Bab 26 : Akhirnya

2K 251 16
                                    

Perkataan Becca seketika membuat mata Nam membulat, bukan cuma Nam tapi Sarocha juga kaget saat Becca memutar keadaan dimana dia menuduh Nam telah menyuruh anak buahnya menculik dan memperkosa Sarocha dan dirinya.

"Tutup mulut mu jalang", ucap Nam dengan penuh kemarahan, wanita itu hendak meraih Becca tapi pengawal Mr. Apo dengan cepat menahannya.

Becca tersenyum mengejek, "Kau sangat serakah, kau menghianati tuan Jimmy dan mengambil keuntungan sendiri, kau menculik kami dan menyekap kami selama berhari-hari, kau bahkan menyiksa Sarocha dan membiarkan anak buahmu melakukan pelecehan kepada kami, kau sungguh menjijikkan", jawab Becca.

"DIAM KAU", Nam semakin terbakar amarah.

Plaaakkkkk...

Sebuah tamparan dari Mr. Apo mendarat di pipi Nam, mata pria itu memancarkan kemarahan pada wanita itu, Mr. Apo berbalik dan menatap Sarocha yang ada di belakangnya.

"Apa benar yang dikatakan oleh sahabatmu ini?, orang yang telah menyentuhmu adalah anak buah Nam?", tanya pria itu dengan tegas.

Sarocha menatap Becca dan Becca mengangguk, sedangkan saat matanya menatap Nam ada tatapan memohon dari wanita itu, "Becca benar, Nam telah menyuruh anak buahnya memperkosaku", jawa Sarocha.

Tiba-tiba, tanpa aba-aba Mr. Apo menembaki semua pengawal Nam yang ada di ruangan itu, Sarocha menutup telinganya dan berteriak ketakutan, namun Becca dengan cepat meraihnya dan memeluk Sarocha dengan erat.

Nam langsung bersujud di depan Mr. Apo, dia tahu ini adalah jebakan Sarocha dan Becca, tapi di situasi ini Mr. Apo tidak akan mempercayai dirinya lagi. Nam memeluk kaki Mr. Apo sambil menangis, dia memohon agar dilepaskan oleh pria itu.

"Tolong dengarkan saya Mr. Apo, jangan bunuh saya", mohon Nam pada pria itu.

Mr. Apo lalu berjongkok dan menarik rambut wanita itu, "kau sangat mengecewakan, kenapa kau membuatku begitu kecewa?, aku tidak suka penghianatan, kau seperti Jimmy yang tidak bisa dipercaya", jawab Mr. Apo.

Pria itu lalu menatap Sarocha dan Becca, "apa yang kalian berdua inginkan sekarang?", tanya Mr. Apo.

Sarocha tidak tahu harus berkata apa, tapi Becca dia tahu apa yang harus dia katakan pada pria itu, "singkirkan dia", jawab Becca.

Nam langsung merangkak menuju Becca dan sarocha, tapi sayang sebelum dia berhasil menyentuh kedua kaki wanita itu, sebuah peluru panas mendarat di belakangnya dan menembus jantung Nam, Sarocha kembali kaget dan tubuhnya bergetar namun Becca berhasil menahannya agar tidak jatuh.

Skip...

Juan sedang di bandara menunggu seseorang, tiba-tiba handphone miliknya bergetar, sebuah pesan masuk dari salah satu anak buahnya yang mengatakan Nam telah meninggal dan Mr. Apo akan segera membawa Sarocha pergi meninggalkan Thailand.

"Shitt", umpat Juan, dia tidak menyangka Mr. Apo bisa sejahat itu membunuh Nam.

"Apa anda menunggu lama?".

Juan yang sedang membalas pesan dari anak buahnya kaget saat seseorang menyapanya, Juan menatap orang itu, akhirnya seseorang yang ia tunggu-tunggu telah datang.

"Welcome to Thailand Nya. Davika", jawab Juan.

Wanita yang ada di hadapannya sekarang adalah Nya. Davika, dia adalah istri dari Mr. Apo. Pria itu telah menipu istrinya dan menggelapkan sejumlah uang perusahaan, Nya. Davika datang ke Thailand untuk menjebloskan suaminya itu ke dalam penjara.

"Antarkan aku pada pria brengsek itu", ucap Nya. Davika.

Juan mengangguk, "suami anda baru saja membunuh selingkuhan ayah saya dan dia juga membuat ayah saya berada di rumah sakit sekarang, saat ini Mr. Apo berencana membawa ibu tiri saya pergi dari negara ini", jawab Juan.

Nya. Davika tersenyum, dia memang sudah menduga ini semua akan terjadi, pria itu hanya ingin memenuhi obsesinya pada seorang wanita bernama Sarocha, "aku penasaran dengan wanita bernama Sarocha itu, secantik apa dirinya sampai suami ku rela melakukan kegilaan ini", ucap Nya. Davika.

"Nyonya akan tahu nanti, sebaiknya kita segera pergi sebelum Mr. Apo melakukan kegilaan lainnya", jawab Juan.

Sementara itu, di rumah Nam, Mr. Apo sedang menyiapkan keberangkatannya bersama Sarocha, hal ini semakin membuat Sarocha khawatir, masalahnya Mr. Apo meminta Becca pergi meninggalkannya dan hal ini membuat Sarocha tidak mau jauh-jauh dari Becca.

"Aku tidak mau pergi dengan pria itu Becca, jangan biarkan dia membawaku", pinta Sarocha sambil menangis, saat ini kedua wanita itu sedang berada di dalam kamar.

Becca menghapus air mata Sarocha, dia juga kebingungan saat ini, Mr. Apo bukanlah pria yang gampang di ajak bernegosiasi dia bahkan bisa melakukan sesuatu yang gila jika dia mau. Disaat Sarocha dan Becca sedang memikirkan cara bagaimana lepas dari Mr. apo, tiba-tiba anak buah Mr. Apo masuk ke kamar dan membawa kedua wanita itu pergi ke luar.

"Sayang, setelah aku pikir-pikir sebelum kita meninggalkan negara ini, aku ingin menikahi mu dulu, kita akan menikah terlebih dahulu", ucap Mr. Apo.

Sarocha dan Becca saling menatap, "aku tidak mau menikah denganmu", jawab Sarocha.

Mr. Apo kemudian tertawa, lalu dengan cepat dia menarik tangan Becca dan menodongkan pistol di kepala gadis itu, "kau lihat ini?, aku bisa membunuhnya jika aku mau", ucap Mr. Apo.

"Tidak...tidak...aku mohon padamu jangan menyakitinya, aku akan menikah denganmu tapi tolong lepaskan Becca", jawab Sarocha sambil menangis.

Mr. Apo kembali tertawa, "bawa kemari pendetanya, aku ingin segera menikah saat ini juga", teriak Mr. Apo pada pengawalnya.

Tiba-tiba suara tepukan tangan dari seseorang muncul di dalam ruangan itu, Mr. Apo kaget bukan main, bagaimana tidak di hadapannya sekarang ada Davika yang tidak lain adalah istrinya.

"Davika?!",

"Yah...ini aku". 

Davika menatap Becca yang ada di dalam genggaman Mr. Apo, lalu tatapannya beralih pada Sarocha hingga membuat Nya. Davika tersenyum. "Jadi ini wanita yang membuatmu menghianatiku Apo?", tanya Davika.

Mr. Apo lalu mendorong Becca ke arah Sarocha dan mengarahkan pistol itu kepada istrinya, "seharusnya kau tidak kemari, kenapa kau sangat suka ikut campur urusanku, aku tidak menyukaimu jadi berhenti menggangguku", jawab Mr. Apo.

Davika tertawa keras, wanita itu tidak takut walau pistol di tangan suaminya sudah mengarah padanya, "aku kemari bukan untuk ikut campur urusanmu, tapi aku kemari untuk mengambil apa yang telah kau curi dariku, aku tidak akan membiarkanmu lepas begitu saja", ucap Davika.

Saat Mr. Apo hendak menarik pelatuk pistolnya, dengan sangat cepat sebuah tembakan mengarah di tangannya hingga membuat pistol di tangan Mr. Apo lepas begitu saja, Davika langsung menumbangkan pria itu dan menyuruh pengawalnya membawa Mr. Apo pergi dari tempat itu.

"Aku akan membalasmu Davika, lihat saja nanti", ucap Mr. Apo yang tidak terima di kalahkan oleh Istrinya.

Juan sudah ikut bergabung dengan mereka, melihat Juan Sarocha dan Becca merasa sangat bahagia, "Maafkan aku baru tiba", ucap Juan dan langsung membawa Sarocha dan Becca ke dalam pelukannya.

"Juan, apa kau tidak ingin menghadiakan sesuatu pada si brengsek ini?", tanya Davika.

Juan lalu mengurai pelukannya pada Sarocha dan Becca, dia kemudian berjalan mendekati Mr. Apo dan empat pukulan mendarat di wajah pria itu hingga membuat bibir Mr. Apo berdarah. "kita akan bertemu di kantor polisi", ucap Juan.

Davika langsung menyuruh pengawalnya membawa Mr. Apo ke kantor polisi. Davika menatap Sarocha dan Becca, "sekarang kalian berdua telah aman, jangan khawatir pria brengsek itu tidak akan pernah bisa menganggu kalian lagi, terutama kau Sarocha", ucap Davika.

Becca menatap wanita itu, ada sebuah perasaan lain saat dia melihat Davika begitu pun dengan Davika, entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang lain saat dia melihat Becca.

"Gadis ini mengingatkan aku pada Patricia", ucap Nya. Davika di dalam hati.

I Love You NyonyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang