After D-Mami [END]

Bab 39

Gracia sudah berada di sekolah Chika untuk menjemputnya, dia menancapkan gas ke rumah sakit dengan kecepatan penuh, walaupun tantenya menginfokan bahwa kondisi Cristy dan Zee sudah di tangani tetapi perasaan khawatir seorang kakak tidak bisa Gracia tutupi
" Cici kita mau kemana sih, kenapa buru-buru banget " tanya Chika

Gracia melirik ke arah Chika dan melihatkan ekspresi yang khawatir
" Cristy dan Zee kecelakaan dek! sekarang lagi dirumah sakit " ucap Gracia yang panik

Chika yang mendengar Gracia berbicara dibuat kaget " loh kok bisa adek-adek kecelakaan sih ci, bukannya mereka dirumah, kan tadi dedek izinnya libur sekolah buat istirahat, jangan bilang mereka malah keluar buat jalan-jalan " ucap Chika

" Hm tadi pagi Zee nelfon Cici minta izin buat ke makam Mama soalnya dedek rewel banget seharian minta ke makam mama sama Zee, ya tau sendiri kamu kan Chika kalau adek ngak diturutin kemauannya ya bakal ngambek seharian, akhirnya Cici kasih izin buat Zee nemenin dedek ke makam mama " ucap Gracia

Chika paham betul bagaimana karakter adik bungsunya itu, Cristy tidak akan berhenti ngambek sebelum apa yang dia inginkan di turutin oleh kakak-kakaknya
" Iya Chika paham sih Ci gimana adek, terus kenapa bisa sampai kecelakaan Cici! Mereka kesana ngak bareng supir kah? " Heran Chika

" Cici kasih izin Zee naik motor Chik, Cici harusnya dari awal ngak izinin Zee sama adek naik motor buat ke makam mama " ucap Gracia

Chika kaget karena tumben sekali cicinya mengizinkan Zee menaiki motor, padahal untuk ke sekolah saja Cici nya tidak mengizinkan Zee membawa motor
" Cici! Kasih izin Zee ngendarain motor, hm ya udah semua telah terjadi ngak ada yang bisa di sesali lagi, sekarang kita ke rumah sakit aja ci, lihat kondisi Cristy dan Zee " ucap Chika tidak ingin menyalahkan cicinya

15 menit di perjalanan akhirnya Gracia dan Chika telah sampai di rumah sakit, mereka masuk ke dalam dan bertanya ke perawat dimana ruang rawat adik-adiknya, perawat mengantar mereka menuju ruangan adik-adiknya. Di dalam ruangan tersebut ada Shani dan Jinan yang masih memantau kondisi kedua kakak adik ini, Gracia dan Chika masuk ke dalam

Gracia di buat kaget dengan pemandangan yang di lihatnya, karena dia tidak menyangka kecelakaan yang di alami Zee dan Cristy cukup parah yang membuat tangan Zee harus di gips karena mengalami patah tulang
" Adek !" Ucap Gracia melihat kedua adiknya yang berada di atas brankar masing-masing

Air mata gracia menetes menandakan penyesalan yang besar pada dirinya, mengapa dia mengizinkan untuk Zee membawa motor bersama Cristy ke makam mamanya, Chika yang melihat Gracia menangis memeluk kakaknya
" Cici adik-adik ngak papa kok, kan udah di tangani Tante Shani ci, kalau Cici nangis ntar siapa yang akan menguatkan mereka berdua, aku juga sedih ngelihat adik-adik kaya gini ci" ucap Chika memeluk Gracia

Jinan memberi kode kepada Shani dengan menyenggol bahunya, Shani tahu betul maksud Jinan dengan itu, tetapi Shani memberi waktu dulu kepada Gracia dan Chika untuk saling menguatkan. Setelah Shani melihat Gracia lebih tenang akhirnya Shani mendekat ke arah kedua ponakannya
" Gimana keadaan Zee dan Cristy Tante ?" Tanya Gracia

Shani mengajak Gracia dan Chika untuk duduk terlebih dulu di sofa agar mereka lebih tenang " duduk dulu ya, Tante jelasin di sofa " ucap Shani

Gracia dan Chika mengikuti arahan Shani, mereka duduk di sofa yang ada di dalam ruangan tersebut " kondisi Zee saat ini dapat kamu lihat ge, tangan Zee mengalami patah tulang, dan ada beberapa luka yang cukup banyak di tubuhnya, untuk didadanya ada lebam yang menyebabkan Zee sedikit kesulitan bernafas, sementara dedek kondisinya tidak separah Zee, hanya saja penyakit jantung nya sempat kambuh dan menurut Tante dedek merasakan hal ini saat berada di rumah, tetapi untuk Cristy sudah Tante dan dokter Jinan tangani " ucap Shani menjelaskan kepada Gracia dan Chika