Bab 68

4K 339 140
                                    

Setelah berjibaku dengan alat-alat medis kurang lebih tiga jam, Shani dan Jinan keluar dari ruangan NICU, terlihat di depan ruangan ada Gracia, Chika dan Zee yang menunggu dikursi dengan mata yang sembab terlihat risau serta cemas akan keadaan adik mereka, saat pintu NICU terbuka mereka langsung berdiri ingin mengetahui kabar Cristy

" Tante gimana keadaan dedek?" Tanya Gracia

Shani tak bisa rasanya memberi tahu kabar Cristy, dia membiarkan Jinan yang memberi tahu pada Gracia
" Kondisi Cristy sekarang kritis, jantungnya tak bisa lagi bekerja dengan semestinya, kita harus mencari donor jantung secepatnya untuk Cristy, kalau kita masih ingin dia bertahan " ucap Jinan selembut mungkin agar tak membuat mereka lebih khawatir

Shani hanya diam menatap ketiga ponakannya yang lain, seketika air matanya jatuh tak dapat lagi dia pendam, Zee dan Chika saling memeluk untuk menguatkan sementara Gracia memegang kepalanya karena rasanya berat untuk sekedar mengetahui info kondisi Cristy

" sekarang aku boleh nggak jenguk dedek Tante?" Tanya Gracia lirih

" Boleh tapi satu-satu ya " ucap Jinan

Shani meninggalkan Jinan dan yang lainnya menuju ke ruangan nya, Chika dan Zee melihat hal tersebut juga dibuat kalut, Shani yang biasanya tegar terlihat kali ini sangat rapuh, setelah berbincang-bincang Jinan juga izin meninggalkan mereka karena masih ada visit pasien yang lain

Gracia melihat Cristy dari kaca NICU, air matanya terus saja jatuh, banyak hal yang belum bisa dia berikan untuk Cristy dan sekarang bukan saatnya adiknya itu untuk menyerah
" Cici masuk duluan ya, kalian setelah Cici " ucap Gracia diangguki keduanya

Gracia masuk ke dalam menggunakan baju yang berada di ruangan NICU menghindari bakteri masuk ke dalam,
Langkah Gracia lunglai, tulang-tulangnya tak berfungsi untuk menopang tubuhnya, Gracia terhenti beberapa menit di depan pintu dan perlahan-lahan mendekati Cristy

***

Sementara di luar ruangan Zee melepas pelukan Chika, otak nya memikirkan banyak hal, bahkan hal yang tak ingin terjadi sudah dia fikirkan " kak Chika Zee mau ke WC, kak Chika tunggu disini dulu ya " ucap Zee

" Mau kak Chika temenin nggak dek?" Tanya Chika

" Enggak usah kak, Zee sendiri aja, kak Chika masuk ke dalam setelah Cici ge, dedek butuh kak Chika " ucap Zee tersenyum lirih pada Chika

Zee berjalan menuju ruangan Shani, tanpa mengetuk anak itu langsung saja masuk, terlihat di dalam ruangannya Shani menenggelamkan wajahnya di meja kerja dengan suara isakan tangis membuat siapapun mendengarkan ikut sakit

" Tante!" Panggil Zee sangat lembut

Shani mendengar suara memanggilnya mengangkat kepala melihat siapa yang berada dihadapannya, seketika Shani menghapus pelan air mata yang jatuh dari kelopak matanya " Zee! Kenapa sayang? " Shani berjalan mendekati Zee

" Tante, Zee boleh bicara sebentar nggak?" Izin Zee pada Shani yang sedikit takut karena dia tahu Shani saat ini tidak ingin diganggu

" Boleh sayang, duduk di sofa yuk " ajak Shani kemudian mereka duduk

" Zee mau bicara apa ?"

" Seberapa lama lagi Cristy dapat bertahan Tante? " Ucap Zee bergetar menahan tangis

Shani tersenyum melihat ke arah Zee
" Cristy kuat sayang, kamu nggak boleh bicara seperti itu lagi, yakinlah Cristy akan berkumpul lagi sama kita " ucap Shani meyakinkan Zee

" Tante nggak usah bohong, aku udah gede Tante, Cristy adik aku apapun itu tentang Cristy aku sebagai kakaknya harus tau tentang kondisinya, sampai kapan Tante?" Tangis Zee pecah berasama dengan suaranya yang bergetar

After D-Mami [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang