Bab 16

5.1K 399 79
                                    

Perjalanan kali ini cukup menguras emosi Gracia, masalahnya jalanan yang mereka tempuh sangat macet karena di depan ada banjir, Gracia berusaha mencari jalan alternatif untuk membawa Cristy lebih cepat sampai ke rumah sakit " argh...pakai acara macet, ini gimana sih jalanan kenapa pakai macet " Gracia meluapkan kekesalannya dengan memukul stir mobil

" Tante kondisi Cristy gimana ?" Tanya Gracia panik, Shani yang masih memegangi tisu yang berada di dahi Cristy mengecek denyut nadi Cristy

" Denyut nadi Cristy normal ge, suhu badannya mulai naik, dan sarturasi oksigen nya mulai menurun, kamu bisa lebih cepat ngak, tante khawatir kalau ini lama ditangani Cristy bisa kekurangan darah" ucap Shani menjelaskan keadaan Cristy

Gracia tidak kehilangan akal, dia memutar stir mobilnya untuk mengambil jalan tikus, Zee yang berada di sebelah Gracia sesekali mengusap lengan ngacia untuk memberikan ketengan pada cicinya

Di perjalanan Chika masih setia memeluk badan adiknya, Chika memanggil-manggil Cristy agar adiknya sadar dari pingsan tapi cara itu rasanya percuma di lakukan Chika, Cristy tetap saja masih belum sadar dari pingsannya sampai saat ini

" Ge bisa dipercepat ngak sayang, denyut nadi Cristy perlahan-lahan melemah, Cristy sudah terlalu kehilangan banyak darah " Panik Shani yang mengecek ulang denyut nadi Cristy

Perjalanan ini terlalu lama rasanya, sampai Zee keluar dari mobil untuk meminta pengendara lain menepi terlebih dahulu, memberikan mobil mereka izin lewat " kalau kaya gini bakal mati adik gue, ci ge aku keluar " Zee yang sudah kalut keluar mobil dengan keadaan hujan yang masih deras

Zee mengetuk setiap mobil yang ada di depan mobilnya " maaf pak, boleh kasih mobil Cici saya jalan ngak, adik saya lagi sakit, dia butuh pertolongan dokter secepatnya" ucap Zee dengan muka memelas, ya walaupun Zee sering mengisengi Cristy tapi untuk masalah seperti ini Azizi tetaplah kakak yang sangat menyayangi Cristy

Zee melakukan hal itu sampai ke depan jalan, beberapa mobil memberi jalan untuk mobil mereka, sampai akhirnya mobil keluarga Giovano terbebas dari macet yang cukup panjang atas apa yang dilakukan Zee, setelah terlepas dari macet tersebut Zee kembali masuk ke dalam mobil dengan air mata yang mengalir, kali ini tidak bisa dipungkiri Zee sangat khawatir dengan keadaan Cristy

" Udah adek masuk, kita udah bisa jalan " ucap Gracia menyuruh Zee masuk kembali ke mobil, Zee mengambil situ yang ada di mobil untuk mengelap air yang membasahi mukanya

Di perjalanan yang masih cukup jauh dari rumah sakit Cristy kembali sadar dari pingsannya " ihhss.....sa-kit ban..nget kepala aku " ringis Cristy yang akan memegang dahinya yang terluka, tetapi di tahan oleh Chika karena luka tersebut masih ditahan Shani dengan tisu untuk menghentikan darahnya yang terus mengalir

" Adek, mana yang sakit sayang, kasih tau kak chika, kita kerumah sakit, kamu sabar ya " ucap Chika sambil mengelus kepala Cristy lembut

" Kak Chika, maaf " ucap Cristy

" Udah jangan bahas hal itu dulu, mana yang sakit dedek ?" Tanya chika sekali lagi, Cristy tidak merespon jawaban Chika perlahan-lahan mata Cristy kembali akan menutup

" Sayang jangan tutup matanya, kamu harus sadar sebentar lagi kita sampai rumah sakit " ucap Shani mencoba menjaga kesadaran Cristy

" Mami - " ucapan Cristy terhenti karena dia kembali pingsan

" Hiks....hiks ci ge bisa lebih cepat ngak, ini Cristy makin lemah ci ge " ucap Chika sambil menangis

Setelah cukup lama dalam perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah sakit, Shani langsung menggendong tubuh Cristy dan membawanya masuk ke dalam disusul oleh Chika, Zee dan Gracia

After D-Mami [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang