Bab 44

3.8K 369 42
                                        

Chika berjalan lunglai dengan menolak semua ucapan yang disampaikan oleh Shani dan Gracia, kakinya terasa berat serta badan dan pikirannya masih berusaha mencerna maksud dari dua orang yang berada di depannya " MANA PAPA AKU ?" Ucap Chika dibalut emosi

" Cici ge jawab aku! Mana Papa aku? aku mau ketemu papa, kalian kenapa nangis terus, ngerti ngak sih aku bilang apa! mana papa AKU!" Ucap Chika berteriak

Chika luruh ke lantai dengan emosi dan air mata yang membalut dirinya
" Hiks...papa aku mana? tolong jawab aku " ucap Chika yang akhirnya menjambak rambutnya sendiri untuk meluapkan rasa sedihnya

Gracia yang tepat berada di depan Chika memeluk tubuh adiknya yang sudah jatuh, mereka memeluk satu sama lain, meluapkan rasa sedih, hal itu membuat shani sangat terpukul
" hiks...Cici papa ci, papa jahat udah ninggalin aku tanpa izin, Cici mana papa? aku mau lihat papa " ucap Chika dengan air mata yang sudah turun dengan deras

Gracia yang sedih pun ikut menangis bersama Chika " adek disini ada Cici, tenang sayang, Cici juga sedih, Chika adek Cici yang kuat jangan seperti ini sayang " ucap Gracia mencoba menenangkan Chika

Chika memukul dada Gracia
" hiks...papa jahat, papa ingkar janji Cici, kan papa pulang buat dedek Kitti, kenapa sekarang papa malah pergi ninggalin kita, gimana kita kedepannya ci tanpa Papa?" ucap Chika memukul-mukul Gracia

Gracia menahan tangan Chika
" Chika coba lihat Cici, papa ngak jahat, papa adalah papa yang terbaik di dunia ini, papa Chika adalah papa yang ngak pernah ingkar janji, papa datang hanya saja kita tidak bisa berbicara apapun padanya lagi sekarang, hiks...kalau Chika mau ketemu papa harus janji jangan nangis seperti ini sayang, pasti papa sedih melihat anak-anaknya terpukul " ucap Gracia

Chika melihat mata Gracia, tatapan mereka beradu dan terlihat raut kesedihan dengan saling menguatkan
" Hiks...Cici aku mau papa, aku mau papa ci! "

Gracia membawa Chika kembali ke pelukannya" iya kita ke papa, adek bangun dulu " ucap Gracia membawa Chika berdiri

Shani membiarkan Gracia untuk menguatkan adiknya, hati Shani rasanya hancur terlebih Chika dan Gracia saling menangis " Tante boleh anterin aku dan Chika ke tempat Papa ngak Tante " ucap Gracia lirih

Shani mengangguk dan mengajak mereka untuk melihat jasad Papa mereka, di dalam kamar mayat jasad Gio sudah siap untuk di bawa ke rumah duka menggunakan ambulans, Chika yang berjalan dengan dipeluk Gracia menangis terisak saat jasad Papanya mulai terlihat dari kejauhan

Chika kembali menatap wajah gracia
" Hiks... Ci itu papa ci " ucap Chika, Gracia mengangguk membenarkan ucapan Chika

Chika berjalan sangat lambat untuk mendekati tubuh ayahnya, Chika menghapus air matanya kasar, dia akan terlihat tegar untuk kali ini karena tidak ingin Papa ikut sedih
" Papa kenapa pergi, papa marah ya sama Chika karena masalah itu, Chika janji ngak akan melakukan hal itu lagi tapi Chika mohon papa bangunlah, kasihan adek-adek masih butuh papa, Papa kalau mau marah ke Chika ngak papa kok, Chika akan menjadi anak yang papa inginkan tapi tolong bangun pa" ucap Chika sangat terdengar lirih

Gracia memeluk Chika dari samping membawanya untuk sedikit menjauh dari tubuh papanya " adek sayang, papa udah tenang, disini ada Cici jadi tenanglah sayang" ucap Gracia menenangkan Chika

" Tapi papa ci-" ucap Chika terpotong

" Iya cici tau adek, tapi papa udah bahagia sayang, papa mau Chika jadi anak kuat, Chika kuat! adik Cici kuat! " ucap Gracia memeluk Chika

" Di tempat yang jauh langit luas terus terbentang sayang, meskipun sekarang kita berpisah, papa akan selalu ada untuk Cici, kak Chika, Zee dan dedek " (masuk Thor)

After D-Mami [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang