Bab 2 : Bidadari dan Pria Tua

2.7K 290 14
                                    

"Apa kau yakin wanita itu menyuruhmu ke alamat ini?", tanya Irin pada Becca, saat ini kedua gadis itu sedang berada di kos, Becca mengatakan pada Irin tentang wanita yang menawarinya pekerjaan hari ini.

"__"

"Bec, alamat ini merupakan kawasan elit di kota Bangkok ini, disana banyak rumah pejabat dan pengusaha", ucap Irin lagi.

"Tapi dia memang memintaku datang kesana besok, apa menurutmu aku harus datang?", tanya Becca.

Irin mengangguk, "tentu saja, kau harus datang karena ini kesempatan emas untukmu, jika kau bekerja disana sudah bisa dipastikan, dalam waktu dua bulan kau sudah bisa membeli iphone", jawab Irin.

Mata Becca langsung berbinar, dia sudah tidak sabar menunggu hari esok, apa pun yang terjadi dia harus pergi ke alamat itu.

Skip ...

Paginya, Becca sudah siap untuk pergi ke alamat yang diberikan oleh seorang wanita misterius kemarin padanya, gadis itu memakai celana jeans yang dipadukan dengan kaus putih polos dan sepatu kets putih, tak lupa dia menguncir rambut panjangnya.

"Irin aku sudah siap berangkat, doakan diriku yah", ucap Becca.

Sahabatnya itu kemudian memeluk Becca dan sedikit membacakan sejenis mantra padanya, katanya itu mantra penolak bala dan kesialan, "jangan lupakan aku jika ku sudah sukses", jawab Irin.

Becca mengangguk, dengan penuh rasa percaya diri dia kemudian pergi ke alamat itu dengan menaiki ojek.

Satu jam perjalanan, akhirnya disinilah Becca berada, dia berdiri di depan air mancur besar yang di apit oleh dua gerbang yang tinggi menjulang. Becca menganga melihat bangunan besar di hadapannya, bahkan bangunan itu terlihat seperti hotel, apa dia akan bekerja di hotel ini.

"permisi, anda mencari siapa?", seorang pria berpakaian serba hitam menghampirinya.

Becca menatap pria itu, "ah, saya sedang mencari alamat ini, apa benar ini tempatnya?", tanya Becca sambil memperlihatkan alamat itu pada pria besar tersebut.

"Ah benar, apa anda yang bernama Rebecca?", tanya pria itu lagi.

"__"

"ikutlah dengan saya, Nona Nam sudah menunggu anda", ucapnya lagi.

Sepanjang jalan dari halaman sampai ke dalam mansion itu, Becca tidak bisa menutupi kekagumannya pada rumah itu, halamannya sangat luas dan besar serta dipenuhi taman bunga yang indah, saat masuk di dalam rumah dia semakin takjub dengan apa yang dia lihat, seumur hidup dia belum pernah melihat rumah semewah ini, "jika Irin melihat ini, dia pasti akan pingsan", ucap Becca. Pria tadi terus membawanya masuk, melewati beberapa ruangan hingga ia tiba di area paling belakang rumah itu, dapur.

"Oh...kau sudah datang?", seorang wanita berpakaian semi jas tiba-tiba muncul dan menyapa Becca, dia adalah Nona Nam.

"Shawadikha", sapa Becca dengan sopan.

"Shawadikha", sambut Nona Nam, kemarilah aku akan mengenalkan mu pada semua ART di rumah ini.

Hanya dengan satu kali intruksi dan semua ART berkumpul, mereka semua memakai pakaian yang sama, dress hitam dengan celemek putih terikat di pinggang dan rambut mereka juga tersanggul, mereka terlihat seperti pembantu berkelas.

"Becca mereka ini adalah pelayan di rumah ini dan kalian kenalkan ini Becca, dia adalah pelayan baru di rumah ini, bersikap baiklah padanya dan kau Becca tugasmu di rumah ini adalah menjadi pelayan Nyonya, aku menugaskanmu untuk ini", ucap nona Nam lagi.

Becca merasa biasa saja dengan tugasnya, tapi semua ART itu menatap Becca dengan tatapan sedih, kasihan sekali nasib gadis ini, dia baru bekerja tapi sudah mendapatkan tugas berat, palingan dia hanya akan bertahan paling cepat sampai malam dan paling lama sampai besok, begitu yang dipikirkan oleh para ART itu.

I Love You NyonyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang