Bab 1

10.3K 556 43
                                        

Giovano adalah laki-laki yang telah ditinggal istinya kurang lebih 15 tahun lalu setelah melahirkan anak ke-empat mereka, akibat pendarahan dan adanya komplikasi pada penyakit jantungnya menyebabkan istrinya harus meninggalkan dirinya dan keempat anaknya yang masih kecil. Gio tidak menikah lagi untuk membesarkan ke empat anaknya, dia memilih menjadi single father untuk anaknya, walaupun setiap perjalanan yang dilalui membesarkan mereka cukup menguras tenaga, pikiran dan emosi seorang Gio.

Matahari pagi sudah mulai memancarkan sinarnya, laki-laki gagah yang memakai jas beludru biru sudah siap dengan koper dan beberapa berkas yang digenggamnya, pagi ini jadwal keberangkatannya keluar negeri. Tak ada waktu untuknya hanya sekedar berpamitan dengan ke empat bidadari kecilnya, waktu tidak mengizinkan hal itu dilakukan untuk saat ini, tetapi Gio telah meninggalkan surat kepada seorang wanita muda yang akan menjaga ke empat bidadari kesayangannya ini

" Shan mas titip anak-anak ya, kalau ada apa-apa atau Zee, Cristy dan Chika buat onar kamu segera lapor ke aku, aku harap kamu bisa banyak bersabar dengan mereka Shan " ucap Gio

" Mas tenang aja mas, aku disini akan mencoba pelan-pelan menjadi sosok yang akan memberikan perubahan untuk ke empat anak-anak, maklum kan mas, mereka masih sangat kecil ditinggal mamanya, apalagi mas memilih untuk tidak menikah lagi, otomatis mereka tidak tersentuh kasih sayang seorang ibu" ucap shani

" Kamu jaga diri baik-baik Shan, mas pergi dulu titip salam buat anak-anak mas ya Shan " ucap Gio

Gio menarik kopernya dibantu oleh mang Tatang, supir pribadi keluarga Gio, sementara Shani yang sudah berada dirumah gio membawa kopernya ke kamar tamu yang akan menjadi kamarnya untuk beberapa waktu kedepan

" Jam masih pukul 5 nih, aku masak nasi goreng aja deh, kalau anak-anak udah bangun mereka tinggal langsung makan. Mbak kamu tenang aja ya, aku disini akan menjadi penjaga mereka berempat, mbak disana baik-baik ya, kalau aku melakukan kesalahan mbak bisa ngasih tau aku lewat mimpi atau apa, tapi aku akan berusaha melakukan yang terbaik untuk anak-anak kamu mbak " ucap Shani

Shani berjelan ke arah dapur, saat membuka kulkas Shani sedikit kaget karena isi kulkas tidak ada apa-apa hanya beberapa bumbu masakan saja yang tersedia, untungnya saat mengecek ulang beberapa lemari Shani menemukan bumbu nasi goreng

" Untung bumbu nasi gorengnya ada, ini mas Gio gimana sih, masa rumah Segede ini isi kulkasnya kosong, ntar aku belanja bulanan deh, kasihan juga tuh anak-anak pasti jarang banget dimasakin makanan, terlebih rumah ini enggak ada pembantnya " ucap Shani

Gio dan istrinya memang sepakat tidak akan pakai pembantu kecuali satpam, tukang kebun, dan supir, mereka memilih untuk membesarkan anak-anaknya bersama, sampai setelah istrinya meninggal pun Gio masih enggan memiliki pembantu, dan bisa dipastikan setiap pagi anak-anak Gio hanya memakan roti selai, kalau siang makan disekolah, dan malam mereka akan membeli makanan online atau makan diluar, beginilah keluarga Gio setelah ditinggal istrinya

Setelah kurang lebih 45 menit Shani memasak di dapur, dia berinisiatif untuk membangunkan ponakan-ponakannya yang masih tertidur, kamar yang pertama Shani datangi adalah kamar Gracia, saat Shani berdiri di depan kamar Gracia terlihat jelas nuansa hijau yang mendominasi di pintu kamar Gracia dengan tulisan " jangan masuk kalau enggak penting "

" Hehehe Gege, ada-ada aja nih ponakan aku yang satu ini mbak, gimana adik-adiknya nurut ke kakaknya ya mbak, orang kakaknya aja galak banget nih " ucap Shani bergumam sendiri di depan pintu Gracia dan memegang gagang pintu setelah itu masuk ke dalam

Shani mendekat ke arah kasur Gracia, Shani menatap lekat muka gadis muda yang tertidur di kasur dengan selimut yang menutup tubuhnya sampai dada, raut kerinduan terlihat jelas diwajah Shani. Gracia memang sangat mirip dengan mamanya hanya saja sifat mereka sangat berbeda jauh, Gracia sebagai anak pertama bisa dibilang galak kepada adik-adiknya untuk masalah sepele sekalipun, berbeda dengan mama nya yang lembut dan penyayang

After D-Mami [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang