Bab 34

5K 356 58
                                    

" adek! " Perasaan Gracia kali ini campur aduk. Hal yang tak ingin dia dengar tentang hal buruk dari adik-adiknya datang dari Cristy. Penyakit yang merebut Mama mereka dari kehidupannya kini juga di idap oleh Cristy. Tubuh Gracia luruh ke lantai, air matanya jatuh melewati pipi mulusnya, Gracia merasa badannya lemas dan tulang-tulang ditubuhnya tak bisa menopang badannya

" Hiks...hiks dedek kenapa ngak bilang Cici kalau kamu mengidap penyakit ini sayang, maafin Cici yang kasar ke kamu, Cici ngak tau dek " ucap Gracia yang menangis di lantai

" Tante kenapa ngak ngomong ke aku kalau Cristy sakit jantung, hiks...hiks harusnya aku yang sebagai Cici nya juga tau Tante " Gracia meremas kertas itu sampai kusut, perasaan Gracia kali ini sangat marah kepada diri sendiri, di saat seperti ini dia tidak peka dengan kondisi Cristy

Shani mendekati Gracia yang sudah nangis terisak " tante juga baru tau hari ini ge, Cristy tadi pagi bolos sekolah bersama sahabatnya mau chek up, dan kebetulan dokter yang menanganinya sahabat Tante " ucap Shani memberi tahu Gracia

Gracia kembali terisak " ini pada bahas apa sih, Ci Ge kenapa nangis, emang isi suratnya apa, maksudnya gimana ? Dedek sakit jantung maksudnya gimana aku gak paham " Chika bingung dengan pembahasan Shani dan Gracia. Chika mengambil surat yang di genggam Gracia dan membacanya, setelah menelaah hasil surat tersebut barulah air mata Chika ikut jatuh, Chika sangat menyesal dengan perkataannya terhadap Cristy tadi, Chika mencoba mendekati Cristy

" Hiks...hiks ngak mau, ngak mau sama kak Chika, jangan dekat-dekat aku, aku takut! " ucap Cristy menggenggam tangan Zee erat sambil terisak

Zee yang berada di sebelah Cristy ikut menangis, adik bungsunya yang sangat dia jaga ternyata lagi dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, air mata Zee yang ditahan tak bisa terbendung, Zee hanya menatap Cristy yang lagi kesusahan menahan sakit didadanya

" Hiks...hiks adek, kak chika mau minta maaf sayang, maafin kak Chika " Chika memohon di depan sofa

" Ssaakiit Mami, Cristy mau mami, mami hikss....hiks sa-aakit " ucap Cristy kembali. Shani yang mendengar Cristy mengeluh mendekat ke Cristy

" Sakit ya sayang, sini sama mami " Shani memeluk Cristy untuk menenangkannya, obat yang diminum Cristy masih belum bekerja

Gracia yang menangis mendekat ke arah Cristy " dedek maafin Cici dek, Cici udah salah sama kamu, harusnya Cici dengerin dulu dedek ngomong baru Cici bisa mengambil kesimpulan, bukan langsung marah kaya gini " ucap Gracia lirih

" Jangan dekat-dekat aku Cici, aku ngak mau, mami bilangin ke Cici ge aku ngak mau sama Cici dulu " ucap Cristy yang menolak di dekati oleh Gracia

" Gege nanti aja kamu ngomong sama Cristy, beri Cristy waktu dulu " ucap Shani

Gracia menolak untuk menjauh dari Cristy, Chika yang melihat Cristy ketakutan menahan tangan cicinya
" Hiks...ci jangan dulu biarin dedek tenang, setelah itu kita minta maaf, kasihan dedek ci " ucap Chika yang menahan Gracia mendekat kembali kepada Cristy

" Tapi Chik, Cici salah " ucap Gracia kembali

" Iya Chika tau Cici salah, Chika juga salah sama adek, tapi ngak kondusif kalau sekarang kita bicara sama adek ci " ucap Chika. Akhirnya Gracia sedikit memberikan ruang untuk Cristy bersama Shani

" hiks...hiks Mami dedek mau ke kamar aja Mami, ngak mau disini lagi, oh iya Mami karena ramen nya tumpah boleh ngak pesenin lagi makanan buat Cici Ge, kak Chika dan kak Zee, kasihan pada belum makan malam karena nungguin adek " ucap Cristy melihat ke arah Shani

Shani memberikan senyuman kepada Cristy, Shani takjub kepada Cristy walaupun dia habis di amuk oleh kakak dan cicinya tapi dia tetap peduli " iya sayang nanti mami pesenin lagi ramen nya, dedek mau ke atas kan, ya udah yuk mami anterin ke kamar " ucap Shani. Shani membawa Cristy ke kamarnya dengan di gendong ala koala

After D-Mami [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang