Bab 14 : Dinding Bertelinga

2K 224 10
                                    

Sudah hampir seminggu sejak kejadian di rumah bunga, baik Sarocha atau pun Becca tidak pernah lagi mengunjungi rumah bunga tersebut pada malam hari, keduanya juga sepakat untuk tidak terlalu memperlihatkan kedekatan mereka, sepertinya orang-orang di mansion itu terlalu berbahaya untuk hubungan mereka.

Pagi ini, tuan, Nyonya dan Juan sedang sarapan pagi, tak berapa lama tuan lalu berpamitan pergi ke perusahaan dan tinggalah Nyonya dan Juan yang sedang menikmati sarapan pagi mereka.

"Apa kau tidak berniat memiliki anak dari ayahku?", tanya Juan tiba-tiba pada Sarocha.

"Uhuk...uhuk...uhuk". Sarocha kaget mendengar pertanyaan Juan yang menurutnya sangat sensitif itu.

Sarocha membersihkan mulutnya dengan serbet, "apa kau tidak punya pertanyaan lain?, aku rasa itu bukan urusanmu dan lagi pula bukankah akan lebih menyenangkan jika kau yang menjadi anak tunggal?", jawab Sarocha.

Juan tersenyum menatap ibu tiriny itu, "bagaimana kalau kau meminta cerai saja, aku yakin bagian yang akan kau dapatkan dari perceraian dengan daddyku akan mencukupi kehidupanmu sampai tujuh turunan". ucap Juan lagi.

Sarocha menghentikan aktifitasnya, menurutnya perkataan Juan sangatlah aneh, pria itu tidak membenci Sarocha tapi kenapa dia meminta sarocha bercerai dari ayahnya, Sarocha hanya menatap Juan.

"Jika kau tidak memiliki keperluan, sebaiknya jangan membiasakan diri menguping pembicaraan orang lain", ucap Sarocha.

Juan yang sedang makan menatap wanita di hadapannya, dengan siapa Sarocha bicara?, padahal disitu tidak ada orang lain.

Dari arah pintu samping yang berada tepat di belakang Juan, Nona Nam keluar dan berjalan mendekati Sarocha dan Juan, "maafkan saya Nyonya, saya sedang berada di taman samping", jawab Nona Nam.

Juan menatap wanita itu dan Sarocha bergantian, "apa kau sedang bekerja sebagai tukang taman sekarang?", tanya Juan.

Nona Nam hanya tertunduk, dia tidak berani angkat bicara karena di hadapannya sekarang bukan hanya Nyonya tapi juga tuan muda, "Kau hanya perlu bilang, bila kau sudah tidak ingin bekerja lagi disini", ucap Sarocha. Wanita itu lalu pergi meninggalkan Juan dan Nona Nam.

Skip....

Praaangggg....

"Sialaaannnnn...", Nona Nam mengumpat sambil melempar gelas cawan yang ada di genggamannya. Wanita itu benar-benar marah dengan ucapan Sarocha tadi pagi.

"Dia mengancam ingin memecatku?, apa kau hanya diam saja setelah apa yang dia lakukan padaku?, aku sudah sangat muak dengan istrimu itu Jimmy, aku benar-benar muak", ucap Nam pada pria yang tidak lain adalah tuan.

Tuan, sesekali menghisap rokoknya, pria tua itu bersikap tenang di hadapan wanita yang selama ini menjalin hubungan gelap dengannya. Nam adalah mantan wanita penghibur malam, Jimmy bertemu dengannya satu tahun sebelum menikah dengan Sarocha, bisa dibilang Nam sudah berada di Mansion itu satu tahun sebelum Sarocha. Mereka tidak menikah, karena status Nam dan lagi Jimmy memiliki sebuah rencana besar dibalik pernikahannya dengan sarocha dan bisa dikatakan Nam adalah satu-satunya orang yang tahu alasan Jimmy menikahi Sarocha. Selama ini tuan tidak impoten, dia bisa melakukan tugasnya sebagai pria hanya saja dia yang tidak menyentuh Sarocha untuk sebuah alasan.

"Sudah berapa kali aku katakan, jangan terlibat dengan Sarocha, dia wanita yang polos tapi pintar dan dia bisa membaca gerak gerikmu, tugasmu hanya mengawasinya dan memastikan dia tidak meninggalkan manison ini sampai rencana kita berhasil", jawab tuan.

Nam menatap pria tua itu, "aku harus menunggu berapa lama lagi?, aku sudah muak terus-terusan menjadi bawahan di rumah ini", ucap Nam.

Tuan lalu berjalan dan menarik wanita itu kedalam pelukannya, "sebentar lagi, waktu itu sudah dekat dan kau akan menjadi Nyonya di rumah ini", jawab tuan.

"__"

"Ah...bagaimana dengan pelayan itu?", tanya tuan.

"aku berjanji akan segera menyingkirkannya", jawab Nam.

Di luar perpustakaan tempat tuan dan Nam berbicara, seseorang sedang berdiri sambil mendengar pembicaraan mereka, bahkan orang itu tidak menyangka dengan apa yang dia dengar, perlahan orang itu menjauh dan menghilang di gelapnya malam, informasi kali ini pasti akan membuat seseorang lebih menyukainya.

Sementara di kamarnya Sarocha berdiri di balkon kamarnya, wanita itu tidak bisa tidur karena dia memikirkan Nona Nam, menurutnya kepala pelayan itu sangat aneh, saat sedang berpikir tiba-tiba Sarocha kembali melihat dua orang pria dan wanita yang ia lihat malam itu di rumah bunga, kembali bertemu dan masuk ke dalam rumah bunga itu, Sarocha lalu memutuskan keluar kamar dan berjalan menuju kamar Becca, dia ingin mengatakan itu pada Becca.

Tok..tok..tok..

Nyonya mengetuka kamar Becca, tidak berapa lama Becca membuka kamarnya, gadis itu kaget bukan main saat melihat Sarocha ada di depan kamarnya, "kenapa kau ada disini?", tanya Becca.

"aku melihat mereka pergi ke rumah bunga itu lagi", jawab Sarocha.

Becca terkejut dengan jawaban Sarocha, bagaimana bisa kedua orang itu sering bertemu di rumah bunga tersebut, "kau yakin?", tanya Becca lagi.

"Hemm...aku melihat secara langsung", jawab Sarocha.

Becca lalu keluar kamar dan menarik tangan Sarocha, dia ingin memastikan apa yang dikatakan oleh Sarocha itu benar atau tidak, namun saat kedua wanita itu hendak masuk ke rumah utama, tiba-tiba Becca menatap Nona Nam yang hendak berjalan menuju ke arah mereka, dengan cepat dia kembali membawa Sarocha dan berlari masuk ke kamarnya.

"Sembunyi di sini dan jangan keluar", ucapnya pada Sarocha yang kebingungan.

"Kenapa?, ada apa lagi ini?", tanya Sarocha.

Belum sempat Becca menjawab, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamar, kedua wanita itu saling menatap, sekarang Sarocha tahu kenapa Becca menyuruhnya sembunyi.

"Sstt...jangan keluar", ucap Becca dengan pelan pada Sarocha yang bersembunyi di bawah kolong ranjangnya.

Ceklek...

Becca menbuka pintu kamarnya, dia berpura-pura terlihat seperti orang yang baru bangun tidur.

"Ada apa Non Nam?", tanya Becca.

Wanita itu langsung menerobos masuk ke dalam kamar Becca, sementara Sarocha kaget mengetahui wanita itu datang menemui Becca tengah malam begini, "apa yang dia lakukan disini?", tanya Sarocha di dalam hati.

"Ini gaji dan bonus untukmu, besok pagi sebelum Nyonya bangun pergilah dari mansion ini", ucap Nam.

Deg...

Sarocha sangat kaget mendengar perkataan Nona Nam, hampir saja dia keluar dari persembunyiannya jika Becca tidak memberikan kode lewat kaki pada Sarocha. 

"Tapi apa kesalahan saya Nona Nam?".

"Kau tidak berasalah apa-apa, tapi saya tidak membutuhkan kau lagi, lakukan saja apa yang saya perintahkaan agar kau tidak menyesal", jawab Nam, wanita itu lalu keluar dari kamar Becca.

Setelah memastikan Nam pergi, Sarocha dengan cepat keluar dari persembunyiannya, wajah wanita itu terlihat merah karena emosi.

"aku akan memecat wanita rubah itu", ucap Sarocha.

Becca menggenggam tangan Sarocha, "aku harap kau tidak melakukan kebodohan, Nam wanita yang berbahaya sepertinya dia menyimpan banyak rahasia di rumah ini", jawab Becca.

"aku tidak perduli, justru karena itu aku akan memecatnya", ucap Sarocha lagi.

"__"

"kau tidak akan pergi kemana-mana, kau akan bersama denganku disini", ucap Sarocha lagi dengan mata yang mulai memerah menahan tangis.

Becca menarik wanita itu kedalam pelukannya, dia mengecup puncak kepala Sarocha, "aku tidak akan kemana-mana, tenanglah", jawabnya.

I Love You NyonyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang