BINGUNG NULIS JUDULNYA WKWK
ENJOY GUYS!
***
"Kalian jadi pindah ke mension?" Tanya Adrian membuka pembicaraan.
Kini Adrian, Astrid, Daffa, dan Adiva tengah berkumpul di ruang tengah. Mereka menghabiskan malam ini dengan menikmati secangkir teh dan ngobrol santai.
"Mension?" Tanya Adiva sedikit terkejut. Daffa tidak memberitahu hal ini sebelumnya. Adiva menatap Daffa untuk meminta penjelasan.
"Iya sayang. Mas mau kita hidup mandiri, biar ga ngrepotin mama sama papa terus." Jelas Daffa sambil mengusap surai istrinya.
"Mama sama papa ga ngerasa direpotin, kok. Tapi, kalo itu keputusan kalian, kami hanya bisa mendukung sebagai orang tua." Ucap Astrid sambil meminum tehnya.
"Bukannya mension mas jauh dari kampus aku ya? Nanti jadi repot kalo mas harus bolak-balik jemput aku dari kantor. Lagian, kenapa ga ngomong sama aku dulu?" Ucap Adiva mengungkapkan segala pikirannya.
"Adiva!" Peringat Astrid agar tidak memarahi menantunya. Adiva mencebikkan bibrinya dengan tangan bersekap dada.
"Maaf sayang! Mas baru ngomong sama papa tadi pagi, belum sempet ngomong sama kamu." Jelas Daffa dengan sabar menghadapi sikap istrinya.
"Tapi, mas ga maksa kok. Semuanya tergantung kamu." Ucap Daffa sambil mencubit gemas hidung Adiva.
Alis Adiva bertaut dan matanya menyipit kearah suaminya. Tangannya mengusap pelan hidungnya yang sedikit berdenyut.
"Adiva pikir-pikir dulu, deh." Ucap Adiva lalu beranjak naik ke kamar.
"Adiva! Kita belum selesai ngobrolnya, loh!" Ucap Astrid yang tidak didengarkan oleh putrinya. Dia hanya bisa menghela nafas panjang melihat kelakuan putrinya.
"Kamu susulin dia, gih!" Pinta Adrian yang langsung diangguki oleh Daffa.
Daffa menaiki anak tangga satu persatu dan masuk ke kamarnya. Saat membuka pintu, pandangannya langsung tertuju pada Adiva yang tengah telentang di atas ranjang. Dengan hati-hati Daffa menutup pintu dan menguncinya.
Adiva tidak menyadari kehadiran Daffa yang kini tengah berdiri menatapnya. Jakun Daffa naik turun saat melihat paha mulus Adiva yang hanya tertutup seperempatnya. Hal ini karena dress yang dia gunakan hanya sebatas paha dan semakin naik saat dia pakai untuk tidur.
Daffa mulai merangkak dan naik keatas ranjang. Merasa ranjangnya bergerak, Adiva membuka matanya dan berniat untuk duduk. Tapi, belum sempat dia duduk, Daffa sudah merangkak naik ke atas tubuhnya.
"M-mas mau ngapain?" Tanya Adiva gugup dan sedikit gelisah saat Daffa mulai mendekatkan wajahnya. Apalagi saat melihat tatapan Daffa yang sudah berkabut, jantungnya berdegup dua kali lebih cepat dari sebelumnya.
"Mas!" Tangan Adiva mulai mendorong dada Daffa agar menjauh, tapi tubuh Daffa tidak bergerak sama sekali.
Daffa meraih kedua tangan Adiva dan menguncinya di samping kepalanya. Kepala Daffa mendekat ke ceruk leher Adiva dan menghirup aromanya dalam-dalam.
Adiva menggeliat saat Daffa menjilat titik sensitifnya berkali-kali. Daffa mencium leher Adiva dengan gigitan kecil untuk memberi tanda kepemilikannya di sana.
"Ahh!" Desah Adiva saat Daffa menyesap kulit lehernya dengan penuh nafsu.
Daffa menjauhkan kepalanya dari leher Adiva setelah puas memakannya. Dia menatap Adiva yang mulai terpancing nafsunya. Tapi Daffa masih mencoba untuk menahannya dan mengalihkannya dengan menggigit pipi Adiva.
"Awshh! Mas! Kamu kenapa sih? Laper? Kok aku digigitin?" Gerutu Adiva sebal saat Daffa sudah melepaskan gigitannya.
Daffa tertawa puas dan menjatuhkan tubuhnya di samping Adiva. Tangan kirinya dia gunakan untuk menopang kepalanya, agar ebih mudah menatap sang istri. Sedangkan tangan kanan dan kakinya dia gunakan untuk memeluk Adiva layaknya sebuah guling.
Meskipun tangannya sudah terbebas, tapi tetap saja Adiva tidak bisa bebas bergerak karena tubuhnya yang ditindih oleh kaki suaminya. Tidak ingin mrnghabiskan tenaga untuk melawan, Adiva pun pasrah dan menatap suaminya.
"Kamu marah, hmm?" Tanya Daffa lembut.
"Emm, engga." Jawab Adiva sambil menggelengkan kepalanya dan beringsut mengikis jarak di antara mereka. Hingga kini posisi mereka jadi berhadapan.
Adiva memeluk Daffa dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya untuk mencari kenyamanan. Akhirnya mereka tertidur dengan posisi berpelukan.
SEGINI DULU LAH, SEE U NEXT PART!
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA ❗❗❗ [Update setiap hari] Jangan lupa vote ya! Kasih tau kalo ada typo ya! Cerita ini tentang seorang gadis SMA yang memutuskan untuk menikah dengan kekasihnya setelah lulus sekolah. Dia rela mengorbankan masa muda dan cita...