Bab 19 : Sarocha

2.1K 241 27
                                    

Pagi telah menjelang, rasanya Becca dan Sarocha baru saja tertidur namun hangatnya mentari pagi membuat Becca terbangun dari tidurnya, gadis itu tiba-tiba merasa sesak sekali dia hampir tidak bisa bernafas, saat Becca membuka matanya ternyata Sarocha tidur di atas tubuhnya, tunggu dulu bagaimana bisa wanita itu sudah di atas tubuh Becca?, Becca menatap wajah Sarocha, wanita itu tertidur seperti bayi, hembusan nafasnya sangat pelan dan teratur, Becca mengusap kepala Sarocha, di dalam hatinya dia merasa sangat sedih melihat wanita yang hidup dengan kemewahan dan kini dia harus berada dalam keadaan yang mungkin tidak pernah terpikirkan olehnya sedikit pun.

Dengan perlahan Becca memutar tubuhnya, agar Sarocha tidak terbangun, Becca lalu menarik selimut dan menutupi tubuh Sarocha, sebuah ciuman mendarat di kening wanita itu, "i love you", ucap Becca.

Saat Becca bangun, dia melihat Yha juga sudah bangun, tapi Becca tidak langsung menyapanya jangan sampai itu bukan Yha.

"Hei...Yha/Pim", sapa Becca, dia memanggil dua nama pada satu orang.

Wanita itu menatap Becca dengan mengerutkan dahinya, "kau kenapa?", tanyanya.

"Kau siapa?, Yha atau Pim".

"Yha". Jawabnya.

Becca lalu ikut duduk di kursi bersama Yha, mereka terlihat sedang berpikir bersama, "Kita harus pergi dari sini", ucap Yha tiba-tiba.

Becca mengangguk, "semalam aku juga memikirkannya, aku harus membawa Sarocha pergi dari sini sejauh mungkin, aku tidak ingin tuan atau Mr. Apo membawanya pergi", jawab Becca.

Yha menatap gadis di sampingnya itu, dia memahami sesuatu, Becca sangat mencintai Nyonya.

"Kau benar-benar mencintai Nyonya?", tanya Yha.

"Hemm..sangat".

"Lalu apa rencanamu sekarang?".

"Hari ini, sahabatku Irin akan datang menjemput kami disini, hanya dia yang bisa membantu kami sekarang", jawab Becca.

Skip...

Benar saja siang harinya Irin datang ke rumah Yha untuk menjemput Becca dan Sarocha, gadis itu terlihat sangat khawatir sekali dengan Becca dan Sarocha, apalagi dia sempat di datangi oleh para pengawal tuan untuk mencari Sarocha.

"Apa gadis ini bisa dipercaya?", tanya Yha pada Becca.

Irin menatap Yha dengan kesal, "apa aku terlihat seperti penjahat?, aku ini ibu perinya Becca yah, jangan sembarang", jawab Becca.

"Irin orang baik, aku kenal dia", tambah Sarocha.

Merasa dibela oleh Sarocha, seketika Irin langsung mendekati wanita itu dan memeluknya, "Nyonya, terima kasih yah atas pujian dan pembelaannya", ucap Irin, "ngomong-ngomong kenapa rambut Nyonya lepek sekali?, wajah nyonya juga terlihat kusam?", tambah Irin.

Becca dan Yha serta Pim saling menatap, bisa-bisanya di keadaan genting begini mereka masih membicarakan rambut lepek dan muka kusam.

"Benarkah?, ini semua gara-gara Yha, dia menculik ku tapi dia tidak membawa skin care dan shampo ku, lihat aku jadi kusam begini", jawab Sarocha sambil menatap Yha.

Yha tidak habis pikir, mana mungkin dia memikirkan itu, kalau dia masih memikirkannya pasti dia juga akan membawa semua baju di dalam lemari Nyonya. Becca mencoba menghentikan obrolan tidak penting antara Irin dan Sarocha, akhirnya setelah ramah tamah dan saling mengucapkan terima kasih, Becca dan Sarocha meninggalkan tempat itu. Mereka akan menuju ke rumah lama Irin di Klong Toey.

Skip...

Ketiga wanita itu akhirnya tiba di tempat tujuan mereka, Klong Toey adalah sebuah perkampungan kumuh kota Bangkok, disana orang dengan penghasilan rendah tinggal sebagai pedagang, tidak hanya itu tempat tersebut juga sangat rawan dengan kejahatan dan transaki narkoba. Becca dan Irin sudah biasa dengan tempat itu, tapi tidak dengan Sarocha.

Mereka terus menyusuri gang menuju rumah lama Irin, Becca terus menggandeng tangan Sarocha, dia tahu Nyonya besar itu pasti keheranan melihat tempat itu.

"Ok, ini rumahku, Nyonya ini rumahku dan kita akan tingga untuk sementara waktu disini", ucap Irin.

Sarocha mengangguk pelan, mereka kemudian masuk ke dalam rumah, Sarocha menatap sekeliling ruangan itu sungguh kamar mandinya jauh lebih besar dari rumah Irin, "Rumah irin memang kecil tapi kita akan aman disini", Becca mencoba meyakinkan Sarocha.

Kamar di rumah itu hanya satu, sehingga mereka bertiga harus berbagi ranjang, namun karena ranjang hanya muat untuk satu orang, akhirnya Becca dan Sarocha yang akan tidur di lantai, ini bukan keinginan Becca tapi ini keinginan Sarocha, "walau pun harus tidur di lantai asal aku bersamamu", begitu yang Sarocha katakan (Gombalan Sarocha udah kayak gombalan buaya betina tingkat Uranus yee😂).

"Sayang, aku mau mandi, rasanya aku sudah sangat gerah", ucap Sarocha.

Becca lalu keluar dan mencari Irin, "hei apa toilet bantuanmu sudah jadi?, Sarocha mau mandi", tanya Becca.

Irin yang sedang bermain handphone menatap Becca, "itu proyek mangkrak, kamar mandinya sudah jadi tapi atapnya tidak ada, namun bisa digunakan", jawab Irin.

Becca lalu masuk ke dalam kamar, dia mengambil handuk dan perlengkapan mandi, "ayo ikut dengan ku", ajak Becca pada Sarocha.

Kamar mandi dengan label bantuan pemerintah tapi tak beratap itu berada di belakang rumah, Sarocha hampir pingsan menatap toilet yang pintunya hanya selembar kain dan tanpa atap itu.

"Aku akan mandi disini?", tanya Sarocha.

Becca mengangguk, "untuk sementara begini dulu yah", jawabnya.

"Tidak, lalu bagaimana kalau ada yang mengintipku?, ini juga sangat panas sayang, kalau aku mandi dibawah terik matahari begini bisa-bisa pembuluh darahku bisa pecah", keluh Sarocha.

Irin kemudian datang menghampiri kedua pasangan beda kasta itu, "pakai payung ini, Becca kau payungi Nyonya biar Nyonya tidak kepanasan saat mandi", jawab Irin.

Becca hampir ingin menangis, dia merasa ini sangat so sweet tapi juga menjengkelkan secara bersamaan, akhirnya Becca masuk ke kamar mandi bersama Sarocha sambil memegangi payung agar Sarocha tidak kepanasan. Gadis itu hapir menerkam Sarocha saat melihat wanita itu membuka semua pakaiannya di hadapan Becca, kulit putih yang terpantulkan sinar matahari itu sangat bercahaya, tapi itu hanya nuansa bening sementara karena Nyonya memilih masuk ke dalam bak mandi, tunggu dulu itu bukan Jacuzzy kenapa Sarocha malah berendam disitu. Becca hanya menatap wanita itu dengan kesabaran setebal kamus bahasa Inggris, biarlah dia dan Irin akan mengisi lagi bak mandi itu asal Sarochanya bahagia.

Skip...

Sementara itu di mansion mereka sedang mencari keberadaan Becca dan Yha, saat ini kecurigaan tuan, Nona Nam dan Mr. Apo tertuju pada kedua gadis itu, mereka langsung melakukan pencarian pada Becca dan Yha. Juan berusaha bersikap normal, dia tahu Becca pasti sedang mencari Sarocha sekarang tapi Yha?, kenapa wanita itu juga menghilang?, apa hubungannya Yha dengan Becca dan Sarocha?, Juan berusaha mencari tahu teka teki tersebut, hingga kemudian handphonenya berbunyi, sebuah panggilan masuk dari nomor tak dikenal.

"Hallo?".

"__"

"Baik, aku akan segera kesana".

I Love You NyonyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang