Bab 13 : Terciduk

2.1K 208 26
                                    

Becca sedang di kamarnya, seharian ini dia tidak bertemu dengan Sarocha sama sekali, semua tugasnya di gantikan oleh Yha. Becca masih memikirkan tentang perkataan Yha soal Nona Nam,  menurutnya aneh saja, Nona Nam bisa melakukan hal seperti yang dikatakan oleh Yha, meskipun dia kepala pelayan di mansion ini, tapi bertindak semena-mana sangatlah tidak baik.

Sarocha menarik selimutnya sampai ke dada, fokusnya sekarang hanyalah pada Sarocha, dia hanya ingin melindungi dan menjaga Sarocha saja.

Dreett...dreett...

Handphone Becca bergetar saat gadis itu akan tidur, Becca melihat notifikasi masuk sebuah pesan dari Sarocha.

"Hemm...kenapa dia mengirimi ku pesan di jam begini?", tanya Becca sambil melihat jam di handphonenya yang menunjukan pukul setengah dua belas malam.

Sarocha to Becca...
"aku menunggumu di kamar sekarang",

Becca mengerutkan dahinya saat membaca pesan dari Sarocha, bagaimana bisa wanita itu meminta dia menemuinya di kamar saat sudah larut malam begini. Becca belum membalas pesan Sarocha, gadis itu nampak berpikir bagaimana caranya dia bisa ke kamar Sarocha.

Sebuah pesan masuk kembali, Becca membuka dan melihat isi pesan itu.

Sarocha to Becca...
"Aku menunggumu di rumah bunga",

Mata Becca kembali melotot, apa lagi ini?, rumah bunga?, astaga kekasihnya ini benar-benar ekstrim, pergi ke kamarnya saja Becca tidak berani apa lagi di rumah bunga, tapi kemudian Becca kembali berpikir, dari semua tempat di mansion ini rumah bunga adalah satu-satunya tempat yang cukup aman untuk bertemu. Becca kemudian bangun dan keluar kamar menuju rumah bunga.

Skip...

Becca sudah di dalam rumah bunga, gadis itu terus masuk menyusuri rak bunga milik Nyonya, lampu yang redup membuat mata tidak terlalu melihat dengan jelas, tiba-tiba seseorang menarik tangan Becca dengan kuat.

"Aaaa"

"Ssstttt"

"Sarocha, kau??",

Becca kaget saat tangannya di tarik, hampir saja dia berteriak dengan kuat, ternyata itu adalah Sarocha.

"Kenapa kau mengajak bertemu di jam begini?", tanya Becca sambil berbisik.

"Aku merindukanmu",

"Iya tapi bertemu di jam begini, apalagi putra tiri mu datang bisa berbahaya", ucap Becca lagi.

Sarocha tidak menjawab, dia lalu menarik tengkuk Becca dan mengajak gadis itu berperang lidah, keduanya saling melumat dengan rakus, ternyata bukan cuma Sarocha tapi Becca juga merindukan wanita itu.

Becca melihat di belakang Sarocha ada sebuah sofa mini, dengan pelan dia berjalan sambil mengarahkan Sarocha ke sofa itu tanpa memutuskan ciuman mereka. Kedua wanita itu saling melumat, Sarocha sudah terbaring di sofa, Becca lalu menindihnya, desahan keluar dari mulut keduanya, Saat tangan Sarocha ingin menurunkan gaun tidur milik Becca, tiba-tiba Becca menghentikan aktifitas mereka.

"Ada apa?",

"Ssstt",

Becca lalu menarik tangan Sarocha, mereka berjalan sambil menunduk dan bersembunyi di dekat lemari bunga yang cukup rimbun, Becca merasa ada seseorang yang masuk ke dalam rumah bunga itu.

"Kenapa?", Sarocha bertanya sambil berbisik pelan.

Becca menatap kekasihnya itu, "ada seseorang yang masuk ke dalam sini", jawabnya.

Kedua wanita itu, masih terus bersembunyi dan menunggu apakah benar ada orang yang masuk ke dalam rumah bunga itu, tiba-tiba mereka berdua dikejutkan dengan dua orang pria dan wanita yang masuk ke dalam rumah bunga tersebut, Becca dan Sarocha terkejut bukan main saat melihat siapa pria dan wanita itu, kedua orang tersebut saling bercumbu dan bahkan bercinta di hadapan mereka yang sedang bersembunyi itu.

Becca dengan cepat menutup mata Sarocha, saat sang pria menurunkan celananya dengan memperlihatkan torpedo yang cukup besar itu, Becca terus menutup mata Sarocha, desahan dan rintihan kenikmatan dipadukan dengan suara hentakan menggema di rumah bunga itu, entahlah bagaimana perasaan Becca dan Sarocha sekarang.

Dua puluh menit berlalu percintaan itu selesai, pria dan wanita itu sama-sama merapikan baju mereka.

"Ini untukmu, bisakah ini menjadi rahasia kita berdua?",

"Baiklah, terima kasih", ucap wanita itu dan tak lama kemudian wanita itu pergi meninggalkan pria tersebut.

Becca dan Sarocha mulai merasakan kebas di kaki mereka karena berjongkok, kedua wanita itu saling menggenggam tangan memberi kekuatan satu sama lain, tapi pria itu belum juga beranjak dari tempat tersebut, hingga kemudian dia melemparkan sesuatu yang jatuh tepat di depan Becca dan Sarocha.

"Sialan", umpat Becca.

Ternyata sesuatu yang di lempar itu adalah kondom berisikan cairan sperma dari pria tersebut, hampir saja barang yang dipenuhi bibit masa depan itu jatuh di kepala Sarocha. Becca menatap Sarocha yang terlihat bingung itu, tiba-tiba dengan rasa ingin tahunya Sarocha malah menyentuh benda itu dengan tangannya, melihat hal tersebut, rasanya Becca ingin berteriak marah pada wanita polos itu, tak berapa lama pria itu kemudian pergi dari rumah bunga tersebut.

Becca dan Sarocha lalu keluar dari persembunyian mereka, kaki kedua wanita itu bahkan tidak mampu lagi untuk berdiri saking kebasnya.

"Kenapa kau menyentuh benda itu haa?, apa kau tidak jijik?", Becca mengomeli Sarocha.

Sarocha menatap Becca dengan keheranan, seolah bertanya memangnya apa yang aku lakukan?,

"Kenapa kau marah?, aku hanya ingin tahu benda apa itu", jawab sarocha dengan polos.

Becca menarik nafasnya dengan keras, sungguh dia tidak menyangka kepolosan macam apa ini.

"Kau tahu benda apa tadi itu?",

"__"

"itu namanya kondom, tempat untuk menampung cairan sperma laki-laki agar tidak masuk ke dalam rahim wanita", ucap Becca lagi.

"Oh..", Sarocha hanya ber oh ria saja, hingga kemudian dia memikirkan sesuatu, "apa malam itu saat kita melakukannya, kau juga memakai benda itu?", tanya Sarocha.

Becca tampak sangat kelelahan dengan wanita di hadapannya ini, "sebaiknya kita kembali ke kamar masing-masing, aku sudah sangat mengantuk", jawab Becca,

"Becca?",

Panggil Sarocha, Becca menatap wanita itu, "kenapa?",

"Yang kita lihat tadi, bisakah menjadi rahasia kita berdua?", ucap Sarocha.

Becca mendekati wanita itu dan mengecup bibirnya dengan lembut, "apa pun untukmu, i love you", jawab Sarocha.

Mereka lalu pergi meninggalkan rumah bunga tersebut secara bergantian, Sarocha keluar duluan dan setelah itu Becca yang pergi, malam ini mereka menangkap basah dua orang yang sedang bercinta.

I Love You NyonyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang