Aku duduk dengan menopang dagu ku dimeja kerjanya, sambil menunggu dia menyelesaikan beberapa berkasnya lagi.
"Jangan menatapmu seperti itu hon, kau tau.. kau terlihat bodoh dengan senyum itu.." katanya dengan memukup pelan ujung hidungku dengan bolpoin nya.
"Ini keajaiban Tuhan yang harus aku nikmati..."
"Ttssss... gombal.." katanya dan aku tertawa.
Tokk... tokk.. tokk..
"Masuk.."
"Jen.. mereka sudah datang.."
"Oke, bawa ke ruang metting.. aku akan menyusulnya.."
Jennie segera membereskan berkas berkas dimejanya, aku berdiri mendekatinya dan meminum air putih digelasnya.
Drrtt... drtt.. drtt..
"Hon, telfon di ponselmu.." katanya.
"Ne.."
Aku mengambil ponselku dan mengangkatnya.
"Halo.. Mr. Yuan.."
"Iya mrs. Manoban, saya sudah ada didepan perusahaan jennie kim fashion.. apa saya masuk sekarang..?"
"Oh iya..? Baiklah saya akan menyambutmu di loby.."
"Iyaa, saya segera masuk"
Setelah mematikan telfonnya, aku menyimpan ponselku kembali di jas ku.
"Siapa hon..?"
"Rekan ku sudah didepan, kau masuk keruang metting duluan.. aku akan menyusul setelah menjemputnya di loby.."
"Baiklah.." katanya dengan menatapku.
"Are you oke..?" Katanya dan segera mendekat padaku.
"Oke, memangnya kenapa..?"
"Kau terlihat pucat hon.."
"Oh ya..? Tapi aku baik baik saja hon.."
"Serius..?"
"Iya, kalau ada apa apa aku akan bilang.."
"Harus bilang padaku ne.."
"Ne.. sekarang pergilah, aku akan kedepan dulu.." kataku dan dia mengangguk lalu pergi ke ruang mettingnya.
Aku berjalan menuju loby dan iya mr. Yuan sudah ada disana.
"Selamat siang mr. Yuan, maaf menunggu lama.."
"Ah tidak apa apa mrs. Manoban, ini juga berhubungan dengan ku.."
"Baiklah, mari kita masuk.."
"Iya. Kantor istrimu luar biasa.."
"Iya dia memang luar biasa.." kataku dan dia tertawa.
Kami berjalan menuju ruang metting, ini akan menjadi metting besar untuk projek ini dan jennie. Sebenarnya ini urusan kantor jennie tidak ada hubungan nya denganku tapi karna ini sudah menyangkut keamanan dan kenyaman istriku, aku perlu bergerak.
Aku membawa tas berisi berkas yang aku perlukan lalu laptop untuk bukti buktinya.
Aku membuka kan pintu untuk mr. Yuan dan aku juga masuk berjalan disampingnya.
Aku melihat kai menatap jennie dengan senyum menjijikan itu. Dia belum menyadari kehadiranku disini sampai aku bisa mengejutkannya..
"Selamat siang semua, maaf menunggu lama.." kataku dan menarik kursi didepan untuk memimpinnya dan mempesilakan mr. Yuan disampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you, I Love You (Sorry, I Love You season 2)
Short Story"I love you..?" "Thank you i love you too.." Tentunya begitu bukan jawabannya..? ini tentang Bagaimana cara aku mengatasi rindu yang sudah hampir membunuhku. Mungkin saat lebih tua semua akan mereda Namun kini itu menyiksaku Tak peduli bila dibelak...