Bab 32 ; Nyonya Amstrong

2K 184 15
                                    

Tidak semua cinta berakhir di pernikahan, tidak semua pernikahan ada karena cinta dan hanya orang beruntung saja yang bisa menikah dengan orang yang dicintai dan mencintainya. Ungkapan itu menggambarkan suasana hari ini, persiapan pernikahan Sarocha dan Becca sudah rampung 100% dan malam nanti dengan nuansa garden party, kedua wanita cantik itu akan mengikat janji cinta sehidup semati. Walau sudah rampung tapi persiapan masih tetap terjadi di setiap sudut mansion mewah itu, Sarocha dan  Becca memutuskan untuk melaksanakan pernikahan sederhana saja, cukup keluarga dan kerabat terdekat yang di undang, bagi mereka kehadiran orang-orang terkasih jauh lebih penting dari pada mengundang banyak tamu.

"Apa kau sudah mandi?", tanya Irin pada Becca yang sedang berdiri di depan jendela kamarnya.

Becca hanya menatap Irin sesaat, lalu kembali menghadap ke luar jendela tersebut. Irin yang merasa di cueki langsung berjalan mendekati Becca.

"Ada apa denganmu?, apa kau sedang tidak enak badan?, apa terjadi sesuatu?", tanya Irin lagi penasaran dengan sikap Becca.

Wanita berparas cantik bak boneka barbie itu kembali mengabaikan Irin, dia masih terus menatap ke luar jendela seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkan olehnya. Irin yang semakin penasaran, memukul lengan Becca sehingga membuat wanita itu refleks menghadap Irin dengan wajah kaget dan kesal.

"Auu...kenapa memukulku?".

"Kenapa kau mengabaikan ku?, dari tadi aku bicara denganmu Nona Becca".

"Tapi tidak memukulku juga kan?".

"Tidak, aku memukul mu agar kau melihat dan menjawab pertanyaan ku tadi, ada apa denganmu?". Irin kembali mengulang pertanyaannya.

Becca menarik nafas panjangnya, pikirannya sedang tidak stabil sekarang, dia memikirkan sesuatu yah sesuatu yang sulit untuk dia pikirkan.

"Sarocha menginginkan seorang anak". Becca menjawab pertanyaan Irin dengan raut wajah yang terlihat sedih.

Mendengar jawaban Becca membuat Irin tertawa keras sambil memeggangi perutnya, Irin merasa jawaban Becca sangat di luar nalarnya, mana bisa Becca mewujudkannya keinginan Sarocha, mereka sama-sama perempuan. Irin terus tertawa sementara Becca memperhatikan sahabatnya itu dengan wajah bingung namun juga kesal.

"Kenapa kau tertawa?, apa itu lucu?", tanya Becca.

Irin masih tertawa, namun sedetik kemudian tawanya hilang seiring dengan pandangan matanya yang mulai kabur. 

"Becca, kenapa mataku tidak bisa melihat?", tanya Irin panik.

Becca masih diam menatap sahabatnya itu, ingin rasanya Becca mendorong Irin dari jendela kamar itu. "Apa maksudmu?", tanya Becca.

"Astaga kenapa mataku tidak bisa melihat?, seperti ada yang menghalanginya", ucap Irin semakin panik.

Becca menggelengkan kepalanya, sahabatnya itu masih tetap konyol meski pun sudah mengaku menjadi orang kaya baru gegara di angkat anak oleh Ny. Davika.

"Apa kau bodoh atau apa?".

"Diam, kenapa mataku ini?".

"Heii...itu karena bulu mata palsumu bodoh", jawab Becca sambil mengeluarkan bulu mata palsu Irin yang begitu tebal setebal kabut gunung semeru itu.

"Haiiss...aku kira penglihatanku yang bermasalah ternyata bulu mata palsuku ini yang menutupinya", ucap Irin sambil mencopot bulu mata palsunya.

Irin kembali menatap Becca, "Kalian bisa menggunakan program bayi tabung", ucap Irin lagi.

Becca menatap Irin dengan seksama, baru kali ini dia mendengar program bayi tabung ini, "Bayi tabung?, maksudnya bagaimana?", tanya Becca bingung.

"Kemarilah, aku akan menjelaskannya padamu".

I Love You NyonyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang