Part 32

477 12 0
                                    

GUD MORNING EPRIBADIH!

YOUNG MARRIAGE UPDATE NIH, SORRY YA KALO LAMA

SOALNYA SATU PART INI AKU NYICIL 3 HARI 😭😭

MMUNGKIN SETELAH INI BISA UP SETIAP HARI LAGI

TUNGGUIN YA!

ENJOY GUYS!

***

Setelah kepergian Zea, Adiva mencoba menghubungi suaminya lagi, tapi tidak ada jawaban. Akhirnya dia memutuskan untuk menyusul Daffa karena sangat khawatir. Tidak seperti biasanya ponsel Daffa mati.

Selesai bersiap, Adiva berjalan terburu-buru sambil memesan taxi online. Tepat saat Adiva keluar dari apartemen, taxi itu sudah menunggunya di luar. Dengan cepat Adiva masuk dan meminta sang sopir untuk segera menuju lokasi yang sudah dia tunjukkan.

Sesampainya di restoran tempat Daffa reuni, Adiva langsung masuk untuk mencari keberadaan suaminya. Adiva mengedarkan pandangannya keseluruh sudut restoran. Dan akhirnya dia menemukan suaminya berada di sebuah meja bersama dengan seorang wanita. Yang lebih mengejutkan lagi adalah mereka terlihat sangat dekat dan mereka sedang, ciuman?

 Yang lebih mengejutkan lagi adalah mereka terlihat sangat dekat dan mereka sedang, ciuman?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg!

Jantung Adiva seperti berhenti berdetak melihat kejadian itu. Tubuhnya bergetar, bahkan air matanya tidak bisa keluar untuk meluapkan rasa sakitnya. Adiva ingin pergi, tapi kakinya seakan membatu dan tidak bisa digerakkan.

Matanya terus menatap kearah Daffa. Adiva tidak menyangka jika Daffa tega melakukan ini padanya. Wanita itu memang terlihat jauh lebih dewasa darinya, dan dia terlihat begitu cantik.

"Div!" Panggil seseorang yang tiba-tiba menepuk pundak Adiva, dan membuatnya tersadar.

Adiva menoleh kesamping untuk melihat sang pemilik suara, dan pandangannya bertemu dengan Noah.

"Lo nyari Daffa?" Tanya Noah menatap Adiva bingung.

"E-engga kok, kak. Tadi gw kesini sama Zea," Jawab Adiva dengan suara lirih.

"Gw pergi dulu, ya, kak! Zea udah nunggu di depan," Bohong Adiva, dan dia segera lari keluar dari restoran itu.

Noah berusaha memanggil Adiva, tapi tidak dihiraukan oleh gadis itu. Noah pun memutuskan untuk kembali ke mejanya untuk memberi tahu Daffa jika istrinya datang.

"Kalian ngobrolin apa, sih? Seru banget, sampe istri lo dateng tapi ga ngeh!" Sindir Noah setelah duduk di samping sahabatnya itu.

Mendengar itu, Daffa langsung menatap Noah dengan alis terangkat sebelah, "Maksud lo?"

"Adiva, anjirr! Emang istri lo siapa aja?" Ucap Noah menatap Daffa dengan tidak suka.

Dia marah melihat sahabatnya itu yang tidak sadar diri. Sudah punya istri, tapi sangat dekat dengan wanita lain. Apalagi Caca adalah mantannya. Bisa saja Adiva berpikir yang tidak-tidak jika melihatnya. Melihat dari gerak-gerik Adiva tadi, Noah sangat paham jika gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

"Dia bilang kalo kesini sama Zea. Tapi, gw rasa dia bohong."

Daffa langsung mengecek ponselnya yang ternyata sudah mati. Dia tidak sadar karena terlalu asik ngobrol dengan Caca.

"Shit! Ponsel gw mati, gw pergi dulu!" Tanpa menunggu persetujuan dari kedua sahabatnya, Daffa pergi dan berniat kembali ke apartemen untuk mencari keberadaan istrinya.

Daffa takut jika Adiva salah paham dan berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya. Sepanjang perjalanan dia merutuki kebodohannya. Dia berusaha menghubungi Adiva saat ponselnya sudah menyala setelah mengisi daya di mobil. Banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari istrinya itu.

Daffa memukul setir mobilnya saat Adiva tak kunjung mengangkat telfon darinya. Pikiran Daffa berkecamuk, yang dia inginkan saat ini hanyalah bertemu dengan istrinya dan memastikan dia baik-baik saja.

Tiba-tiba Daffa teringat dengan ucapan Noah jika Adiva pergi kesana bersama Zea. Dengan cepat Daffa menghubungi Zea, berharap istrinya sedang bersama sang sahabat.

"Hallo!"

"Ze, Adiva sama lo, ga?" Tanya Daffa to the point sambil fokus menyetir.

"Engga kok, kak. Ini gw perjalanan pulang dari apart kalian," Jelas Zea yang membuat Daffa semakin kawatir.

"Kenapa kak?"

Tut!

Tanpa menjawab pertanyaan Zea, Daffa langsung menutup telfonnya dan menambah kecepatan mobilnya agar segera sampai di apartemen.

***

"Ada apa?" Tanya Niko setelah Zea selesai menerima panggilan.

Zea menoleh kearah lelaki yang kini tengah fokus menyetir di sampingnya, "Kak Daffa nanyain Adiva, dari nada bicaranya dia lagi kawatir. Kalo kita balik ke apartemennya Adiva, mau ga, kak?" Tanya Zea menatap Niko penuh harap.

"Oke, kita putar balik," Ucap Niko yang langsung mengubah arah tujuannya untuk kembali ke apartemen Adiva tanpa bertanya tentang Daffa.

Zea tersenyum lega saat Niko mau mengantarnya kembali. Dia menatap ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Adiva, tapi tidak bisa. Sepertinya ponsel Adiva mati.

Zea terlihat gusar dan tidak bisa duduk dengan tenang. Dia menggigit bibir bawahnya, berharap segera sampai di apartemen, dan sahabatnya ada di sana.

"Tenang, Ze! Adiva pasti baik-baik aja," Ucap Niko sambil mengusap puncak kepala Zea dengan senyum menenangkan.

Gadis itu tersenyum singkat dan mengangguk pelan, meski hatinya tetap tidak bisa tenang.

Setelah sepuluh menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di apartemen Adiva. Zea bergegas masuk diikuti Niko di belakangnya.

Ting!

Pintu lift terbuka. Zea dan Niko segera menuju unit apartemen Adiva. Di pertengahan koridor, mereka berpapasan dengan Daffa.

"Adiva mana, kak?" Tanya Zea dengan nada kawatir pada Daffa.

Bukannya menjawab, Daffa malah memfokuskan pandangannya pada lelaki di sebelah Zea. Dia masih sangat ingat dengan Niko, lelaki yang memberi istrinya cokelat saat ia menjemputnya.

Zea dan Niko sama-sama terdiam menunggu jawaban Daffa. Niko sedikit merasa aneh dengan tatapan Daffa. Pasalnya mereka belum pernah bertemu, tapi Daffa menatapnya seakan mereka adalah musuh.

"Adiva gaada di apart."

LANJUT GA NIH?

KALIAN INGET GA WAKTU PERTAMA KALI DAFFA LIAT NOAH DAN GIMANA REAKSINYA?

KOMEN DONGGG

JANGAN LUPA VOTE YANG BANYAK HEHE..

SEE U NEXT PART!

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang