Waktu terus berjalan, hari berganti hari dan tidak terasa Becca sudah bekerja bersama Nyonya selama sebulan lebih tanpa masalah apa pun, tidak ada satu orang pun di mansion itu bahkan tuan sekali pun yang tahu bahwa Nyonya dan Becca memiliki kedekatan lain selain majikan dan pelayan, bahkan Becca memiliki akses masuk ke kamar Nyonya tanpa harus minta izin dulu dan dia bisa bebas tidur di kamar itu kapan pun dia mau.
Sejak pagi Nyonya berada di kamarnya, hingga waktu menunjukan pukul sebelas siang wanita itu juga belum keluar kamar, biasanya dia akan berjalan-jalan keliling mansion atau menghabiskan waktu merawat bunga di rumah bunganya.
Sementara Becca, dia sedang berada di ruang loundry, ruangan itu berada di bagian dapur gedung utama, sebuah ruangan kecil tempat mencuci baju majikan. Becca sedang di ruangan itu, dia hendak mencuci baju milik Nyonya, dengan telaten gadis itu mengucek baju-baju berbahan halus itu, baju-baju Nyonya tidak pernah di cuci menggunakan mesin cuci.
"Apa kau sudah selesai mencuci?", seseorang tiba-tiba masuk ke ruangan itu dan bertanya pada Becca.
"Nyonya?",
Becca berdiri dan menarik Nyonya Sarocha masuk ke dalam ruangan itu, dia melirik ke kanan dan kiri setelah memastikan semuanya aman dia kemudian mengunci pintu.
"Kenapa kau ada disini?, bagaimana kalau ada yang akan melihatmu?",
"Aku sangat bosan di kamar",
Becca kemudian membelai surai wanita itu, dia sangat lucu jika bersikap manja begini, "tapi kau tidak harus mencariku disini, jika ada yang melihatmu nanti mereka curiga", jawab Becca dengan lembut.
Nyonya mengembungkan pipinya, dia melipat tangannya di dada dan menghadap ke arah dinding, seolah dia sedang merajuk pada Becca, sikap wanita itu membuat Becca sangat gemes padanya, Becca lalu memeluk Nyonya dari belakang, dia menurunkan resleting dress yang dipakai oleh Nyonya dan mencium punggung wanita itu dengan lembut.
Nyonya memejamkan matanya saat bibir Becca menyentuh punggung nya, Becca lalu mendorong wanita itu dengan pelan ke arah sebuah meja dan membantu Nyonya duduk di atas meja itu.
"Ahhh....Becchhaaaa", erang Nyonya saat Becca menjilati leher jenjang miliknya,
"Shhhh...jangan bersuara", ucap Becca dengan pelan, lalu dia membungkam mulut Nyonya dengan ciuman, mereka saling melumat dengan lidah yang mengait satu sama lain.
"Auhhh....hemmhhh, honeyhhh yahh begithuuuhhh", ucap Nyonya saat Becca menghisap dan memainkan payudaranya dengan ritme pelan lalu menghisapnya dengan kuat.
Becca tidak tinggal diam, tangannya perlahan membelai paha bagian dalam sang Nyonya, hingga naik lebih ke atas ke bagian area sensitif yang telah basah itu, "kau tidak memakai dalaman?", tanya Becca saat tangannya langsung menyentuh gundukan kecil itu, Nyonya mengangguk, "sentuh aku", ucapnya.
Becca lalu mencium bibir sang Nyonya dengan pelan tapi dalam, sementara dibawah tangannya terus berusaha menyentuh dan memberikan kenikmatan pada Nyonya Sarocha, "Kau merasakannya hemmm?", tanya Becca dengan nafas memburu.
Nyonya Sarocha semakin melebarkan pahanya, ",Hemmmhhhh", dia hanya bisa berdehem dan mengangguk, permainan tangan Becca di intinya benar-benar membuatnya menggila.
"Akhh...honeyhhh, ohh ", desah Nyonya saat tangan Becca semakin cepat bermain di dalam tubuhnya, desahan dan suara permainan jari saling bersahutan di ruangan itu, Becca kembali menghisap payudara Nyonya yang menggelantung indah tersebut, "Sshhhhhhh...akh...akh..akuhhhh...fasterhhh honeyhh", Nyonya terus meracau, dia merasakan sesuatu hendak keluar dari tubuhnya, Becca yang tahu Nyonya akan mengalami pelepasan, kemudian menutup mulut wanita itu dengan tangannya, hingga tubuh Nyonya bergetar dengan hebat karena pelepasannya.
Deru nafas kedua wanita itu saling bersahutan, Becca memeluk tubuh Nyonya yang berkeringat dan menaikan kembali dress nya, Becca memberikan beberapa ciuman di bibir wanita itu, "apa kau lelah?", tanyanya.
"Hemm...tapi aku suka", jawabnya.
"__"
"besok aku akan ke Paris bersama suamiku, kau akan ikut denganku".
"__"
"jangan menolak karena ini adalah perintah dan permintaanku", ucap Nyonya sambil mencium kembali bibir Becca, "aku tidak bisa jauh darimu", tambahnya.
Becca menatap wanita itu dengan senyuman, "nanti akan aku kemasi barang-barangmu, sekarang biarkan aku mencuci baju-baju ini dulu", jawabnya.
Nyonya mengangguk, mereka kemudian berpelukan dengan sangat erat, Becca kembali menghujani wanita itu dengan ciuman, "tunggu aku di kamar", ucapnya.
Skip...
"Becca, benarkah kau akan ke paris bersama Nyonya?", tanya teman-teman ARTnya.
"__"
"ya ampun, kenapa kau bisa meluluhkan gunung merapi itu sih?".
"__"
"Bisakah kau katakan pada Nyonya untuk mengajak diriku juga",
Setelah mengetahui Becca akan berangkat ke Paris bersama Nyonya, seketika semua ART menjadi heboh, mereka merasa iri pada Becca yang bisa dengan mudah menaklukan Nyonya Sarocha yang dikenal galak itu. Becca hanya bisa tersenyum mendengarkan keluhan dan pujian dari teman-temannya itu.
Keesokan harinya, Tuan, Nyonya dan Becca berangkat ke Paris, untungnya si tua bangka tidak mempermasalahkan Nyonya yang mengajak Becca ikut bersama mereka, bahkan seperti sekarang ini, di dalam pesawat tuan duduk sendiri, sedang Nyonya duduk bersama Becca.
Nyonya, menutup pembatas tempat duduk sehingga membuat orang lain tidak melihat dirinya dan Becca, wanita itu lalu bersandar di bahu Becca, "aku belum pernah sebahagia ini saat bepergian ke luar negeri", ucap Nyonya.
"__"
"bagaimana denganmu?",
"__"
"Becca?, kau kenapa?", Nyonya merasa panik, masalahnya Becca terlihat pucat sekali padahal tadi dia tidak begini.
"__"
"kau sakit?",
"__"
"Bicaralah, kau kenapa?, jangan membuatku takut", ucap Nyonya lagi.
"Nyonya, apa pesawat ini tidak akan jatuh?, aku takut sekali", jawab Becca dengan gemetar, dia sangat ketakutan.
Nyonya menggenggam tangan Becca, "apa kau baru pertama kali ini naik pesawat?", tanya.
"Iya",
Nyonya lalu tersenyum, astaga dia merasa lucu sekali dengan gadis itu, "pesawat ini tidak akan jatuh, tenanglah kita akan mendarat di Paris dengan selamat", jawab Nyonya.
Becca mengangguk tapi dia tetap takut, tiba-tiba dua orang pramugari datang dan hendak memberikan makan pada para penumpang, Nyonya memesankan beberapa makanan untuk mereka berdua, "makanlah", ucap Nyonya.
Becca menatap makanan itu, "Nyonya, kenapa disini tidak ada nasi?", jawab Becca.
"itu jagung dan kentang, itu makanan pengganti nasi", ucap Nyonya.
Becca semakin bingung, mana bisa jagung dan kentang menggantikan nasi, bahkan makanan itu tidak akan membuatnya kenyang, tapi wanita itu tetap berusaha memakan makanannya,
"Apa aku boleh bertanya?", ucap Becca.
"__"
"apa tuan akan tidur dengan Nyonya, maksudku saat kita tiba di paris nanti", tanyanya.
Nyonya membersihkan mulutnya dengan tisu dan menatap Becca, "tujuanku membawamu ikut bersamaku adalah agar tua bangka itu tidak tidur sekamar denganku", jawab Nyonya sambil mengedipkan matanya pada Becca.
Well anggaplah mereka pasangan yang sedang honeymoon sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Nyonya
RomanceSarocha Chankimah, adalah seorang model yang harus merelakan karirnya karena menikahi seorang pengusaha kaya raya yang usianya terpaut jauh darinya, kehidupan rumah tangganya pun tidak berjalan harmonis karena sang suami tidak mampu menjalankan tuga...