Bab 29 : Mommy

2.7K 241 21
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 03.00 malam waktu Bangkok, sebentar lagi akan pagi tapi Becca bahkan belum tidur sama sekali. Gadis itu masih terjaga dengan mata yang menatap ke langit-langit kamar, Becca melihat ke sampingnya Sarocha menghembuskan nafasnya dengan pelan dan tenang, dia pasti sangat kecapean dengan tiga ronde percintaannya dengan Becca.

Perlahan Becca bangun dan memunguti pakaiannya di lantai, tak lupa dia menarik selimut sampai ke dada Sarocha untuk menutupi tubuh telanjangnya. Becca memakai kembali pakaiannya dan berjalan menuju balkon kamar tersebut.

Udara dingin malam tidak membuat Becca merasa terganggu, gadis itu bahkan memejamkan matanya menikmati hembusan angin malam tersebut.

Tes..tes..tes...

Setitik demi titik air mata jatuh keluar dari ujung matanya, dia tidak bisa tidur karena memikirkan sesuatu. Becca perlahan menghapus air matanya, di genggamannya ada sebuah kalung emas liontin yang diberikan oleh bibinya. Becca perlahan membuka mainan liontin itu, sebuah foto anak perempuan berumur satu tahun ada di liontin itu dan disitu pula ada sebuah nama dari anak perempuan itu "PATRICIA".

Becca meletakkan tangan di dadanya dan menangis sesegukan, dia telah bertemu dengan ibu kandungnya tapi kenapa dia kecewa dengan Nya. Davika, Becca sangat kecewa karena dia hidup dalam kekurangan selama ini. 

"Aku harusnya bahagia karena aku telah bertemu orang tua kandungku, tapi kenapa ini begitu sakit Tuhan, kenapa aku malah merasakan sebaliknya", ucap Becca dalam tangisnya.

Gadis itu bahkan luruh ke lantai karena menahan sesak di dadanya, hingga tak berapa lama kemudian sebuah belaian di rasakan Becca pada bahunya. Dia menatap Sarocha yang sudah duduk di sampingnya sambil mengusap bahu Becca.

"Jangan menangis lagi, berdamailah dengan semua rasa sakit ini sayang". ucap Sarocha

Becca tidak tahu lagi harus berkata apa, dia terus menangis di dalam pelukan Sarocha, "apa aku harus bicara dengannya?, aku tidak tahu harus memulai dari mana sayang", jawab Becca.

Sarocha terus mengusap punggung wanita itu dan memberikan kenyamanan padanya, "Dia ibumu bukan?, bicaralah seperti seorang anak pada ibunya, beri dia kesempatan karena dia sangat menyayangimu", ucap Sarocha lagi.

Sarocha mengurai pelukannya, dia menghapus air mata Becca dan mencium bibir gadis itu, "Kedua orang tuaku akan kembali ke Thailand, aku ingin kau berbaikan dengan ibumu dan lamarlah aku, aku ingin menikah denganmu Becca", ucap Sarocha lagi.

Becca yang tadinya sedih langsung menghentikan tangisannya, gadis itu menatap Sarocha dengan wajah kebingungan, "apa maksudmu, aku tidak mengerti", jawab Becca

Sarocha tersenyum, dia menggenggam kedua tangan Becca, "Maukah kau menikah denganku?", ucap Sarocha.

"Tidak".

Sarocha menatap Becca tidak percaya, "Apa katamu?, kau tidak mau menikah denganku?", tanya Sarocha.

"Iya, aku tidak mau menikah denganmu kalau kau yang melamarku, kenapa kau melamarku?", jawab Becca

"Memangnya kenapa kalau aku melamarmu?, apa itu salah?".

"Iya, itu salah sangat salah Sarocha".

Sarocha semakin bingung, hingga kemudian wanita itu menangis di hadapan Becca, "ternyata kau tidak mencintaiku, kau tidak benar-benar mencintaiku, kenapa kau melakukan ini padaku", ucap Sarocha sambil menangis.

Becca menangkup pipi Sarocha dengan kedua tangannya, "maafkan aku, bukan aku tidak mencintaimu, kau tahu perjuanganku sangat tulus padamu sayang, maksudku harusnya bukan kau yang melamarku, aku yang harusnya melakukan itu untuk dirimu", jawab Becca.

I Love You NyonyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang