Bab 7 : I Love You

3.6K 273 42
                                    

"Bantu aku membawanya ke kamar", ucap Becca pada Nyonya Sarocha, dia tidak mungkin mengangkat tuan sendirian, pria itu sangat berat apa lagi bagian perutnya yang diyakini mengandung lemak sebanyak 10kg.

Nyonya lalu membantu Becca membawa suaminya ke kamar, kedua wanita itu benar-benar kewalahan membawa pria tua tersebut, sungguh ironis saat mereka membawa pria itu ke dalam kamar, wajah tuan membentur pintu kamar ditambah beberapa kali terjatuh karena saking beratnya, tapi Becca dan Nyonya tetap berusaha membawa pria tua itu ke kamar,

"Oh Tuhan, kenapa Nyonya menikahi pria ini, dia sudah tua dan berat sekali", keluh Becca.

Nyonya tertawa mendengar ucapan gadis itu, "awas yah kau mengatai suamiku, dia terlalu baik untukku", jawab Nyonya.

Becca lalu menarik tangan Nyonya dan keluar dari kamar itu, tidak lupa dia mengunci kamar dari luar, tidak ada yang boleh mengganggunya malam ini, Becca langsung mengecup bibir Nyonya, "pergilah ke balkon dan matikan lampu di bagian ruang tengah, aku akan menyusul Nyonya disitu", ucap Becca.

"kau mau kemana?",

"aku ingin mengambil minuman untuk kita berdua", jawabnya.

Nyonya Sarocha lalu berjalan menuju balkon, dia mematikan lampu yang ada di ruang tengah sehingga cahaya yang masuk hanyalah pancaran dari sinar bulan, balkon itu tidak terlalu besar namun langsung menghadap ke menara Eiffel, sungguh sangat romantis sekali.

Tak berapa lama, Becca kemudian datang dia membawa selimut yang cukup tebal dan diletakkan pada lantai balkon, dia juga mengambil tiga bantalan sofa dan meletakkannya di atas selimut itu, "duduk disini", ucapnya pada Nyonya.

Nyonya merasa heran dengan semuanya, dia ingin bertanya tapi tidak berani, akhirnya dia hanya menunggu apa yang akan dilakukan oleh Becca.

Becca kemudian duduk di atas selimut itu, dia membawa dua buah gelas dan sebotol wine, "kenapa berdiri saja, ayo duduk disini", ucap Becca.

Nyonya lalu menuruti gadis itu, mereka berdua duduk di lantai balkon beralaskan selimut, Becca lalu memberikan segelas wine pada Nyonya, keduanya bersulang kemudian meminum wine tersebut.

Setelah meminum dua gelas wine, Becca lalu berbaring di pangkuan Nyonya, dia menatap wajah itu dengan lekat, pantulan cahaya bulan membuat wanita itu terlihat sangat cantik sekali.

"Kenapa kau cantik sekali Nyonya?", tanya Becca.

"__"

"apa aku bisa terus seperti denganmu?",

"__"

"aku rasa, aku tidak membutuhkan gaji lagi asal aku bisa terus berada di sampingmu", ucapnya lagi.

Nyonya membelai rambut Becca dengan lembut, dia tersenyum pada gadis itu, "kita akan selalu bersama, aku menemukan kenyamanan dalam dirimu dan aku bisa menjadi diriku sendiri saat bersama mu", jawab Nyonya.

Mendengar jawaban Nyonya, membuat Becca merasa senang dia lalu bangun dan menarik tengkuk Nyonya dan menciumnya dengan lembut tapi menuntut.

Mereka terus melumat dengan lidah yang saling mengait satu sama lain, desahan kecil keluar dari ciuman itu, mereka mulai melucuti baju satu sama lain hingga tidak ada yang tersisa di tubuh mereka, ini pertama kali mereka bersama tanpa sehelai benang pun, Nyonya menutupi dadanya dan merapatkan pahanya, meskipun cahaya itu tidak terang tapi dia tahu Becca dapat melihat dirinya.

"jangan ditutupi, biarkan aku menjamah mu malam ini", ucap Becca.

Mereka kemudian berciuman kembali, perlahan Becca mengambil bantal dan membaringkan Nyonya, mereka kembali berciuman dengan lembut dan dalam.

I Love You NyonyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang