Part 4

1K 20 0
                                    

Setelah pesta selesai, Adiva langsung menuju kamarnya untuk istirahat. Kamarnya kini sudah dihias dengan cantik. Taburan bunga mawar yang berbentuk love, serta dua handuk berbentuk angsa berada di atasnya.

Saat Adiva ingin mandi, sebuah kotak hitam yang ada di tepi ranjang berhasil menarik perhatiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Adiva ingin mandi, sebuah kotak hitam yang ada di tepi ranjang berhasil menarik perhatiannya. Karena penasaran, Adiva mengambilnya dan membuka kotak itu.

Dahi Adiva mengernyit melihat isi dari kotak itu. Sebuah kain berwarna merah yang sangat menerawang. Mata Adiva membulat sempurna saat dia mengangkat kain itu. Ternyata itu sebuah lingerie. Pikiran Adiva langsung tertuju pada Zea, pasti ini hadiah yang dia bicarakan tadi.

Adiva kembali melihat kotak hitam itu dan menemukan sebuah surat kecil yang bertuliskan, 'selamat menikmati malam pertama, sahabatku😘 ~Zea Amanda'

Adiva berdecak setelah membaca surat yang Zea tulis. "Bener-bener gila ni bocah!" Gumamnya.

Tiba-tiba pintu terbuka, menampilkan Daffa yang sudah memakai kimono tidurnya. Dengan cepat Adiva memasukkan lingerie itu kedalam kotak, dan menyembunyikannya di balik tubuh mungilnya.

"Kamu belum mandi, sayang?" Tanya Daffa dengan dahi mengernyit saat melihat Adiva masih memakai gaun pernikahannya.

"Hehe, belum mas!" Jawab Adiva menampilkan cengiran di wajahnya.

Adiva sedikit canggung berada di dalam kamar bersama seorang pria. Meskipun pria itu sudah sah menjadi suaminya, tetap saja dia belum terbiasa.

Daffa pun menghampiri Adiva dan duduk di sebelahnya. Daffa menatap dalam wajah Adiva dan meraih tangannya untuk digenggam.

"Mas ga nyangka, kamu udah jadi istri mas secepet ini." Ucap Daffa yang tak lepas dari pandangan Adiva.

"Mas janji akan jagain kamu dan selalu bahagiain kamu." Adiva tersenyum mendengar penuturan suaminya.

"Adiva juga janji akan jadi istri yang baik buat Mas Daffa."

Daffa menarik Adiva kedalam pelukannya. Wajah Adiva kini bertatapan langsung dengan dada bidang Daffa yang tidak tertutup oleh apapun. Seketika wajah Adiva merona, darahnya berdesir, dan jantungnya berpacu dengan cepat.

"M-mas ga pakek daleman ga takut kedinginan?" Tanya Adiva terbata.

"Kalo dingin kan bisa peluk kamu."

Damn!

"Apa artinya-" Adiva menggeleng keras, membuang pikiran kotornya jauh-jauh.

"Emm, Adiva mandi dulu ya, mas!" Ucap Adiva gugup sambil melepas pelukannya.

"Yaudah, gih!" Setelah mendapat persetujuan suaminya, Adiva langsung berlari menuju kamar mandi. Tak lupa dia membawa kotak yang Zea berikan padanya.

Daffa tersenyum melihat tingkah Adiva yang seperti anak kecil. Rasanya dia seperti seorang om-om pedofil saja.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang