Becca dan Irin mulai merapikan kamar mereka, sementara Nyonya duduk bersila di atas ranjang sambil memperhatikan kedua gadis itu dari balik kacamata hitam yang ia pakai, Becca dan Irin memutuskan untuk tidak menghiraukan Nyonya, biarkan saja dia begitu lebih baik dia diam dari pada berkomentar yang tidak-tidak.
"Heii...itu masih kotor", Nyonya menunjuk ke arah bawah meja.
Melihat itu Irin menyapu bagian yang kotor tersebut.
"Disana juga terlihat kotor",
"__"
"Astaga, kasur ini juga kotor, celana dalam siapa ini?", ucap Nyonya sambil memegang celana dalam berwarna hitam dengan ujung jarinya.
Becca dan Irin menatap Nyonya dengan mata melotot, Becca mengambil celana dalam itu dan memasukannya ke dalam lemari.
"Apa itu punyamu Becca?, astaga kenapa kau tidak bilang, aku bisa membelikan celana dalam bermerk untukmu", ucap Nyonya.
Becca menarik nafasnya dengan berat, dia mendekati Nyonya dan menarik tangan Nyonya sehingga wanita itu berdiri dengan sempurna,
"Bisakah Nyonya pulang saja?, aku janji besok pagi-pagi sekali aku sudah kembali ke mansion", ucap Becca.
"__"
"aku mohon?!",
"Apa kau baru saja mengusirku?, kau tidak ingin aku berada di gubuk ini?, kau menyakitiku, kalau tau begini lebih baik aku masih berada di Paris, baiklah aku akan pulang, menghabiskan waktu di club lebih baik dari pada kembali ke mansion itu", ucap Nyonya sambil mengambil tas chanelnya.
Becca meremas rambutnya saking frustasi, sementara Irin memperhatikan interaksi kedua wanita itu dengan kebingungan, kenapa mereka tidak seperti majikan dan pelayan?, itulah yang ada di pikiran Irin.
Nyonya hendak membuka pintu dan pergi tapi Becca menarik tangannya dengan kuat, "mau kemana kau?", tanya Becca.
"Pergi, kau baru menyuruhku pulang",
"iya, tapi aku menyuruhmu kembali ke mansion bukan malah pergi ke tempat yang tidak-tidak",
"Kenapa?, tidak usah menghiraukan aku",
"Aku bilang pulang ke rumah",
"No, aku berhak pergi kemana saja yang aku mau",
"Sarocha!!",
Deg....
Suara keras Becca menghentikan Nyonya dan semakin membuat Irin kebingungan, mulut gadis itu bahkan menganga mendengar Becca meneriaki nama majikannya, mana ada pelayan yang begitu.
Nyonya menatap Becca dengan tajam, tapi dari tatapan itu Becca dapat merasakan kesedihan, masalahnya belum pernah ada yang bersuara keras seperti itu pada Nyonya sejak dia lahir hingga sekarang. Becca mendekati wanita itu tapi Nyonya mundur selangkah.
"Jangan dekati aku",
"__"
"kenapa kau berteriak dihadapanku?",.
"__'
"apa kau tahu, kau satu-satunya orang yang memanggil namaku dengan berteriak begitu", ucap Nyonya sambil menangis.
Melihat Nyonya menangis membuat Irin menjadi panik, gadis itu lalu mendorong Becca dan menghampiri Nyonya.
"Minggir kau", ucap Irin sambil mendorong Becca, hampir saja gadis itu terlempar ke arah kompor yang baru dimatikan.
"Nyonya, jangan menangis, Becca memang suka begitu tidak usah perdulikan dia, aku pemilik kamar ini dan aku memutuskan Nyonya boleh menginap disini", ucap Irin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Nyonya
RomanceSarocha Chankimah, adalah seorang model yang harus merelakan karirnya karena menikahi seorang pengusaha kaya raya yang usianya terpaut jauh darinya, kehidupan rumah tangganya pun tidak berjalan harmonis karena sang suami tidak mampu menjalankan tuga...