"Semua akan baik baik saja, jangan khawatir aku akan tetap disisimu.." katanya dan aku tersenyum, kemudian dia menempelkan keningnya dengan keningku.Aku bersyukur akulah yang menjadi pasanganya, karna itu aku bisa merasakan cinta setiap hari dan dijaga setiap detik. Aku sangat mencintainya dan ingat.. aku ingin beraamanya selamanya.
Jadi sekarang, aku sedang berbaring diranjang rumah sakit.. didalam ruangan untuk melakukan transfer embrio kedalam rahim ku. Ini membuatku gugup, meskipun ini yang kedua tetap saja ini membuatku gugup..
Lisa selalu menggenggam tanganku, iya dia selalu menemani disampingku. Aku berharap ini akan berhasil dan membuatku mengandung untuk anak kedua kami.
Aku memejamkan mataku merasakan dingin menjalar ke kaki ku karna aku sangat gugup.
Lisa menyadari itu, dia mengusap tanganku dengan lembut dan menciumnya berkali kali dan terakhir di mencium keningku lalu mengusap lembut kepalaku.
"Kau gugup.. hm..?"
"Tentu, sebentar lagi aku akan menjadi mommy dengan dua anak.." kataku dan dia tersenyum.
"Dan aku akan semakin kalah denganmu.." katanya dengan cemberut
"Kalah..? Kalah apa..?"
"Satu putra saja jika aku membuat salah dia akan membela mommynya mati matian, lalu aku menurutimu untuk membuat pasukanmu lagi.. aku akan terbunuh dengan senjata ku sendiri.." katanya dengan cemberut dan yaampun itu benar..
sky akan membelaku ketika aku kesal dengan lisa meskipun lisa tidak melakukan kesalahan besar asal membuatku kesal saja dia akan merasakan tatapan maut sky yang kata lisa itu jennie kecil.
"Yang penting kami mencintaimu dada.. aku serius.."
"Yes mommy..."
Dia mencium keningku lagi dan melepaskannya ketika suara dokter itu masuk dan siap melakukan prosesnya.
"Oke ma'am.. bagaimana perasaamu..?" Tanya dokter itu sambil dia memakai sarung tangannya.
"Sedikit gugup, tapi aku baik baik saja.. istriku disini.." kataku dan menatap lisa yang masih mencondongkan dirinya untuk melihat wajahku lebih dekat.
"Oke.. kalau begitu kita mulai saja prosesnya, lisa ma'am.. bantu saya merileks kan jennie ma'am dengan cara yang menenangkan yang penuh cinta" katanya dan lisa mengangguk.
Aku melihat dokter itu menyiapkan segalanya, sampai aku merasa lisa menarik dagu ku agar menatapnya.
"Kau tau.. kau hari ini sangat cantik sekali, maksudku kau memang selalu cantik meskipun sedang tidur, tapi kali ini berkali lipat cantiknya.. aku suka rambut panjangmu.. anak anak ku harus bangga bisa lahir dari rahim seseorang yang sangat cantik.." katanya dengan mengusap lembut kepalaku.
"Mereka juga harus bangga bahwa mereka mempunyai dada sepertimu.."
"Tapi aku dada yang payah.." katanya dengan cemberut membuatku mengerutkan keningku.
"Apa yang membuatmu berpikir seperti itu..?" Aku memejamkan mataku dan mengigit bibir bawah ku ketika aku merasakan sesuatu masuk kedalam milikku, aku tau itu alat untuk mentransfer embrio ke rahim ku.
Lisa menyadarinya dia mencium keningku dan membiarkan aku meremas tangannya lalu dia melanjutkan pembicaraan tadi.
"Karna aku selalu membuatmu kesal.."
"Tapi aku suka, karna setelah itu kau akan membelikanku es creim" kataku dan di tersenyum
"Selesai.." kata dokter itu sambil dia melepas sarung tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you, I Love You (Sorry, I Love You season 2)
Historia Corta"I love you..?" "Thank you i love you too.." Tentunya begitu bukan jawabannya..? ini tentang Bagaimana cara aku mengatasi rindu yang sudah hampir membunuhku. Mungkin saat lebih tua semua akan mereda Namun kini itu menyiksaku Tak peduli bila dibelak...