Bab 42

3.7K 308 48
                                        

Giovano sudah berangkat menuju bandara  bersama sekretaris nya, dia memakai baju casual yang memperlihatkan aura positif bagi siapapun yang melihatnya, gio tak sempat sarapan pagi karena di kejar waktu, dia memilih untuk sarapan di bandara saja sebelum naik pesawat, setelah selesai sarapan akhirnya Gio masuk ke pesawat sebelum take off

" Aya, nanti kalau udah sampai jakarta kamu duluan aja ke rumah sakit, saya mau beli oleh-oleh dulu buat anak-anak, kalau mereka nanyain papa nya kasih tau aja lagi pejalanan ke sana " Ucap Gio pada asistennya

" Siap pak " ucap Aya mendengarkan intruksi atasannya

Pesawat yang mereka tumpangi akhirnya lepas landas setelah 10 menit kemudian, pesawat Elang airline menjadi salah satu maskapai yang dipilih Gio untuk setiap perjalanan bisnisnya

Sementara di rumah sakit Shani memutuskan untuk tidak pulang, dia menemani Gracia, Chika untuk menjaga kedua adiknya, Shani melihat Gracia dan Chika yang sangat kelelahan harus menjaga kedua adiknya ini terlebih Cristy yang tentu saja sangat rewel ingin ketemu Papa nya, sementara Zee yang terus-menerus minta pulang dengan kondisi yang belum stabil

Shani membangunkan Gracia untuk menyuruhnya istirahat di dalam kamar saja, sementara Chika tidur di sofa dengan posisi duduk tak lupa juga Shani bangunkan
" Ge bangun dulu, kamu tidur di kamar aja ya, Cristy dan Zee biar Tante yang jagain, kalau tidur di kursi gini sakit-sakit badannya, tuh lihat Chika kasihan kan tidur sambil duduk di sofa " ucap Shani melihat ke arah Chika

Gracia membuka matanya perlahan dan melihat ke arah Shani
" hoah...Tante udah pagi ya " ucap Gracia

" Iya ge udah pagi, kamu istirahat di kamar ya, ajak Chika tuh kasihan banget tidur kaya gitu " ucap Shani

Gracia melihat Chika yang tertidur dengan posisi duduk di sofa, Gracia mendekat ke arah Chika dan membangunkan adiknya " Chika, bangun dek, Chika " Chika tidak juga terbangun dengan panggilan dari Gracia akhirnya Gracia menggendong Chika yang tertidur untuk di bawa ke dalam kamar

" Kalau gini ngak akan bisa dibangunin nih, aku gendong aja deh" ucap Gracia menggendong Chika

Chika yang merasa di gendong bukannya bangun malah memeluk Gracia erat " Ci..ci " ucap Chika melihat muka Gracia

" Eh udah bangun adek Cici, udah tidur lagi ya Cici juga mau tidur nih, masih ngantuk kan kamu " ucap Gracia

" Masih ci, terus adek-adek gimana ci " ucap Chika

" Ada Tante Shani di depan yang jagain adek-adek, sini tidur bareng Cici " ucap Gracia. Kemudian Chika mendekat ke arah Gracia dan memeluknya dengan kepalanya bertumpu di lengan Gracia

" Udah gede tapi masih manja aja nih adek Cici " ucap Chika

" Sesekali ci, selagi dedek dan Zee ngak ada jadi bisa dong " ucap Chika

" Iya udah bobo ya adek nya Cici " ucap Gracia

Di luar Shani memeriksa selang oksigen yang berada pada Cristy dan untuk Zee selang oksigen tersebut sudah bisa dilepas karena pernafasan Zee perlahan-lahan mulai membaik

Cristy terbangun dari tidurnya karena sedikit terusik dengan pergerakan Shani " Eughh Mami" ucap Cristy

" Eh sayangnya mami udah bangun ya, kenapa sayang ?" Tanya Shani

" Enggak kenapa-napa Mami, dedek lapar " ucap Cristy

" Anak Mami lapar ya, sebentar lagi sarapan nya datang nih, dedek Mami suapin ya " ucap Shani memberikan senyuman nya pada Cristy

Cristy melihat ke arah Zee yang masih tertidur " Mami! Ih kenapa kak Zee selang oksigen nya udah dilepasin adek mau dilepas juga, ngak mau dipakai lagi " Cristy mencoba protes

After D-Mami [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang