Bab 6 : Cemburu dan Obat Tidur

3.4K 280 6
                                    

Setelah menempuh perjalanan cukup lama dari Thailand ke Prancis, akhirnya mereka tiba juga di kota Paris, kota yang dijuluki kota paling romantis di dunia. Tuan, Nyonya dan Becca kemudian berangkat menuju tempat peristirahatan mereka.

"Sayang, besok kau harus tampil cantik karena kita akan bertemu dengan investor baru kita", ucap tuan sambil menggenggam tangan Nyonya dan menciumnya.

Becca melirik kedua pasangan itu dari kaca spion mobil, hatinya memanas apa lagi melihat tuan terus menggenggam tangan Nyonya, "menjijikan", ucapnya dalam hati.

"Kita akan menginap dimana?", tanya Nyonya.

"aku sudah menyiapkan apartemen baru untuk kita, kita akan menghabiskan malam bersama", jawab tuan lagi.

"Uhukkk...uhukkk..", Becca yang duduk di samping sopir terbatuk-batuk saat mendengar ucapan lelaki tua itu, "apa maksudnya menghabiskan malam bersama?", tanyanya dalam hati.

Gadis itu kembali melirik kedua pasangan itu dari kaca spion mobil, matanya dan Nyonya bertemu, seketika Becca mengalihkan pandangannya, "sialan, kenapa dia bisa setenang itu", ucapnya lagi di dalam hati.

Skip...

Mereka telah tiba di apartemen, sebuah tempat tinggal mewah dengan view yang langsung menghadap menara eiffel, selera tua bangka itu bagus juga ternyata, ah dia begitu karena ingin menyenangkan hati Nyonya.

"Heii...antarkan barang-barang saya dan Nyonya ke kamar utama", perintah tuan pada sopir yang membawa barang mereka.

Becca membawa kopernya sendiri, dia mengikuti sopir itu dari belakang, "kau, tempat tidurmu ada di bagian sana", tuan berbicara pada Becca sambil menunjuk arah belakang.

"Baik tuan", jawab Becca.

Gadis itu lalu menuju ke arah belakang, ad sebuah ruangan yang tidak besar dengan satu tempat tidur berukuran kecil yang hanya muat untuk satu orang, Becca masuk ke ruangan itu dan meletakkan barang-barangnya, gadis itu mendengus kesal saat membayangkan tuan malah meminta Nyonya tidur sekamar dengannya, "dasar kakek-kakek, awas saja kau, aku tidak akan membiarkan kau menyentuh Nyonya", ucapnya dengan kesal.

Di kamar utama, tuan sedang membaringkan dirinya di ranjang, dia merasa sangat lelah sekali karena perjalanan panjang mereka, "Sarocha, kemarilah", ucap tuan pada Nyonya.

Wanita itu berjalan mendekati suaminya, dia terlihat santai dan tenang-tenang saja, tuan lalu mengecup bibir wanita itu, hanya mengecup tidak lebih dari itu, "setelah pertemuan kita dengan investor, aku ingin membawamu bertemu dengan Juan, biar bagaimana pun dia adalah anak tirimu juga", ucap tuan.

"aku tidak tertarik bertemu dengan siapa pun, lagi pula putramu itu tidak menyukaiku, biarkan saja seperti ini", jawab Nyonya.

Jimmy Robert adalah pria keturunan Kanada dan Thailand, dia merupakan seorang pengusaha sukses dan kaya raya, di usianya yang menginjak 70 tahun dia jatuh cinta pada seorang model asal Thailand Sarocha Chankimah, sebagai pemilik saham terbesar pada agensi yang menaungi Sarocha, Jimmy memutuskan untuk melamar wanita itu, pernikahan mereka menuai pro dan kontra karena usia mereka yang terpaut sangat jauh sekali, bahkan banyak orang yang beranggapan Sarocha hanya mengejar harta saja, tapi hubungan pernikahan itu tetap langgeng bahkan mereka telah menikah selama tiga tahun lamanya.

Sarocha memiliki anak tiri dari suaminya itu, Juan Alvaro, putra tunggal suaminya dari mendiang istrinya yang telah meninggal, selama ini Sarocha hanya pernah melihat Juan dari foto saja tapi mereka tidak pernah bertemu, yang Sarocha tahu Juan tidak pernah menyukainya.

"Istirahatlah, aku ingin mencari udara segar di luar", ucap Nyonya lagi, dia lalu pergi meninggalkan suaminya sendiri.

Nyonya lalu berjalan menuju bagian belakang, tanpa mengetuk dia langsung masuk ke dalam kamar tersebut, "Becca?!", panggilnya.

Becca yang saat itu sedang berbaring langsung bangun saat melihat Nyonya masuk di kamarnya, "kau disini?", jawabnya. Gadis itu lalu memeluk tubuh Nyonya dengan erat sambil mengendus dan menghirup aroma wangi yang menguap dari tubuh dan rambut Nyonya.

"Dimana suamimu?",

"Ssstt...dia sedang tidur karena kecapean", jawab Nyonya.

Becca tersenyum, lalu dia menarik tengkuk wanita itu dan mencium bibir Nyonya dengan rakus, "aku tidak suka melihatnya memegang tanganmu dan apa kalian benar-benar akan tidur bersama?", tanya Becca dengan khawatir.

Nyonya tersenyum, dia menggulung rambut Becca pada tangannya, "sepertinya dia sedang ingin dimanja", jawab Nyonya.

"Apa??, dimanja??, tidak...tidak, kau tidak boleh memanjakan siapa pun termasuk pria tua itu, jangan lakukan itu", ucap Becca dengan nada tegasnya.

Nyonya menggembungkan pipinya, "lalu aku harus bagaimana?", tanyanya.

Becca nampak berpikir, sedetik kemudian dia tersenyum, "serahkan semuanya padaku", jawabnya.

Gadis itu kembali melumat bibir Nyonya, mereka saling berciuman dengan lembut dan dalam, "Aku menginginkanmu Nyonya", bisik Becca pada wanita itu, setelah mendapatkan anggukan, Becca lalu mengunci pintu kamar agar tidak ada yang akan menganggu aktivitasnya dengan Nyonya.

Malamnya...

Tuan dan Nyonya sedang makan malam, Becca berdiri di samping Nyonya, dia sesekali menuangkan air di gelas Nyonya dan Tuan.

"Aku lupa, siapa namamu?", tanya tuan.

Becca menatap tuan, " nama saya Becca tuan", jawabnya.

"Ah iya...terima kasih karena kau telah menjaga dan melayani istriku dengan sangat baik",

"__"

"aku akan menaikan gajimu Becca", ucap tuan lagi.

Becca menatap pria itu dengan senyuman, "terima kasih tuan, semoga anda tenang", jawabnya.

"tenang?",

"Ah...maksud saya semoga anda selalu bahagia", jawab Becca kembali.

Nyonya tertawa pelan mendengar perkataan Becca, gadis itu sangat lucu sekali, tiba-tiba dia merasakan bagian punggungnya di belai oleh Becca yang berdiri si sampingnya, Becca pura-pura menjatuhkan serbet di tangannya sehingga gadis itu berjongkok memungut serbet tersebut, namun dia bukan memungut serbet melainkan menggigit paha Nyonya. setelahnya dia berdiri kembali.

Jantung Nyonya berpacu dengan cepat, tiba-tiba rasa laparnya hilang sudah, gigitan di pahanya tadi seketika menggodanya, dia lalu melihat ke arah Becca, tatapan mereka saling mengunci satu sama lain, sedangkan tuan tidak menyadarinya, Becca lalu meremas lembut bahu Nyonya dan dia tersenyum pada wanita itu.

Gadis tersebut lalu pergi ke dapur mengambil sesuatu, wine. Tuan sangat suka menjadikan minuman itu sebagai minuman penutup saat dia makan, Becca menghidangkan minuman itu pada tuan dan hanya dalam waktu lima menit setelah meminum wine tersebut, tuan langsung terbaring di meja makan.

"Astaga ada apa dengannya?", tanya Nyonya dengan wajah panik.

Becca langsung menahan bahu Nyonya saat wanita itu hendak berdiri menghampiri suaminya, "dia hanya tertidur", jawab Becca.

"__"

"aku menaruh obat tidur di minumannya", ucapnya lagi.

Nyonya lalu mendekati tuan dan menyentuh bahunya, tidak ada gerakan karena pria itu benar-benar tertidur dengan pulas, Becca lalu mendekati Nyonya dan menarik pinggang wanita itu, "biarkan dia tertidur, karena ada sesuatu yang ingin aku ajarkan padamu malam ini", ucapnya dengan pelan sambil menatap bibir nyonya.

"Apa pelajaran kali ini?", tanya Nyonya sambil mengalungkan tangannya di leher Becca.

"sesuatu yang tidak akan pernah bisa Nyonya lupakan", jawabnya, Becca lalu menarik tengkuk Nyonya dan mencium bibir merah wanita itu dengan rakus, dia bahkan tidak membiarkan Nyonya membalas ciumannya sama sekali.

"aku akan menjadikanmu, sebagai milikku malam ini", ucap Becca dengan nafas yang memburu.

I Love You NyonyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang