Bab 46

3.4K 363 62
                                    

Chika berlari menuju depan rumah sakit, dia menghubungi Jessi untuk menjemputnya di sana, Chika menunggu dengan air mata yang terus menetes, sesekali Chika mengusap kasar air mata yang jatuh, setelah menunggu kurang lebih 20 menit Jessi dan Gita datang menjemput Chika, Jessi menjemput Chika bersama Gita

" Chik, masuk jangan diluar nangisnya " ucap Gita

Chika yang melihat Jessi dan Gita masuk ke dalam mobil, Gita yang awalnya duduk di depan pindah ke belakang bersama chika
" Lo kenapa? Ada masalah apa sampai sahabat gue nangis kaya gini " ucap Gita

" Gue benci diri gue sendiri! " ucap Chika

" Iya, benci kenapa? lo coba cerita dulu, benci gimana maksudnya ?" Tanya Gita

" Hiks...lo pada tau kan papa gue nyusul mama gue, dan gue benci, gue benci hidup gue, kenapa harus keluarga gue, sekarang gue ngak tau harus bersikap seperti apa kepada Cristy, gue benci anak itu! " ucap Chika Sedikit meluapkan emosi

Gita yang ada disebelah Chika langsung membawa Chika ke dalam pelukannya " nangis aja ngak papa kok, selagi masih ada gue dan Jessy lo ngak akan pernah merasa sendirian " ucap Gita menengkan

Chika nangis di dalam pelukan Gita
" Kalau udah selesai sedihnya gue mau bicara sama lo boleh kan Chik " ucap Gita

Chika mengangguk, rasanya enggan dia melepas pelukan dari Gita
" gimana udah agak tenang sekarang, lo sebenarnya kenapa ?" Ucap Gita

Chika menatap mata Gita " gue benci sama Cristy, anak itu yang ngebuat papa gue nyusul mama " ucap Chika

Gita menyipitkan matanya, menelaah apa maksud yang baru saja Chika ucapkan " maksudnya gimana Chik? Cristy ngebunuh papa lo, kan yang gue tau Cristy lagi dirawat bareng Zee di rumah sakit " ucap Gita

" Anak itu minta papa pulang dari Swiss, tragedi yang seharusnya ngak terjadi di bandara menewaskan papa gue, dan sekarang gue kehilangan orang yang gue sayang untuk kedua kalinya " ucap Chika kesal

Gita mengusap punggung Chika lembut " Chik itu namanya takdir, yang gue tau lo sayang banget sama Cristy, lo tega apa sebagai kakak menyalahkan adik lo kaya gini, seharusnya lo yang menguatkan dia bukan malah gini " ucap Gita

" Tapi gue ngak bisa buat maafin anak itu git, anak itu terus aja berputar-putar dikepala gue " ucap chika kesal

Gita dan Jessy saling melirik " Chik gue tau lo sayang banget sama Cristy, apapun yang Cristy mau pasti lo kasih atau lo turutin, lo juga ngak biarin satu orangpun untuk menyakiti Cristy, tapi sekarang lo lagi kecewa sama takdir, gue harap lo jangan terlalu gegabah untuk membuat keputusan untuk membenci orang yang tidak bersalah, gue ngak mau lo nyesal Chik, apalagi ini adik Lo sendiri " ucap Gita

" Lo ngak tau apa-apa git, untuk sekarang gue ngak bisa untuk bertemu adek gue dulu, gue takut emosi gue tersalurkan ke dia " ucap Chika

" Ya udah sekarang lo mau kemana? Gue dan Jessi bakal temenin lo kemanapun lo mau " ucap Gita

" Gue mau ke cafe aja, belum makan nih gue seharian, lapar juga ya ternyata kalau bawaannya sedih " Ucap Chika

" Iya lah, lo kira sedih ngak butuh energi met, ke cafe biasa aja kan " ucap Jessi

" Ya udah gas aja " ucap Chika

*
*
*
*
*

Sementara di rumah sakit Gracia dan Shani  menemani Cristy dan Zee yang masih beristirahat " Tante gimana dengan Chika ya Tan, Chika marah sama keadaan dan sekarang menyalahkan Cristy atas takdir yang terjadi di keluarga ini Tante " ucap Gracia

Shani duduk mendekat ke Gracia
" Sekarang Cici ge tenang aja, Chika sekarang hanya membutuhkan waktu untuk berdamai dengan dirinya sendiri, lambat-laun Chika akan sadar bahwa Papa meninggal itu sudah takdir dan kita tak bisa menolak takdir tersebut " ucap Shani

After D-Mami [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang