesehatannya..

"Aku tidak peduli tender i.t.u" aku menekan kata terakhirku sambil menarik kuat dasinya hingga dia merasa tercekik.

"Aakkkh.. hon kau mencekikku.."

aku menyiapkan sarapannya di kotak bekal agar dia bisa memakan sarapannya setelah dikantor.

Aku kesal karna dia selalu seperti ini, aku tau aku memiliki lisaku yang sangat bertanggung jawab atas apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya tapi lihatlah bahkan semalam dia demam tinggi.

"Sampai kantor.. ini harus dimakan ne.. obatnya juga jangan sampai tidak, karna dari kemarin kau sudah banyak melewatkan obatmu.." dia tidak menjawabku tapi langsung memelukku.

"Aku hanya akan menghadiri metting ini, nanti langsung pulang.. apa hari ini kau ke kantor..? Jika iya, aku akan menyusulmu kesana.. aku ingin membicarakan kontrakmu dengan kai yang kita bicarakan semalam.."

Flashback on.

Aku masih mengkompres dia, ini sudah satu jam dari dia meminum obat dan demamnya belum juga turun.. dia selalu menyuruhku tidur tapi aku masih terus menjaganya.

"Hon.."

"Hm.." aku bergumam sambil mengusap sesuatu yang menempel di pipinya.

"Apa kau keberatan jika aku menyuruhmu membatalkan kerja sama dengan kai..? Maaf ini terkesan aku egois, tapi hatiku sakit sekali melihatmu ketakutan dengan orang itu saat kejadian.."

Aku menatapnya lalu tersenyum.

"Aku istrimu.. aku akan menuruti perkataanmu.. tapi ini sudah berjalan dalam kontrak hon.."

"Tidak apa apa.. aku akan membayar denda nya. Atau akau akan mencari cara lain meskipun ini tetap berjalan kau tidak akan terlibat langsung dengan nya.."

"Terimakasih sudah memikirkan ini untuku.." aku mencium keningnya dan memeluknya.

Flashback off.

"Iya kamu datang ke kantor, aku akan menunggumu disana.."

"Atur pertemuan dengan nya dan aku akan menyelesaikannya."

"Terimakasih honey..." dia mencium keningku lalu pergi masuk ke mobilnya.

Aku menatapnya sampai mobil itu benar benar hilang dari pandanganku.

Thank you, I Love You (Sorry, I Love You season 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang