Bab 61

4.2K 331 15
                                        

# semanis coklat selembut sutra#

Cristy melihat ke arah Gracia, dengan mata yang merah dan masih terlihat bekas air mata disana Cristy berusaha mengeluarkan unek-unek pada Cici dan kedua kakaknya

" Hm Cici dedek bosan dirumah sendirian, aku bosan nggak bisa ngapa-ngapain, Cici kuliah, kak Chika dan kak Zee sekolah, Mami di rumah sakit, terus dedek nggak dikasih izin sekolah, aku merasakan kesendirian Cici, terlebih lagi di rumah nggak ada siapa-siapa " ucap Cristy menjelaskan dengan singkat pada Gracia. Chika dan Zee mendengar keluhan dari adiknya ini, dia paham betul Cristy yang biasanya adalah anak yang sangat aktif dan tak bisa diam sekarang tak boleh melakukan hal-hal yang dia sukai pastinya berat untuk seorang Cristy

" Iya dedek bosan, tapi dedek tau kan kenapa Cici dan Mami ngelarang kamu untuk tak melakukan atau mengonsumsi itu sayang "

" Hiks...hiks Cici " namun Cristy kembali menangis

" Eh kok malah nangis sih dedek, kenapa sayang coba cerita sama Cici " ucap Gracia mengusap punggung Cristy yang perlahan-lahan mulai bergetar

Zee mendekat pada Chika " kak Chika coba kasih tau Cici untuk memberikan waktu terlebih dahulu pada dedek menengkan diri " ucap Zee membisikkan pada Chika

Chika berpikir sejenak " udah nggak perlu khawatir, Cici pasti tahu apa yang harus diperbuat pada Cristy, kita lihatin aja dulu Zee, kamu duduk disini bareng kak Chika " ucap Chika mengajak Zee duduk di kursi

" Hiks...Cici kenapa sih dedek lemah banget nggak boleh ngapa-ngapain sekarang, dedek mau kaya yang lain, nggak dilarang-larang terus, kalau kaya gini terus dedek nggak suka, lebih baik nyusul mama, papa deh dari pada hidup tapi nggak boleh kemana-mana, nggak boleh melakukan apa-apa, buat makan yang dedek mau aja rasanya susah banget, aku kan kangen dance Cici, aku juga udah lama nggak makan ramen, Cici kan tau sesuka apa aku sama ramen, aku lemah banget Cici " ucap Cristy merutuki dirinya sendiri di pelukan Gracia

Gracia tak merespon terlebih dahulu semua keluh kesah Cristy, dia membiarkan Cristy untuk meluapkan isi hatinya, Gracia mengusap pundak Cristy yang bergetar

" Capek Cici, dedek capek hiks...hiks, dedek nggak mau kaya gini terus, dedek capek berjuang, obatnya terlalu menyiksa dedek ci, ini sampai kapan ci, boleh diakhiri saja nggak, dedek juga mau bebas " ucap Cristy menangis, sesekali dia memeperkan ingusnya pada baju Gracia

" Tenang ya sayang, ini sebentar lagi kok, Cici lagi mengusahakan yang terbaik untuk dedek, dedek mau kan sedikit berjuang untuk sembuh " ucap Gracia menguatkan Cristy

" Tapi dedek capek Cici, dedek bosan dengan ini semua" ucap Cristy kembali mengeluh

Gracia tak menjawab ucapan Cristy dia tau untuk saat ini Cristy hanya ingin meluapkan semua keluh kesahnya, apalagi dirinya dan Shani sangat mengekang Cristy dalam berbagai hal, sampai-sampai Cristy merasa bahwa dia sangat di kekang oleh Mami dan kakaknya

Cristy masih menangis di pelukan Gracia, dia meluapkan kekesalannya, ada dimana moment Cristy memukul pundak Gracia pelan, untuk kali ini Cristy merasa sangat lelah dengan apa yang harus dia hadapi, sekitar 15 menit menangis Cristy sedikit lebih tenang, dia menghapus air matanya kasar tetapi dengan posisi yang masih memeluk Gracia

" Dedek jangan pakai tangan ini tisu " Chika mendekati Cristy dan memberikan adiknya ini tisu

Chika tahu bahwa kali ini Cristy sangat sedih, dia tak ingin menambah kesedihan Cristy dengan pertanyaan tentang obat apalagi yang lain, Chika dan Zee memilih untuk diam saat ini mungkin dia berbicara saat moment yang tepat

" Sabar ya dek, aku janji sama kamu akan mendapatkan jantung itu buat kamu dengan cara apapun, aku nggak mau kamu meninggalkan aku seperti mama dan papa, kamu harus kuat, kita sama-sama berjuang toy " ucap Zee meneteskan air mata

After D-Mami [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang