Bab 50

4.3K 379 46
                                        

Gracia mengantarkan ketiga adiknya untuk kesekolah karena Shani berencana ke rumah sakit lebih pagi jadi tak sempat juga untuk mengantarkan Cristy. Sesampai di sekolah pandangan Chika tertuju pada tubuh adiknya yang sangat berantakan, bukan karena adiknya ini tidak pandai untuk mengurus dirinya sendiri tapi Chika lah yang selalu mengambil alih apapun kebutuhan Cristy sampai disaat seperti ini Cristy bingung harus merapikan dirinya sendiri

Dasi Cristy yang kependekan, rompi seragam yang tak terkancing, kaus kaki yang panjang sebelah, pokoknya udah kaya anak ngak keurus karena yang biasa ngurusin cristy lagi tak bisa menerim takdir

Sampai di sekolah Gracia mencium masing-masing pipi adiknya " kak Chika jagain ya adik-adiknya jangan bandel disekolah sayang, kak Zee juga jangan berantem tangan nya masih sakit jangan sampai masuk rumah sakit lagi, astaga dedek kenapa ci ge ngak sadar penampilan kamu kaya gini sih di rumah tadi sayang, amburadul banget sih "
Ucap Gracia pada ketiga adiknya

" Nggak papa kok ci, dedek ngak bisa rapihinnya, udah biarin aja, ntar juga pulang sekolah berantakan lagi, ngapain harus rapi-rapi " ucap Cristy

Bel sekolah berdering menandakan sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai " Nah itu bel sekolah udah bunyi, Cici ke kampus deh, untuk masalah penampilan Cristy Cici nggak perlu pikirin, kalau dedek mood pasti diperbaiki kok " ucap Cristy meyakinkan

" Ya udah pada masuk ya sayang-sayangnya Cici jangan pada nakal disekolah, Cici sayang banget kalian semua " ucap Gracia kembali masuk ke dalam mobil meninggalkan adik-adiknya

Zee menatap Chika dengan penuh arti, hanya mereka berdua yang mengerti arti tatapan tersebut. Saat Cristy akan berjalan meninggalkan chika dan Zee tangan Chika menahan lengan Cristy. Cristy yang merasa ditahan menatap kedua kakaknya tersebut

" Kenapa lagi kak, apa aku buat salah?" Tanya Cristy takut

" Lo ikut kak Chika, heran banget bisa-bisanya baru tiga hari nggak diurus kak Chika udah kaya gembel di jembatan layang lo" ucap Zee judes

Cristy menolak ucapan Zee untuk mengikuti Chika " Cristy nggak papa kok kak, udah biarin aja kaya gini, lagian siapa yang peduli dengan penampilan Cristy " ucap Cristy

" Eh bocah udah berani lo ngebantah gue, ikut sama kak Chika Sono, atau lo habis ditangan gue " ucap Zee

Cristy terdiam mendengar ucapan Zee
" Udah sini ikut gue " ucap Chika membawa Zee ke kamar mandi

Cristy yang dibawa oleh Chika hanya menunduk, dia tak tau apa yang akan dilakukan oleh Chika padanya
" Kak Chika boleh lepas dulu nggak tangan aku, sakit kak Chika genggamnya terlalu kuat " ucap Cristy

Chika melepaskan tangan Cristy
" Lemah banget sih lo, gitu aja ngeluh sakit " ucap Chika

" Aku dulu ngak pernah di kasarin orang kak Chika " cicit Cristy pelan menyindir Chika

Chika membawa Cristy ke toilet wanita, dia mengeluarkan beberapa barang dari tasnya, Chika mengeluarkan tisu basah, sisir, dan juga tisu kering yang ada di dalam tas nya " sini lo" ucap chika kemudian Cristy mendekat

" Lo udah gede harusnya semua ini bisa dilakuin sendiri, bukan apa-apa harus dibantuin sama orang, nih lihat ya tuhan masang dasi doang kok bisa mereng gini sih dek " ucap Chika tak sadar memanggil Cristy dengan sebutan adek

Cristy yang mendengar Chika memanggil nya adek tersenyum
" Kak Chika manggil adek doang hati aku udah senang, apalagi kak Chika kembali seperti dulu " batin Cristy

Chika membenarkan dasi Cristy yang mereng tersebut, tak lupa Chika membenarkan rambut adiknya yang pastinya tidak disisir dengan benar sewaktu di kamar " nih lihat di mulut lo itu masih ada sisa makanan, lo makan aja berantakan gimana mau mandiri " ucap Chika mengelap mulut Cristy yang masih terdapat sisa makanan

After D-Mami [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang