10. Taman bunga

442 41 0
                                    

Keesokan harinya.

Aku dan lisa sudah berada dirumah sakit untuk memeriksakan dan mengecek kondisi sel lisa dan kesehatan rahimku, ini sudah pernah terjadi hampir 6 tahun lalu tapi ini rasanya sama seperti pertama kali, aku sangat gugup dan iya aku merasakan dingin ditelapak tanganku karna gugup.

"Bagaimana dok, apa kondisi sel dan embrio yang saya miliki memungkinkan untuk kita melakukan proses ini..?"

"Dari hasil pemeriksaan sel dan embriomu sangat bagus, dan rahim istrimu juga sehat, rahim nya sudah sangat siap untuk mengandung.." aku tersenyum lega mendengarnya, lisa juga menghela nafas lega.. dan masih setia menggenggam tanganku.

"Tapi melihat riwayat penyakitmu ma'am ini bisa mempengaruhi keturunanmu untuk kemungkinan menuruni juga, kau sudah tau tentang itu ma'am..?"

Iya jadi kami sudah tau tentang itu saat melakukan proses untuk mendapatkan sky, itu sempat membuat lisa khawatir tapi aku selalu meyakinkannya bahwa semua akan baik baik saja.. kalaupun memang keadaan berkata lain dan kami memiliki anak yang sama seperti dia, aku selalu mengatakan padanya bahwa aku akan menerima apapun keadaannya.

Sky juga sudah melakukan pemeriksaan jantung sejak dia lahir dan aku bersyukur sampai saat ini hasilnya normal untuk kesehatan sky.

"Iya kami sudah tau sejak melakukan proses yang pertama untuk mendapatkan putra kami saat dilondon dok, tapi karna istri saya mengatakan disini juga ada dokter terbaik dalam hal ini, jadi saya menurutinya saja untuk melakukan dinegara sendiri untuk mendapatkan anak ke dua kami.." kataku menjelaskan karna aku yakin lisa sudah terpengaruh lagi tentang penjelasan tadi.

"Oh jadi ini proses untuk anak ke 2..? Yang pertama putra atau putri ma'am..?"

"Anak pertama kami putra dok.. dan kami berharap ditangan mu kau bisa membantu kami melakukan prosesnya agar kami mendapatkan seorang putri agar kita memiliki sepasang, itu akan lucu bukan..?" Kataku membuat dokternya tertawa sedangkan lisa tertawa tipis.

"Ku doa kan kali ini putri.."

"Aku akan senang.."

"Jadi semua pemeriksaan baik, kita bisa melakukan proses selanjutnya minggu depan, ku harap kau bisa beristirahat yang cukup ma'am"

"Baik kalau begitu kami permisi dok.."

.
.

Setelah dari rumah sakit, lisa meminta untuk menjemput sky karna dia ingin langsung mengajak kami ke taman kakek dan nenek, iya dia sudah menginginkan itu sejak lama.. dia ingin mengenalkan sky pada mereka.

Kami datang tepat dengan jam pulangnya sky jadi aku langsung masuk untuk menjemput sky dikelas nya, sedangkan lisa menunggu dimobil.

Aku sudah bersama sky dan dia sangat senang saat aku mengatakan kita akan pergi bersama dadanya, iya dia sangat suka ketika kita pergi bersama, bukan hanya sky yang suka tentunya aku juga sangat suka.

Aku menggandeng tangan mungilnya untuk menuju mobil, aku bisa melihat lisa berdiri didepan mobilnya dia bersandar disana dengan kaca mata hitamnya, itu mengingatkan ku saat dia menjemputku dulu saat kami masih bersekolah SMA.

"Dadaaaa..." teriakan sky membuat lisa melihat kearah kami, dia tersenyum dan merentangkan tangan menjemput sky yang sudah berlari kearahnya.

"Haap.." dia menangkap tubuh mungilnya dan mengangkatnya seakan akan membuatnya terbang membuat sky tertawa geli.

"Dada akan membuatmu bisa terbang.. wuussttt..." dia berjalan kekanan dan kekiri membuat dia seakan benar benar terbang.

"Stopp dada.. stoop.." dia tertawa geli sampai susah berkata.

Thank you, I Love You (Sorry, I Love You season 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang