Aku membersihkan badanku dan itu tidak membutuhkan waktu lama, aku sudah berganti dengan piyama ku.
Aku melihat dia sudah diranjang, dia bersandar dan membaca bukunya dengan fokus."Hon.." aku memanggilnya dan dia hanya bergumam untuk menjawabku.
Aku tidak ingin kehilangan kesempatan ini, untuk menyelesaikan kan masalah ini. Sky dibawa jisoo unnie untuk jalan jalan, aku yang memintanya tadi agar dia tidak mendengar apa yang akan kami diskusikan jika harus menggunakan nada tinggi.
Aku menarik bukunya dan duduk dipangkuannya, dia sangat terkejut.
Aku menarik wajahnya dan menempelkan keningku dengan keningnya, sementara kedua tanganku memberikan usapan lembut di kedua pipinya. Wajah kami sangat dekat sampai aku bisa merasakan hembusan nafasnya."Maafkan aku karna menamparmu.." kataku tepat didepan bibirnya lalu aku mencium sekilas bibirnya.
"Apa ini masih menyakitkan..?" Aku mengusap pipi yang tadi aku tampar dan dia menggeleng dengan cepat.
"Maaf membuatmu marah, sekarang ayo kita bicarakan ini.."
"Maaf aku salah, karna aku tidak mengatakannya padamu.. saat itu aku ingin mengatakannya tapi pikiran ku kacau sampai melupakannya saat melihatmu tidak sadarkan diri diatas panggung"
"Iya agensi yang bekerja sama denganku adalah agensi milik keluarga kai, tapi sungguh aku tidak tau jika yang menghandel kerja sama ini kai. Lalu saat didepan kantor dia hanya memberi ku mandu tapi aku tidak memakannya.. setelah dia pergi aku memberikan itu pada security dikantor.. itu hanya mandu kau bisa membelikanku lebih banyak dari itu.."
"Lalu saat di cafe, aku yakin kau tidak mendengar obrolan kami sampai selesai.. saat aku akan keluar aku melihat mawar putih di lantai, apa itu untukku darimu..?" Kataku dan dia mengangguk pelan. Iya posisi kening kami masing saling menempel dan tanganku masih mengusap lembut pipinya.
"Maaf aku tidak tau itu, jadi aku tidak mengambilnya.."
"Sekarang apa yang ingin kau tanyakan.. hm..?"
"Tidak ada.."
"Ayoo tanyakan.. aku akan menjawabnya.." aku merengek seperti sky
"Tidak ada jennie.. aku membebaskanmu dengan siapapun kau akan bertemu.."
"Honeyy..."
"Aku baik baik saja, aku tidak akan cemburu lagi saat melihatmu dengannya.."
"Tidakk.. tidak.. kau harus tetap cemburu.."
"Hon, kumohon jangan mengabaikanku lagi, itu menakutkan sekali.. meskipun kau hanya diam tidak meneriakiku.."
Aku memeluknya dan menempatkan wajahku dicengkuk lehernya. Aku terisak sambil merancau kata maaf.
Dia tidak menjawab ku yang dia lakukan hanya mengusap lembut punggungku, membiarkan ku menangis dan bersandar ditubuhnya.
Sudah cukup lama kami diposisi seperti ini, lalu dia menarik tubuhku dengan lembut sehingga aku bisa menatap wajahnya.
Dia merapikan rambutku yang berantakan karna banyak menangis.
"Jangan menangis.. hm?" Katanya dengan mengusap lembut air mata dipipiku, aku ikut menghapus sisa air mataku.
"Aku sudah tidak memikirkannya lagi, aku sudah tidak cemburu lagi dan iya kau bebas berteman dengan siapapun.."
"Tidak mau honey.. kamu harus tetap cemburu....." teriak ku
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you, I Love You (Sorry, I Love You season 2)
Storie brevi"I love you..?" "Thank you i love you too.." Tentunya begitu bukan jawabannya..? ini tentang Bagaimana cara aku mengatasi rindu yang sudah hampir membunuhku. Mungkin saat lebih tua semua akan mereda Namun kini itu menyiksaku Tak peduli bila dibelak...